NOAH, atau sebelumnya terkenal dengan nama Peterpan adalah sebuah band yang sudah sangat populer atau mungkin paling populer di Indonesia. Hampir tidak mungkin ada orang Indonesia hari ini yang tidak mengenal grup musik beraliran pop dan rock alternatif tersebut. Nama vokalisnya, Ariel, telah menyita perhatian banyak penggemar musik nasional dengan karakter suaranya yang khas serta lagu-lagu ciptaannya yang terlampau puitis. Begitu juga dengan kejeniusan keyboardistnya, David, serta melodi-melodi indah yang tercipta dari petikan gitar sang gitaris, Lukman. Lantas apa yang membuat Noah begitu istimewa dibandingkan band tanah air lainnya?
Ketika seorang mengatakan bahwa NOAH adalah salah satu band paling berkualitas, maka hal itu jelas bukan tanpa alasan. Melihat prestasi serta rekor-rekor yang diraih NOAH sejak masih bernama peterpan hingga kini menjadi Noah, adalah sebuah bukti terverifikasi bahwa popularitas serta kualitasnya tidak diragukan lagi. Ada banyak puluhan, bahkan ratusan penghargaan (termasuk nominasi penghargaan) yang telah dicapai dengan konsisten setiap tahun.
Misalnya saja ketika 2020 lalu NOAH meluncurkan album studio kedua mereka berjudul Keterkaitan Keterikatan, mereka berhasil menyabet 3 penghargaan sekaligus pada AMI Awards (Anugerah Musik Indonesia). Itu hanyalah contoh apa yang diraih Noah di masa kini.
Kembali pada beberapa dekade lalu, ketika masih membawa nama peterpan dan merilis album pertama mereka, Taman Langit (2003), lagu-lagu mereka seperti Mimpi Yang Sempurna dan Yang Terdalam langsung menjadi hits ditengah masyarakat. Pada tahap awal ini, peterpan jelas tidak luput dari kekurangan. Dalam acara pencarian bakat, Rising Star Indonesia, Ariel yang menjadi juri kala itu menceritakan saat dahulu bandnya pernah dikritik oleh sang maestro Indonesia, Ahmad Dhani
“Saya dulu pernah dikritik, dikritik sama orang yang pintar bikin lagu. Sama Mas Dhani saat itu. Dia bilang kalo peterpan gak jelas dulu liriknya mau kemana ceritain apa” Kata Nazriel Irham, alias Ariel
Hal itu pun yang menjadi pembangun untuk memperbaiki kualitas di album berikutnya. Album kedua bernama Bintang Di Surga yang rilis pada tahun 2004 menjadi sejarah musik Indonesia yang tak terlupakan. Rilisan fisiknya terjual hingga menembus 3,2 juta copy dan menjadi album musik Indonesia terlaris.
Majalah Rolling Stone Indonesia pada 2007 memasukkan album ini dalam 150 album terbaik Indonesia, dan salah satu lagunya yang berjudul Kukatakan Dengan Indah bahkan menjadi lagu terbaik Indonesia sepanjang masa. Pada perilisan album tersebut pula, Peterpan menggelar konsernya dimana mereka berhasil menyabet Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai band pertama yang menggelar konser di enam kota Indonesia hanya dalam waktu satu malam. Konser tersebut bertajuk “ LA Lights Peterpan 24 Jam Breaking Record”
Setelahnya, Peterpan mulai menikmati masa-masa jayanya dimana mereka bahkan menjadi tren baru bagi warna musik Indonesia, hingga pada 2006, dua personel mereka, Andika (keyboardist) dan Indra (Bassist) dikeluarkan dari band karena masalah tertentu. Namun hal itu tak menghentikan langkah mereka dalam bermusik. Album “Hari Yang Cerah...” pada 2007 membuktikan bahwa mereka mampu bangkit dan melantangkan suara mereka.
2008, akhir penggunaan nama mereka sebagai Peterpan, setelah merilis sebuah album kompilasi (dengan beberapa lagu baru) berjudul “Sebuah Nama, Sebuah Cerita” menandakan akhir dari Peterpan sebagai sebuah nama yang akan menjadi legenda. Selanjutnya, mereka menggunakan nama personal mereka masing-masing sebagai nama band. Ariel, Uki, Lukman, Reza, David. Di tahun tersebut pula, patung replika Peterpan dipajang di Museum Nasional, Peterpan dirasa layak diabadikan karena telah menorehkan prestasi yang luar biasa dan sebagai inspirasi bagi para musisi Indonesia.
Kasus yang menimpa sang vokalis, Ariel, pada 2010 hingga keluarnya pada 2012 telah diduga menjadi akhir dari perjalanan musik mereka. Dugaan orang-orang ternyata salah. Sebelum Ariel keluar dari penjara para personel lainnya membuat sebuah album instrumental dengan elemen orkestra barat dan perpaduan alat musik yang sempurna antara modern dan tradisional dengan menggaet Karinding Attack dalam karya kali ini. Tak lupa, Ariel yang masih dalam penjara turut menyumbang sebuah lagu berjudul “Dara”. Album ini dinamai “Suara Lainnya”