Mohon tunggu...
Fardan Mubtasir
Fardan Mubtasir Mohon Tunggu... Guru - Human, Culture, and Society

Seseorang yang sedang belajar menjadi manusia dan belajar berbagi coretan-coretan sederhana yang bisa berdampak positif terhadap sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Memahami Tansformasi Digital: Adaptasi E-Wallet pada Era Society 5.0

20 Desember 2024   21:52 Diperbarui: 20 Desember 2024   21:52 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, Indonesia menunjukkan langkah maju dalam menghadapi perubahan global. Sebagai negara berkembang, Indonesia kini berada pada fase transisi dari Revolusi Industri 4.0 menuju Society 5.0, sebuah era di mana teknologi menjadi bagian integral dari kehidupan manusia. Salah satu transformasi signifikan di sektor ekonomi adalah adopsi dompet elektronik atau e-wallet. Teknologi ini menjadi penanda penting dari pergeseran transaksi konvensional menuju transaksi digital, yang memengaruhi gaya hidup masyarakat modern.

Revolusi Industri 4.0: Fondasi Menuju Society 5.0

Menurut World Economic Forum (WEF), Revolusi Industri 4.0 adalah era yang mengintegrasikan dunia digital, fisik, dan biologis melalui kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan robotik cerdas. Di Indonesia, era ini membuka jalan bagi kemunculan bisnis online, aplikasi transaksi digital, hingga pengenalan e-wallet. Namun, Society 5.0 membawa langkah lebih jauh. Konsep ini tidak hanya memanfaatkan teknologi sebagai alat, tetapi juga menyatukannya dengan nilai-nilai humanis. Dalam Society 5.0, teknologi bertujuan menyelesaikan masalah sosial dan menciptakan keberlanjutan hidup manusia. Salah satu contoh nyata adalah adopsi e-wallet, yang kini telah menjadi solusi praktis dalam transaksi sehari-hari.

Mengenal E-Wallet: Inovasi dalam Genggaman

E-wallet adalah layanan pembayaran digital berbasis aplikasi yang memungkinkan transaksi melalui perangkat mobile. Prosesnya sederhana: pengguna hanya perlu membuat akun, mengisi saldo, dan melakukan pembayaran online. Dengan lebih dari 50 operator resmi yang disetujui Bank Indonesia pada 2020, e-wallet seperti GoPay, OVO, DANA, ShopeePay, dan LinkAja semakin populer di kalangan masyarakat.

Menurut data Bank Indonesia, transaksi e-wallet mencapai angka 1,5 miliar dolar Amerika pada 2018 dan terus meningkat setiap tahun. Lonjakan ini seiring dengan maraknya platform belanja online seperti Shopee, Tokopedia, hingga Lazada, yang menawarkan kemudahan pembayaran, potongan harga, dan subsidi ongkos kirim. Survei SurveySensum pada 2022 mencatat 88% responden memilih e-wallet sebagai metode pembayaran utama saat berbelanja online. Tren ini menunjukkan betapa teknologi digital telah mengubah cara masyarakat bertransaksi.

Manfaat E-Wallet bagi Kehidupan Modern

Penggunaan e-wallet membawa berbagai keuntungan. Pertama, kepraktisan dan efisiensi dalam transaksi membuat masyarakat tidak perlu membawa uang tunai atau pergi ke bank untuk transfer. Kedua, e-wallet memberikan kemudahan dalam mengontrol pengeluaran melalui fitur pencatatan riwayat transaksi. Ketiga, adanya berbagai promosi, seperti diskon dan cashback, menjadi daya tarik tambahan bagi pengguna.

Selain itu, e-wallet juga mendukung kebutuhan transportasi online dan layanan antar makanan yang disediakan oleh Gojek dan Grab. Survei Ipsos (2020) menunjukkan bahwa 43% pengguna e-wallet pertama kali memanfaatkannya untuk transportasi online, sementara 37% lainnya menggunakannya untuk layanan pesan antar makanan. Dengan fleksibilitas ini, e-wallet telah menjadi bagian penting dari gaya hidup generasi milenial dan Gen-Z di Indonesia.

Tantangan dan Risiko Keamanan

Namun, adaptasi e-wallet tidak terlepas dari tantangan. Salah satu kekhawatiran utama adalah keamanan data pengguna. Serangan siber seperti peretasan akun dan pencurian saldo menjadi ancaman yang membuat sebagian masyarakat enggan beralih ke transaksi digital. Selain itu, penggunaan e-wallet juga menimbulkan dampak sosial, seperti menurunnya interaksi antarindividu. Kemudahan transaksi online membuat masyarakat cenderung mengurangi kegiatan di luar rumah, yang pada akhirnya dapat memengaruhi pola komunikasi sosial.

Peluang Masa Depan dan Harapan

Untuk mendorong kepercayaan masyarakat terhadap e-wallet, peningkatan keamanan harus menjadi prioritas. Pemerintah perlu memperketat regulasi dan memberikan sanksi tegas kepada pelaku kejahatan siber. Selain itu, edukasi mengenai penggunaan e-wallet yang aman juga penting untuk mengurangi risiko penyalahgunaan data.

Di sisi lain, perusahaan penyedia e-wallet dapat terus meningkatkan inovasi dengan menawarkan fitur-fitur baru yang lebih ramah pengguna. Dengan demikian, e-wallet tidak hanya menjadi alat transaksi, tetapi juga mendukung inklusi keuangan di Indonesia.

Menghadapi Era Society 5.0 dengan Optimisme

Di tengah tantangan yang ada, adopsi e-wallet di Indonesia mencerminkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi era Society 5.0. Teknologi ini tidak hanya memudahkan transaksi, tetapi juga menciptakan peluang baru di berbagai sektor, seperti bisnis, transportasi, dan layanan konsumen. Dengan pengembangan yang berkelanjutan, e-wallet dapat menjadi salah satu solusi dalam mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Transformasi digital ini menjadi bukti bahwa teknologi dapat menjadi bagian integral dari kehidupan manusia tanpa menghilangkan nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. Dengan kerjasama antara pemerintah, penyedia layanan, dan masyarakat, Indonesia dapat terus maju dan beradaptasi dalam menghadapi perubahan global yang semakin dinamis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun