Mohon tunggu...
Fardhie Hantary
Fardhie Hantary Mohon Tunggu... Wiraswasta - Neo Sufism

Akal tanpa ilmu bisa liar, Ilmuan yang tak Furqon menjadi Jahat, Balutlah dirimu dengan Takwa, Landasi hidup hanya dengan Hidayah dari Robbmu. © Fardhie.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Awal Mula Perkembangan Manusia

17 Januari 2023   19:24 Diperbarui: 17 Januari 2023   19:38 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ahli kitab dari kalangan Yahudi dan Nashrani awalnya mereka hanya tunduk patuh kepada ajaran nabi Musa dan Nabi Isa, seiring waktu mereka merubahnya, mengada-adakan sesuatu yang tidak baik dan bermanfaat, bahkan menciptakan makhluk yang mampu bersuara seperti layaknya manusia. Membangun sesuatu yang menghacurkan diri mereka sendiri dan mempengaruhi seluruh umat manusia lewat ilmu yang telah diajarkan nabi mereka, yang dimana maksud ilmu itu diajarkan untuk kebaikan diri dan orang lain. Namun lagi-lagi manusia sendirilah yang memuja iblis, syaithan dan dajjal akibat terlalu mematuhui hawa nafsunya dan merubah kebenaran menjadi salah.

Maka tidak ada alasan bagi manusia untuk mengelak dan mengatakan bahwa setiap kitab yang pernah dinuzulkan / diturunkan Allah, Robb kepada para nabi tidak bisa memberikan penjelasan, tidak bisa menengahi masalah, dan menjawab setiap persoalan. Lagi-lagi  sawwala dan ke-'ajulaan yang mengendalikan untuk membuat semua petunjuk, pengajaran yang ada dalam Kitabullah menjadi sirna dan salah. Hakikatnya kebenaran selalu ada, penjelasanpun telah terkompilasi dalam setiap sunnah para Nabi dan Rosul, tak ada penyimpangan pada setiap sunnah mereka, tak ada pertentangan diantara para nabi dan rosul, umat dan setiap pengikutlah yang menyimpangkan dan membuat sirnanya kebenaran dari bumi ( ardhullah ).

Catatan lewat ayat yang tersurat untuk direnungkan:

Qur'an surat An Nahl[16] ayat 63: "Demi Allah, sungguh Kami telah pernah mengutus para rosul kepada setiap umat sebelum kamu, akan tetapi syaithan telah  jayyana / menghiasi setiap amal perbuatan umat tersebut, maka jadilah syaithan mengambil alih diri mereka pada saat itu dan untuk merekalah azab yang pedih."

Qur'an surat An Nahl[16] ayat 93: "Seandainya Allah mau, pastilah Dia menjadikan kamu umat yang satu (ummatan wahidah) akan tetapi Allah mau (mengujimu) siapa yang sesat diantaramu dan siapa yang telah mendapat petunjuk, Dan sungguh kamu semua akan disoal (tas'alun) terhadap apapun yang telah kamu perbuat." Ayat ini senada atau sejalan dengan QS 11:118 dan QS 42:8 baca sendiri!"

Qur'an surat Fushshilat[41] ayat 25: "Kami telah menetapkan bagi mereka korin yang telah jayyana / menghiasi setiap perbuatan yang ada dihadapan dan dibelakang mereka, maka pantaslah untuk mereka azab pada setiap umat yang terdahulu sebelum mereka baik dari kalangan jin dan manusia, Sesungguhnya merekalah orang-orang  yang khoosir / merugi." baca juga Qur'an surat 22:67+45:16-18.

Pada hakikatnya perpecahan dan perbedaan terjadi setelah nabi Musa dan Harun diutus Allah kepada umatnya lalu umatnya memfirkoh / taffaqroq setiap amrun dan perintah rosulnya. Begitu pula umat setiap para nabi dan rosul diutus dari masa ke masa, zaman per zaman hingga ke hari ini ke akhir zaman. Oleh karena itu: faqro'uu maatayassaro minal-qur'an / bacalah / indikasilah apa yang mudah dari Al Qur'an, membaca,mengamati,mengobsesvasi diri dan seluruh ayat-ayat Allah yang ada di semesta alam, maka menjadi sangat pentinglah untuk mentartil tardris kata perkata, lafadzh per lafadzh yang ada pada semua Kitabullah hingga tersusun kalimat yang benar yang sesuai dengan maksud ayat tersebut, agar tidak terjadi penyimpangan dan kesalah fahaman, hingga menjerumuskan diri sendiri dan orang lain.

Salam untuk kita semua makhluk Al Kholik yang masih berdiri diatas hudan dan berjalan dengan furqon serta mampu membayan dengan hikmah dan keadilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun