Mohon tunggu...
Fardan Mubtasir
Fardan Mubtasir Mohon Tunggu... Guru - Human, Culture, and Society

Seseorang yang sedang belajar menjadi manusia dan belajar berbagi coretan-coretan sederhana yang bisa berdampak positif terhadap sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menghidupkan Sejarah: Garis Mimpi Baru

12 Januari 2025   11:24 Diperbarui: 12 Januari 2025   12:23 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari kemudian, aku mulai menggambar sketsa. Karakter Ken Arok, Ken Dedes, dan Tunggul Ametung mulai muncul di atas kertas. Aku mencoba menambahkan elemen modern dalam gaya ilustrasi, sehingga cerita ini terasa lebih menarik bagi pembaca muda. Tak lama, aku menunjukkan hasil awal ini kepada Anca. Dia tersenyum lebar.

"Rei, ini keren banget! Kalau lu lanjutkan, gue yakin ini bakal viral," ujarnya penuh semangat.

Motivasi dari Anca membuatku semakin yakin dengan mimpiku. Aku ingin menunjukkan bahwa sejarah adalah sesuatu yang hidup dan terus relevan. Melalui cerita-cerita ini, aku berharap generasi muda bisa belajar dan bangga dengan warisan mereka. Aku bahkan mulai merancang cerita yang lebih kompleks, menambahkan elemen petualangan untuk membuatnya semakin seru.

Kini, aku sudah memiliki bab pertama dari komikku. Aku mulai membagikannya di media sosial dan mendapatkan banyak tanggapan positif. Banyak teman sekolah yang memuji idenya, bahkan beberapa guru sejarah memberiku saran tentang bagaimana membuat cerita ini tetap akurat secara historis. Rasanya seperti mimpi yang perlahan menjadi kenyataan.

Ini adalah awal dari garis mimpi baru yang akan terus aku perjuangkan. Aku yakin, dengan semangat dan kerja keras, sejarah bisa menjadi sesuatu yang hidup kembali, menjadi inspirasi bagi semua orang. Dan aku akan terus melangkah, menjadikan mimpi ini nyata.

Cr: Raihana Fauziyah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun