Shalat Dhuha adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada pagi hari, dimulai ketika matahari mulai naik sepenggalah atau setelah terbit matahari (sekitar jam 7) sampai sebelum masuk waktu zhuhur ketika matahari belum naik pada posisi tengah-tengah. Sekolah yang memiliki peran sebagai tempat dalam pelaksanaan belajar dan mengajar, serta sebagai wadah bagi siswa untuk memperoleh pelajaran. Dalam praktiknya siswa tidak hanya memperoleh pelajaran atau pengetahuan hanya di kelas saja melainkan siswa juga dapat belajar di luar kelas. Salah satu contoh pelajaran secara langsung yang dapat siswa peroleh diluar kelas yaitu mengenai shalat dhuha. Meskipun materi shalat dhuha belum dipelajari di sekolah dasar, namun pembiasaan shalat dhuha dapat dilakukan sedari dini. Salah satu sekolah yang telah menerapkan shalat dhuha berjamaah ialah SDN Rancakendal.
SDN Rancakendal merupakan salah satu sekolah negeri yang berada di Kp. Rancakendal, RT. 03, RW. 04, JELEGONG, Kec. Rancaekek, Kab. Bandung Prov. Jawa Barat. Sekolah ini juga merupakan salah satu sekolah yang dipilih oleh salah satu kelompok yang mengikuti program MBKM UPI Kampus Cibiru yang anggotanya terdiri dari Annisa Anastasia Salsabiala, Amelia Putri Wulandari, Farah Annisa dan Pingkan Regi Genika. SDN Rancakendal telah menerapkan program shalat dhuha berjamaah selama kurang lebih 5 tahun. Kegiatan shalat dhuha berjamaah ini merupakan kegiatan sekolah yang rutin dilakukan setiap hari sabtu pagi yang termasuk kedalam program dari guru PAI. Kegiatan shalat dhuha berjamaah ini memiliki tujuan utama yaitu untuk siswa belajar mengenai shalat, siswa tidak hanya belajar mengenai shalat dhuha saja melainkan terkait shalatnya. Mulai dari wudhu, niat, gerakan shalat hingga bacaan shalat. Adapun alasan sekolah dalam memilih shalat dhuha sebagai salah satu shalat yang dilakukan bersama disekolah sebab pada saat siswa berada di sekolah bertepatan dengan waktu dhuha sehingga sekolah memanfaatkan waktu tersebut untuk siswa melakukan shalat dhuha sekaligus belajar terkait tentang shalat.
Dari program shalat dhuha berjamaah ini juga dapat dijadikan sebagai penanaman kebiasaan baik, sebab kita sebagai seorang muslim memiliki kewajiban untuk melaksanakan shalat. Meskipun shalat dhuha merupakan shalat sunnah dan dilakukan secara munfarid (sendiri-sendiri) namun hal yang utama merupakan siswa dapat belajar terkait shalatnya. Pada kegiatan shalat dhuha berjamaah ini memiliki poin utama yaitu menamkan kepada siswa bahwa shalat itu merupakan kewajiban.
Adapun kegiatan shalat dhuha berjamaah ini dilaksanakan di lapangan setiap hari sabtu pagi, yang dilakukan oleh kelas 1,2,3,4,5 dan 6. Biasanya satu hari sebelumnya guru kelas akan mengingatkan siswa agar membawa alat shalat seperti mukena, sajadah, sarung (apabila dirasa celana yang digunakan terasa kotor), dan lain sebagainya. Dalam pelaksanaannya kegiatan shalat dhuha ini dibimbing oleh guru dalam menyiapkan siswa nya agar bersiap melaksanakan kegiatan shalat dhuha. Adapun beberapa orang tua yang ingin ikut membantu putra putrinya ketika anaknya kesulitan dalam memakai alat shalat, keterlibatan orang tua ini menjadi salah satu hal yang membantu dalam terlaksananya kegiatan program shalat dhuha.
Kegiatan shalat dhuha berjamaah ini dimulai dengan mempersiapkan siswa untuk berkumpul dilapangan serta langsung mempersiapkan tempat shalatnya masing-masing. Sembari menunggu dimulai biasanya sekolah akan memutar lagu-lagu islami, dilanjutkan dengan adanya kegiatan infaq yang nantinya wadah infaq akan diputar ke seluruh siswa. Setelah bel berbunyi, salah satu guru PAI atau guru ngaji akan memberikan ceramah singkat terlebih dahulu sebelum dimulainya kegiatan shalat dhuha. Kegiatanpun dilanjutkan dengan kegiatan shalat dhuha yang dipimpin oleh bapak ustad, sebelum dimulai bapak ustad akan mempersilahkan siswa untuk merapihkan pakaiannya, merapihkan shaf shalatnya serta mempersiapkan diri untuk memulai shalat. Setelah kegiatan shalat dhuha selesai siswa diminta untuk tidak langsung meninggalkan lapangan, siswa diminta untuk duduk dan berdoa terlebih dahulu. Doa dipimpin oleh pak ustad dan diucap oleh siswa. Doapun biasanya meliputi beberapa doa sehari-hari seperti doa setelah shalat dhuha, doa kedua orang tua, doa kebaikan dunia dan akhirat, dan lain-lain.
Setelah kegiatan shalat dhuha berjamaah ini, siswa akan melanjutkan kegiatan berikutnya bersama guru ngaji. Adapun nama program tersebut adalah program Guru Ngaji yang merupakan program dari PEMDA yang digagas oleh Bupati Bandung yaitu Bapak Dadang Supriatna. Kegiatan guru ngaji ini merupakan kegiatan siswa bersama guru ngaji yang nantinya siswa akan belajar mengaji, menghafal surat-surat pendek, dan lain-lain.
Diadakannya program shalat dhuha berjamaah ini memiliki tujuan yaitu sebagai pembiasaan yang baik bagi siswa sekolah dasar. Dalam pelaksanaannya diharapkan siswa nantinya akan memiliki kebiasaan yang baik diantaranya siswa mulai mengenal terkait shalat dhuha mulai dari niat, wudhu, bacaan shalat, gerakan shalat hingga doa setelah shalat dhuha. Kemudian, adanya sikap disiplin seperti disiplin waktu dan disiplin dalam melaksanakan shalat. Diharapkan juga dari adanya program shalat dhuha berjamaah ini siswa memiliki sikap konsisten yaitu tidak hanya menjadikan shalat dhuha ini sebagai keharusan yang dilakukan setiap hari sabtu pagi disekolah, melainkan sudah menjadi kebiasaan yang melekat pada diri siswa yang akan terus dilakukan oleh siswa tidak hanya di Sekolah Dasar (SD) saja melainkan dapat terus dilakukan. Selain itu juga, siswa belajar bersedekah dengan menyisihkan sedikit dari uang jajan yang mereka punya agar nantinya mereka dapat menjadi anak yang dermawan, menumbuhkan rasa persaudaraan serta dapat menghindari sifat kikir. Adapun tujuan utama dari program shalat dhuha ini adalah siswa belajar terkait shalatnya serta shalat sebagai kewajiban kita sebagai seorang muslim.
referensi :
https://perpustakaan.mahkamahagung.go.id/slims/pn-jakartaselatan/index.php?p=show_detail&id=1891Â