Mohon tunggu...
Akbar Fadly
Akbar Fadly Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pentingnya Menjaga Privasi Diri Sendiri di Media Sosial

4 Januari 2018   21:54 Diperbarui: 4 Januari 2018   21:56 3824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Nah demikian juga juga akan berlangsung sama kamu bila lakukan sama dengan itu. lantas cobalah kamu simak beberapa orang yg tidak sempat mengunggah apa pun di media sosial kepunyaannya, sosmed nya seperti kuburan sepi serta hening meskipun kamu paham.kamu mengerti dia seringkali buka akun kepunyaannya. dia seseorang yang cerdas karna dia tidak mau dinilai oleh orang yang lain dari sebatas apa yang dia berikan, wibawa mereka tetaplah terbangun dengan baik, jadi jangan pernah kamu dinilai tidak menarik sekali lagi karna keseringan mengumbar privacy di sosial media.

2. Melindungi kemisteriusan

Argumen ke-2 yaitu dapat melindungi totalitas ciri-khas yang menarik yakni misterius. rasa penasaran serta misterius itu bebrapa lain tidak tebal. Selalu jelas, seringkali suatu hal yang misterius dapat begitu bernilai masa datang. bukanlah hari ini namun di masa datang.

Saya contohkan di sini seperti barang yang belum juga dilaunching tetapi telah membuat beberapa orang yang penasaran. rasa penasaran itu berlangsung karna lihat suatu hal yang misterius. tidak tampak namun terdengar terang serta mendengar banyak namun tidak sempat melihatmya. serta sekali lagi satu diantara perasaan manusia tentu memiliki rasa penasaran,

3. Memperoleh efek baik serta terlepas efek buruk

Argumen ke-3 yaitu dengan melindungi privacy di sosial media kita, juga akan beresiko baik serta terlepas dari hal yang jelek nantinya. Saya contohkan di sini. mungkin saja apa yang kita berikan serta katakan di sosial media jadi viral serta merugikan orang yang lain. karna telah banyak orang yang memperoleh problem dari apa yang mereka berikan di sosial media kepunyaannya.

4. Tidak tampak bukanlah bermakna tak ada.

 Argumen paling akhir, ada kata pepatah tentang " Terkadang yg tidak tampak bukanlah bermakna tak ada ". kata kata itu memanglah benar ada. tidak semuanya yang kita saksikan itu kenyataan loh, mungkin saja itu cuma ilusi untuk satu kebutuhan spesifik. Tetapi kita harus juga menghormati usaha segolongan orang yang menginginkan disadari oleh orang banyak. kan mereka telah sulit payah mencari perhatian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun