Suatu hari, seorang anak yang sering mendengarkan cerita Karto datang dengan membawa buku kecil yang penuh dengan gambar dan tulisan. Anak itu tersenyum lebar, menunjukkan hasil karyanya kepada Karto.
"Pak Karto, ini buku yang saya tulis berdasarkan cerita-cerita Bapak. Saya ingin orang lain juga mendengar kisah-kisah ini," katanya dengan semangat.
Mata Karto berkaca-kaca. Ia tak pernah menyangka bahwa kisah-kisah sederhana yang ia ceritakan dapat menginspirasi seseorang untuk berkarya. Anak itu tumbuh menjadi seorang penulis terkenal, dan dalam setiap karyanya, ia selalu mengenang sosok Karto sebagai inspirasi utamanya.
Karto mungkin hanya seorang tua sederhana di pinggir dusun, tetapi warisannya jauh lebih berharga daripada harta benda. Kisah-kisahnya menjadi pengingat bahwa dalam kehidupan yang terus berubah, selalu ada nilai-nilai yang abadi. Dusun itu mungkin telah kehilangan hijaunya persawahan, tetapi nama Karto Sang Penutur akan selalu dikenang sebagai penjaga cerita dan kenangan. Kini, anak-anak dusun meneruskan tradisi bercerita Karto, memastikan bahwa warisan itu tidak akan pernah pudar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI