Mohon tunggu...
Farel Faraday
Farel Faraday Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Kolaboratif Kelompok 180 Desa Ajung Melakukan Penguatan terhadap UMKM Produksi Kerupuk Rumahan

29 Agustus 2022   10:41 Diperbarui: 29 Agustus 2022   10:45 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu penopang perekonomian bangsa Indonesia ialah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM memiliki peran sangat besar dalam mendukung perekonomian negara sehingga pemerintah sebagai fasilitator harus memberikan perhatian yang lebih dalam pengelolaan UMKM. 

Permasalahan yang masih menghambat masuknya produk UMKM di gerai ritel modern, diantaranya masalah standar, continuity supply, packaging, dan desain . Perhatian yang diberikan pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan tersebut diharapkan mampu membuat UMKM tetap bertahan dan berkembang sehingga semakin banyak memberikan manfaat yang berarti khususnya dalam penyerapan tenaga kerja dalam jumlah yang besar.

Kerupuk adalah suatu jenis makanan kering yang terbuat dari bahan bahan yang mengandung pati cukup tinggi. Pengertian lain menyebutkan bahwa kerupuk merupakan jenis makanan kecil yang mengalami pengembangan volume membentuk produk yang porus dan mempunyai densitas rendah selama proses penggorengan. 

Demikian juga produk ekstrusi akan mengalami pengembangan pada saat pengolahannya. Kerupuk didefinisikan sebagai jenis makanan kering yang terbuat dari bahan-bahan yang mengandung pati cukup tinggi. 

Di dalam proses pembuatan kerupuk, pati tersebut harus mengalami proses gelatinisasi akibat adanya penambahan air serta perlakuan pemanasan terhadap adonan yang terbentuk. Adonan dibuat dengan mencampurkan bahan-bahan utama dan bahan-bahan tambahan yang diaduk hingga diperoleh adonan yang liat dan homogen. 

Oleh karena itu sudah selayaknya masyarakat mulai peduli terhadap industri pengolahan kerupuk disekitar rumahnya, seperti proses produksi, higennitas dan keamanan pengeloloaanya, seperti halnya UMKM yang terlibat dalam pembuatan kerupuk di Desa Ajung, Kec. Kalisat ini.

Kerupuk Mentah Yang Selesai Dijemur (Dokpri)
Kerupuk Mentah Yang Selesai Dijemur (Dokpri)

Permasalahan yang dihadapi oleh usaha Kerupuk "Family" adalah rendahnya tingkat penjualan pada kemasan Rp1.000 hingga Rp2.000 karena ketidaktahuan masyrakat atau konsumen jika kemasan dan produk kerupuk tersebut milik pak hasan, selain itu dalam produksi kerupuk ini masih belum pernah menjualnya dalam bentuk mentah  secara online melalui platform apapun.

Promosi yang dilakukan perusahaan juga telah mengalami pergeseran, dimana banyak perusahaan yang beralih dari promosi melalui media cetak dan elektronik beralih ke promosi melalui internet yang salah satunya adalah media sosial. 

Media sosial seperti Facebook, Twitter, dan YouTube kini dijadikan media promosi karena media sosial telah menjadi platform yang kerap digunakan konsumen ketika menghabiskan waktunya secara online. Jadi, media sosial menjadi tempat yang tepat untuk mempromosikan produk ke konsumen. Media sosial juga memungkinkan para pelaku pasar untuk berkomunikasi dengan sesama produsen, pelanggan, dan atau calon pelanggan. 

Media sosial memberi identitas kepada brand atau merek yang dipasarkan serta membantu dalam menyebarkan pesan dengan cara yang santai dan komunikatif Instagram merupakan salah satu media sosial yang di dalamnya terdapat online shop (toko jual beli online) yang saat ini banyak muncul sebagai bisnis yang menguntungkan. 

Hal ini karena melalui fitur dalam aplikasi Instagram, hasil foto yang ditampilkan menjadi sangat menarik. Banyak orang yang memanfaatkan Instagram sebagai sarana untuk berbisnis dengan cara mengunggag foto produk yang akan mereka pasarkan dengan berbagai variasi efek gambar yang dapat menarik pembeli.

Proses Penggorengan Kerupuk (Dokpri)
Proses Penggorengan Kerupuk (Dokpri)

Branding Produk bukan hanya dibuat semata-mata sekedar memastikan logo atau merek itu dikenal masyarakat, tetapi juga harus menciptakan emosional diantara konsumen dengan perusahaan (instansi) atau pelayanan.Branding dibuat untuk membentuk citra atau positioning statement atau jasa dari perusahaan yang dikenal oleh konsumen.Oleh karena itu Branding dianggap sebagai suatu strategi penting untuk memasarkan daerah dengan mempromosikan ciri khas atau kebudayaan suatu daerah.

Brand hanya ada dipikiran konsumen, ia tak berwujud apapun. Brand itu paradox, ia tak mempunyi wujud yang nyata namun brand menyediakan nilai dan janji sebagai rangsangan yang sangat kuat untuk menentukan keputusan konsumen membeli atau tidak. Usaha untuk membangun sebuah merek (brand building) bukanlah sekedar gencar melakukan berbagai aktivitas komunikasi pemasaran, tetapi yang terpenting dapat terus menunjukkan value tinggi yang bisa disampaikan kepada pelanggan atau konsumen, mulai dari kualitas yang bagus hingga pada inovasi produk. Merek yang kuat akan menciptakan kepercayaan konsumen terhadap produk yang hendak dibeli atau hendak dipakainya, juga tidak meragukan kualitas dari produk tersebut dimana persepsi terhadap produk telah tertanam kuat di dalam benak konsumen, dengan komunikasi yang berkesinambungan, konsumen diharapkan mampu memahami perbedaan kualitas dibanding pesaing dan keunikan merek yang dimiliki produk.

Hasil pengabdian Mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 180 yang telah dicapai, meliputi pembuatan desain branding kerupuk.

Cara pembuatan branding itu sendiri yaitu menggunakan perangkat computer dan software berupa adobe photoshop, dan ukuran hasil yg akan dicetak sekitar kurang lebih 4x5 CM, dan nantinya hasil cetak tersebut akan diperbanyak melalui fotocopy guna untuk menekan pengeluaran, dan setelah melakukan pencetakan logo UMKM / Personal branding tersebut Langkah selanjutnya memasukkan branding logo tersebut kedalam kemasan kerupuk yang nantinya akan dijual secara offline di pasar ataupun di warung kelontong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun