Jangan terus terpaku kepada penampilan saja, daripada terus menerus menuntut kesempurnaan secara fisik akan lebih baik menghargai diri sendiri terlebih dahulu. Sesekali berikan motivasi pada diri sendiri bahwa setiap kekurangan yang ada pada fisik seseorang bukanlah masalah yang besar, setelah itu mulailah memfokuskan diri pada kegiatan yang positif secara konsisten, karena dengan mengerjakan hal tersebut tanpa sadar akan membentuk pola pikir yang sehat, sehingga perlahan-lahan perasaan cemas terhadap penampilan secara fisik akan menghilang dan digantikan dengan rasa percaya diri yang baik.
Bagi penderita body dysmorphic disorder ada sebuah kisah nyata yang dapat menginspirasi, kisah nyata ini menceritakan bagaimana seorang penderita body dysmorphic disorder yang dinyatakan pulih dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Hidup adalah pilihan, pilihan akan menentukan tindakan, segala sesuatu yang kita pilih akan dihadapkan dengan konsekuensi atas pilihan tersebut. Menjadi pengguna media sosial yang bijak dan cerdas merupakan sebuah pilihan, jangan biarkan era digital menjadi perangkap bagi diri sendiri namun sebaliknya jadikan era digital sebagai kesempatan untuk berkembang dan mengembangkan potensi diri sehingga penggunaan medsos akan menguntungkan dan bukan merugikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H