Mohon tunggu...
Muhamad Fardhansyah
Muhamad Fardhansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Masih Belajar

Masih belajar Antropologi. Pola pikir induksi yang diadaptasi dari socrates, menghasilkan pandangan yang lebih holistik dari berbagai macam perspektif.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bias Privat dan Publik, Apakah Saat Ini Kita Memiliki Privasi?

3 Juli 2022   23:40 Diperbarui: 30 Agustus 2022   22:42 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika dahulu, media sangat sulit untuk dimasuki oleh masyarakat umum. Saat ini orang dengan mudah menyalurkan aspirasinya melalui media alternatif secara mandiri yang tidak dibatasi oleh korporasi media besar.

Khususnya bagi seorang publik figur yang dengan membuat sebuah sensasi negatif demi popularitas sesaat sudah menjadi hal yang lumrah saat ini. Asalkan yang dilakukan oleh seseorang dapat meningkatkan popularitas hal tersebut dapat dimaklumi, meskipun pada akhirnya dapat menciptakan ketidakstabilan dalam masyarakat.

Sebab, seorang publik figur setidaknya memiliki kelompok pengikutnya dan dapat mempengaruhinya. Sudah menjadi konsekuensi, hidup seorang publik figur tidak memiliki batasan privasi terhadap dirinya sendiri.

Hal-hal tersebut mungkin sangat relevan jika kita kaitkan dengan novel 1984 dari George Orwell dimana seseorang dipaksa untuk tidak memiliki kehidupan privat, tetapi saat ini justru seseorang secara suka rela melepaskan kehidupan privat tersebut.

Seperti yang dikatakan oleh seorang kriminolog dari Norwegia Thomas Mathiesen yang mengatakan masyarakat saat ini sudah membentuk sebuah ‘viewers society’ dimana perubahan yang membuat seseorang secara sukarela berada dalam pengawasan orang lainnya.

Kebebasan berekspresi tentu menjadi sisi positif dari ‘viewers society’ saat ini, yang membuat seseorang dapat dengan mudah menjadi sosok publik figur baru. Tetapi sisi positif tersebut juga beriringan dengan dampak negatif yang ditimbulkannya.

Diantaranya adalah kesenjangan antara si miskin dan si kaya akibat maraknya konten berbau kemiskinan yang ramai peminat, serta tidak dapat dipungkiri meningkatnya kriminalitas yang membuka celah bagi pelaku kejahatan untuk mengetahui kehidupan pribadi seseorang.

Oleh karena itu, Mathiesen mengatakan 'viewers society' merupakan topeng dari kebebasan saat ini yang tidak selamanya baik. Tidak sedikit orang yang terjerat olehnya, jejak digital yang abadi tersebar luas. Masih adakah kehidupan privat saat ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun