Mohon tunggu...
Farel Soplanit
Farel Soplanit Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Konten kreativitas mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Solusi Revolusioner Mengatasi Ancaman Polusi Udara Di Kawasan DKI Jakarta

11 Oktober 2023   15:46 Diperbarui: 11 Oktober 2023   16:07 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

"Alat ini tidak hanya membersihkan udara dari polutan saja tetapi juga menghasilkan energi terbarukan dari panel surya. Ini adalah langkah yang sangat penting untuk mengurangi polusi udara dan juga membantu mengatasi masalah krisis energi yang semakin meningkat" ujar salah satu anggota lain bernama Sherlita.

 

Ia melanjutkan bahwa mekanisme utama dari inovasi ini dimulai dengan pendeteksian kualitas udara oleh sensor terintegrasi pada perangkat. Ketika tingkat polusi udara tinggi terdeteksi, perangkat ini secara otomatis mengaktifkan sistem pemurnian udara yang efisien. Sistem ini menggunakan filter dan teknologi pemurnian udara untuk menghilangkan partikel berbahaya, polutan, dan alergen dari udara sekitarnya, sehingga meningkatkan kualitas udara secara signifikan.

Selain itu, inovasi ini juga memanfaatkan energi matahari melalui panel surya yang terpasang pada perangkat. Panel surya mengumpulkan energi matahari dan mengubahnya menjadi listrik melalui proses fotovoltaik. Listrik yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengoperasikan perangkat itu sendiri, termasuk sistem pemurnian udara, dan sisa energi dapat disimpan dalam baterai untuk digunakan saat matahari tidak tersedia. Teknologi cerdas terintegrasi dalam perangkat mengatur operasi pemurnian udara dan manajemen energi berdasarkan data dari sensor dan kondisi lingkungan. Sehingga melalui kehadiran inovasi teknologi diharapkan dapat meningkatkan kualitas udara, mengurangi dampak polusi, dan mendukung ketahanan energi kota

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun