Mohon tunggu...
Fardan Mubtasir
Fardan Mubtasir Mohon Tunggu... Guru - Human, Culture, and Society

Seseorang yang sedang belajar menjadi manusia dan belajar berbagi coretan-coretan sederhana yang bisa berdampak positif terhadap sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar untuk Menerima dan Mengenal Diri Sendiri

16 Juli 2024   22:37 Diperbarui: 16 Juli 2024   22:43 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menerima diri sendiri. Sumber: pixabay.com

Belajar untuk bisa menerima diri sendiri adalah upaya untuk menerima dan memahami seluruh aspek yang ada pada dalam diri tanpa menolak keberadaannya dan menerima apa yang dimiliki dan tidak miliki, lalu menerima apa yang mampu dan tidak mampu, serta menerima apa yang diyakini atau tidak diyakini tentang diri sendiri. 

Oleh karena itu, untuk menerima diri sendiri tentunya seseorang juga harus bisa mengenal diri sendiri, seseorang perlu menyadari dan mengenali diri terlebih dahulu baik itu dilihat kekurangan maupun kelebihan. Kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan apa yang dirasakan, dan apa yang dipikirkan serta berakhir pada apa yang dilakukan.

Belajar menerima diri sendiri juga berarti belajar menghargai diri sendiri apa adanya, ketika seseorang dapat menerima dengan sebaik-baiknya maka tentu akan merasa damai dengan siapapun. 

Tentunya hal tersebut tidak mudah, karena menerima diri sendiri dapat diartikan sebagai suatu sikap memandang diri sendiri sebagaimana adanya dan memperlakukannya secara baik disertai dengan rasa senang serta bangga sambil terus mengusahakan kemajuannya.

Menerima diri sendiri juga berarti sikap seorang individu yang menunjukkan perasaan mampu menerima dan bahagia atas segala kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya serta mampu bersedia untuk hidup dengan segala karakteristik yang ada dalam dirinya, tanpa merasakan ketidaknyamanan terhadap dirinya sendiri. 

Terlalu asyik membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain dapat membuat seseorang lupa untuk melihat diri sendiri lebih dalam, dan pada akhirnya berakibat pada rasa kurang percaya atas apa yang dimiliki oleh seseorang terhadap dirinya sendiri.

Ilustrasi mencintai diri sendiri. Sumber: pixabay.com
Ilustrasi mencintai diri sendiri. Sumber: pixabay.com

Hal seperti ini sudah jelas memperlihatkan sikap tidak realistis dalam memandang dan memahami diri sendiri, yang mana bentuk perilaku tersebut dapat mengakibatkan kegagalan dalam menerima dan berdamai dengan diri sendiri. 

Mengenal diri sendiri adalah sebuah proses yang panjang dan tentunya tidak selalu mudah untuk dilakukan, proses dimana seseorang berani menatap dan menganalisa diri sendiri dari segala sisi termasuk sisi yang tidak mengenakkan, tentunya juga dengan menganalisa diri sendiri untuk belajar memahami apapun emosi yang sedang dirasakan dan membuat seseorang lebih mampu menanggapi situasi yang sulit dengan cara yang lebih tenang dan bijak.

Oleh karena itu, seseorang yang tidak bisa untuk mengenal dirinya sendiri biasanya tidak berdaya di hadapan publik, bahkan mereka merasa sangat tergantung validasi orang lain dan mudah terganggu dengan respon buruk dari orang lain. 

Oleh karena itu, sulit bagi seseorang untuk menjadi pribadi yang kreatif dan otentik, karena mereka tidak mengerti apa yang sebenarnya diinginkan, rasakan, dan memberi arti dalam hidupnya. 

Setiap orang pasti akan mempunyai cara masing-masing untuk menerima dirinya sendiri seperti mempunyai cara untuk menerima diri dengan mencoba untuk sadar diri, dan belajar bahwa yang namanya menjalani kehidupan itu ada istilah kata sadar diri itu penting. Jadi, mau orang lain menilai keburukan tentang kita silahkan, karena bahwa jika seseorang mengejar kesempurnaan apa yang belum miliki itu tidak akan ada habisnya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa berhenti untuk berasumsi bahwa belajar menerima dan mengenal diri sendiri adalah bentuk kepedulian seseorang terhadap dirinya sendiri. Selain itu, cobalah dengarkan apa yang sedang dirasakan, diamkan mereka yang selalu mencoba menilai keburukan terhadap diri sendiri, bukan orang lain yang paling mengetahui tentang diri sendiri, lalu, jalani apa yang bisa membuat diri sendiri bahagia selagi itu bukan tentang keburukan. Oleh karena itu, semakin bisa untuk memahami diri sendiri, tentunya akan semakin nyaman untuk menjalani hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun