Mohon tunggu...
Muhamad Farda Setiawan
Muhamad Farda Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - 22107030043 Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Menaruh minat pada ilmu-ilmu sosial, agama, serta sains dan teknologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

78 Tahun Indonesia Merdeka dari Penjajah, Tetapi Belum Merdeka dari Sampah

20 Agustus 2023   21:08 Diperbarui: 20 Agustus 2023   23:14 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

Kembali ke masalah sampah, Indonesia kedepan perlu memiliki rencana besar untuk pengelolaan sampah yang lebih serius. Ketika kita membakar sampah karena tidak ada pengelolaan yang benar, sebenarnya itu bukanlah menghilangkan sampah, namun hanya mengubah bentuk sampah dari padat ke bentuk asap yang menjadi polusi udara. Pemilahan sampah juga tidak ada langkah serius di sini. Padahal apa sulitnya untuk sekedar memilah sampah jadi dua jenis saja. organik dan non-organik. Itu jelas akan mempermudah bagaimana sampah diolah selanjutnya agar limbah yang tak terpakai memiliki potensi untuk didaur ulang kembali.

Masalah lain yang jarang disuarakan adalah mengenai sampah makanan. Masyarakat kita adalah masyarakat yang over-konsumtif. hampir setiap sudut kota (dan desa) kita menemukan toko, restoran, atau kedai yang menjual berbagai jenis makanan dan semuanya ramai diserbu konsumen. 

Masalahnya adalah, banyak dari mereka yang membeli makanan dalam jumlah banyak namun tidak habis sepenuhnya dalam konsumsinya. Atau beberapa kalangan memiliki kebiasaan untuk menyisakan sisa makanan di piringnya dan dianggap itu adalah sebuah budaya. Hal semacam ini jelas merupakan inefisiensi. Ketika kita selalu menuntut resource yang lebih besar untuk konsumsi, namun tidak memaksimalkan hasilnya. Kelaparan mungkin bukan lagi masalah bagi masyarakat kekinian, melainkan kelebihan makanan. Lebih parah dari itu, kelebihan sampah makanan.

Indonesia memang telah terbukti merdeka dari penjajahan bangsa asing sejak diproklamasikannya kemerdekaan pada 78 tahun yang lalu. Namun, kita masih belum merdeka dari sampah. Atau lebih tepatnya kita masih belum merdeka dari kebutaan masyarakat akan kebersihan. Jika seseorang berkata kita bukan hanya kekurangan orang pintar namun juga orang jujur, saya mau menambahinya. Kita butuh lebih banyak orang pintar, orang jujur, dan orang bersih. Bahkan bersih dalam pengertian harfiah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun