Komunikasi Kesehatan: Solusi atas Krisis Kepercayaan dan Ketidakpuasan Pasien

Manusia merupakan mahkluk sosial yang selalu mengedepankan komunikasi untuk menjalin relasi dengan sesamanya. Komunikasi menjadi unsur yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari komunikasi yang sederhana sampai pada komunikasi kompleks yang dibantu kemajuan teknologi turut menjadi aspek penting dalam bertukar pikiran. Tidak hanya melalui komunikasi verbal, tetapi komunikasi nonverbal media manusia bertukar ide dan pikiran. Komunikasi yang baik menjadi membantu lawan bicara lebih memahami apa yang disampaikan juga bisa menangkap ide serta gagasan yang disampaikan.

Pada dasarnya, setiap manusia bisa berkomunikasi dengan baik dan lancar. Namun terkadang timbul hambatan yang membuat komunikasi tidak menjadi efektif. Salah satu masalah yang sering timbul akibat dari ketidakpuasan pasien adalah kurangnya komunikasi yang baik dari pihak tenaga kesehatan terkait diagnosis yang diberikan (Basuki, 2008). Kurangnya komunikasi yang baik dari tenaga kesehatan dapat menyebabkan pasien merasa bingung atau tidak memahami kondisi kesehatan mereka dengan jelas. Hal ini sering kali membuat pasien merasa tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan terkait perawatan atau pengobatan yang akan dijalani. Akibatnya, ketidakpuasan pasien meningkat, yang berpotensi menurunkan kepercayaan mereka terhadap layanan kesehatan dan tenaga medis.

Komunikasi kesehatan bertujuan mendorong peningkatan kualitas Kesehatan masyarakat baik individu, keluarga, dan kelompok secara utuh baik fisik, mental dan sosialnya. Aspek komunikasi memiliki peranan penting yang menjadi prioritas utama sebelum adanya tindakan medis. Dalam komunikasi Kesehatan kemampuan seorang komunikator atau tenaga Kesehatan sangatlah berpengaruh agar pesan yang akan diteruskan dapat terorganisasi secara efektif, serta mudah dipahami oleh penerima informasi. Apabila komunikasi yang dilakukan tenaga medis kurang jelas atau kurang efektif, akan berpengaruh pada pemahaman pasien sehingga tidak jarang menimbulkan pemahaman yang berbeda. Selain itu, adanya ketidakpuasan pasien merupakan dampak dari kurangnya kemampuan komunikasi efektif dari tenaga kesehatan. Oleh karena itu, komunikasi kesehatan bertujuan menghasilkan suatu perubahan perilaku yang lebih baik dari masyarakat dalam hal Kesehatan.

Komunikasi kesehatan merupakan suatu upaya yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan masyarakat. Beberapa prinsip dan metode komunikasi, lazim digunakan karena dipercaya efektif dalam membangun komunikasi kesehatan, seperti komunikasi interpersonal dan komunikasi massa mencakup pencegahan penyakit, promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan serta pilihan fasilitas kesehatan yang tersedia (Harahap, 2019). Metode yang tepat dapat menjadi media yang efektif untuk penyampaian informasi yang akurat bagi pasien. Komunikasi kesehatan juga dipahami sebagai sebuah kiat komunikasi yang menggunakan strategi komunikasi dengan menyebarluaskan informasi kesehatan dan konteksnya terhadap khalayak luas sebagai daya bertukar gagasan kesehatan serta mempengaruhi individu dalam upaya pemeliharaan kesehatan bagi dirinya. Dari pernyataan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwasannya komunikasi kesehatan ialah wujud integrasi dari penyampaian informasi kesehatan.

komunikasi kesehatan memainkan peran krusial dalam menciptakan hubungan yang baik antara tenaga kesehatan dan pasien, serta dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesehatan. Komunikasi yang efektif tidak hanya memastikan bahwa informasi dapat tersampaikan dengan jelas, tetapi juga membangun rasa percaya dan keterlibatan pasien dalam proses pengambilan keputusan terkait kesehatannya. Dengan menerapkan prinsip-prinsip komunikasi yang tepat dan penggunaan metode yang sesuai, komunikasi kesehatan dapat menjadi sarana yang strategis untuk mencapai perubahan perilaku positif, meningkatkan kualitas hidup, serta mendukung terciptanya masyarakat yang lebih sehat secara fisik, mental, dan sosial.