"Iya kayanya udah tiga kali kesini, soalnya gak terlalu jauh kan dari rumah, masih dalam kabupaten. Bosen juga kan di rumah, jadi sesekali kesini lah". begitu ia menambahkan.
Akhirnya saya menemukan sebuah tanaman khas yang menjadi komoditas paling populer dari desa ini. Kopi Bowongso. Kopi ini merupakan jenis arabika yang karakteristiknya dapat tumbuh subur di dataran tinggi, berbeda dengan jenis robusta yang biasa tumbuh di dataran rendah. Kopi arabika dari Bowongso ini dinilai memiliki citarasa yang menarik sehingga populer di kalangan pencinta kopi di seluruh penjuru negeri. Saya sendiri jujru saja belum pernah mencicipinya, namun teman saya, Adi Cahyono adalah seorang penikmat dan penggemar kopi arabika Bowongso.
"Dari segi rasa kopi bowongso terasa agak asam asam, tapi akan lebih nikmat ketika di minum tanpa gula dengan di padukan wafer coklat." Ungkap Adi mengenai rasa dari kopi arabika Bowongso
Ia juga menambahkan komentarnya mengenai tempat biasa ia meminum kopi di Bowongso
"Kalau tempatnya cukup lega dan sangat sejuk, dan suasananya sangat pas ketika untuk menikmati secangkir kopi. Akan tetapi untuk akses menuju ke sana cukup memakan waktu dan perlu melewati rumah" Warga. Tapi semua terbayarkan ketika sesampainya di tempat."
Untuk kalian yang lagi pengen healing bisa banget nih mampir ke Bowongso untuk sekedar melihat pemandangan, minum kopi, atau bahkan bisa banget jadi tempat menarik untuk jalan-jalan bersama pasangan karena kalian hanya cukup mengeluarkan uang untuk membeli bensin saja alias gratis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H