Mohon tunggu...
Muhamad Farda Setiawan
Muhamad Farda Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - 22107030043 Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Menaruh minat pada ilmu-ilmu sosial, agama, serta sains dan teknologi

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Mengapa NOAH Pantas Disebut sebagai Band Terbaik Indonesia?

6 Maret 2023   18:14 Diperbarui: 7 Maret 2023   09:36 3205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

NOAH, atau sebelumnya terkenal dengan nama Peterpan adalah sebuah band yang sudah sangat populer atau mungkin paling populer di Indonesia. Hampir tidak mungkin ada orang Indonesia hari ini yang tidak mengenal grup musik beraliran pop dan rock alternatif tersebut. Nama vokalisnya, Ariel, telah menyita perhatian banyak penggemar musik nasional dengan karakter suaranya yang khas serta lagu-lagu ciptaannya yang terlampau puitis. Begitu juga dengan kejeniusan keyboardistnya, David, serta melodi-melodi indah yang tercipta dari petikan gitar sang gitaris, Lukman. Lantas apa yang membuat Noah begitu istimewa dibandingkan band tanah air lainnya?

Ketika seorang mengatakan bahwa NOAH adalah salah satu band paling berkualitas, maka hal itu jelas bukan tanpa alasan. Melihat prestasi serta rekor-rekor yang diraih NOAH sejak masih bernama peterpan hingga kini menjadi Noah, adalah sebuah bukti terverifikasi bahwa popularitas serta kualitasnya tidak diragukan lagi. Ada banyak puluhan, bahkan ratusan penghargaan (termasuk nominasi penghargaan) yang telah dicapai dengan konsisten setiap tahun. 

Misalnya saja ketika 2020 lalu NOAH meluncurkan album studio kedua mereka berjudul Keterkaitan Keterikatan, mereka berhasil menyabet 3 penghargaan sekaligus pada AMI Awards (Anugerah Musik Indonesia). Itu hanyalah contoh apa yang diraih Noah di masa kini.

Kembali pada beberapa dekade lalu, ketika masih membawa nama peterpan dan merilis album pertama mereka, Taman Langit (2003), lagu-lagu mereka seperti Mimpi Yang Sempurna dan Yang Terdalam langsung menjadi hits ditengah masyarakat. Pada tahap awal ini, peterpan jelas tidak luput dari kekurangan. Dalam acara pencarian bakat, Rising Star Indonesia, Ariel yang menjadi juri kala itu menceritakan saat dahulu bandnya pernah dikritik oleh sang maestro Indonesia, Ahmad Dhani

“Saya dulu pernah dikritik, dikritik sama orang yang pintar bikin lagu. Sama Mas Dhani saat itu. Dia bilang kalo peterpan gak jelas dulu liriknya mau kemana ceritain apa” Kata Nazriel Irham, alias Ariel

Hal itu pun yang menjadi pembangun untuk memperbaiki kualitas di album berikutnya. Album kedua bernama Bintang Di Surga yang rilis pada tahun 2004 menjadi sejarah musik Indonesia yang tak terlupakan. Rilisan fisiknya terjual hingga menembus 3,2 juta copy dan menjadi album musik Indonesia terlaris. 

Majalah Rolling Stone Indonesia pada 2007 memasukkan album ini dalam 150 album terbaik Indonesia, dan salah satu lagunya yang berjudul Kukatakan Dengan Indah bahkan menjadi lagu terbaik Indonesia sepanjang masa. Pada perilisan album tersebut pula, Peterpan menggelar konsernya dimana mereka berhasil menyabet Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai band pertama yang menggelar konser di enam kota Indonesia hanya dalam waktu satu malam. Konser tersebut bertajuk “ LA Lights Peterpan 24 Jam Breaking Record”

Setelahnya, Peterpan mulai menikmati masa-masa jayanya dimana mereka bahkan menjadi tren baru bagi warna musik Indonesia, hingga pada 2006, dua personel mereka, Andika (keyboardist) dan Indra (Bassist) dikeluarkan dari band karena masalah tertentu. Namun hal itu tak menghentikan langkah mereka dalam bermusik. Album “Hari Yang Cerah...” pada 2007 membuktikan bahwa mereka mampu bangkit dan melantangkan suara mereka.

2008, akhir penggunaan nama mereka sebagai Peterpan, setelah merilis sebuah album kompilasi (dengan beberapa lagu baru) berjudul “Sebuah Nama, Sebuah Cerita” menandakan akhir dari Peterpan sebagai sebuah nama yang akan menjadi legenda. Selanjutnya, mereka menggunakan nama personal mereka masing-masing sebagai nama band. Ariel, Uki, Lukman, Reza, David. Di tahun tersebut pula, patung replika Peterpan dipajang di Museum Nasional, Peterpan dirasa layak diabadikan karena telah menorehkan prestasi yang luar biasa dan sebagai inspirasi bagi para musisi Indonesia.

Sumber foto: Kapanlagi.com
Sumber foto: Kapanlagi.com

Kasus yang menimpa sang vokalis, Ariel, pada 2010 hingga keluarnya pada 2012 telah diduga menjadi akhir dari perjalanan musik mereka. Dugaan orang-orang ternyata salah. Sebelum Ariel keluar dari penjara para personel lainnya membuat sebuah album instrumental dengan elemen orkestra barat dan perpaduan alat musik yang sempurna antara modern dan tradisional dengan menggaet Karinding Attack dalam karya kali ini. Tak lupa, Ariel yang masih dalam penjara turut menyumbang sebuah lagu berjudul “Dara”. Album ini dinamai “Suara Lainnya”

Keluanya Ariel dari rumah tahanan pada 2012 menandai kebangkitan musik Indonesia. Dengan nama baru, NOAH, melaunching sebuah album fenomenal berjudul “Seperti Seharusnya” dengan singel yang terkenal, “Separuh Aku”. Singel tersebut langsung menempati papan teratas tangga nada Indonesia. Album tersebut dirilis dalam sebuah konser “The Greatest Session of The History” dimana mereka menjadi band pertama yang melakukan tur konser 5 negara dan 2 benua dalam waktu 24 jam. Konser tersebut lagi-lagi tercatat dalam Rekor MURI.

2014 lalu, NOAH bahkan menggandeng Steve Lilywhite, produser musisi-musisi ternama dunia seperti U2, The Killers, hingga The Rolling Stones sebagai produser mereka. Pada album remake “Second Chance” ini. Kualitas musik mereka mengalami peningkatan dalam hal aransemen dan kualitas produksi audio. 

Uki, mantan gitaris sekaligus Audio Engineer NOAH pada acara "Music Everywhere" oleh NET. pada 2015 lalu mengatakan bahwa proses mixing hingga mastering setiap lagu-lagu NOAH amatlah rumit karena terdiri dari banyak track yang tiap filenya bisa berukuran bergiga-giga. Proyek ini kemudian diteruskan pada 2022 lalu dengan mengaransemen ulang lagu-lagu era Peterpan.

Karakter lirik NOAH yang teramat puitis bahkan terkadang sulit dipahami menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemarnya. Ariel sendiri mengaku mendapat inspirasi lirik-liriknya dari penyair terkenal, Kahlil Gibran. Gaya bermusik mereka yang khas membuatnya unik dan dapat diterima segala kalangan. Misalnya saja pada lagu “Jika Engkau”. Paduan instrumen gamelan, dengan petikan gitar, gebukan drum yang lembut, hingga paduan suara backing vokal membuatnya terasa terasa lain daripada kebanyakan lagu yang beredar.

Konsistensi dan kreativitas adalah kunci utama untuk NOAH bisa berjaya hingga hari ini. Bahkan pada album studio paling baru mereka, “Keterkaitan Keterikatan” nuansa lirik yang sastrawi dan musik khas mereka tetap dipertahankan namun tidak lupa untuk menyesuaikan dengan apa yang sedang berkembang. Satu hal unik dari musik-musik NOAH adalah, sebuah lagu mereka bisa memiliki lebih dari 1 versi resmi. Bahkan lagu seperti “Di Atas Normal” memiliki setidaknya 3-4 versi yang berbeda. Kita akan terbiasa menemukan sebuah lagu memiliki aransemen yang berbeda jauh antara versi live (saat konser) dengan versi rekaman studio.

Pada akhirnya, NOAH adalah bukti tentang kualitas musik Indonesia yang tak kalah dengan musisi-musisi luar. NOAH adalah sekumpulan musisi yang selalu konsisten bahkan mampu bertahan ditengah disrupsi industri musik dunia. Personel mereka yang kini hanya tersisa 3 orang tak membatasi kreativitas mereka untuk terus berkarya. NOAH adalah sebuah legenda yang nyata bagi perjalanan musik kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun