Mohon tunggu...
Fardan Careh
Fardan Careh Mohon Tunggu... Programmer - Entitas Baru

Aku adalah entitas baru yang lahir dari rahim kepedulian dan kasih sayang, Kelak aku akan mati, tapi aku tak ingin mati dalam jiwa yang sia-sia. Aku ingin semakin hidup setelah kematianku.

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film "Spare Parts"

18 April 2020   23:12 Diperbarui: 18 April 2020   23:09 1916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film Spare Parts yang dirilis tahun 2015 merupakan film yang di angkat dari kisah nyata (based on a true story) Mungkin film ini kurang populer, tapi menurut penulis film ini sangat mengispirasi . Film ini mengisahkan perjuangan tim robotika sebuah SMA di ajang kompetisi robot di bawah air (Underwater Robotics Competition) yang di adakan oleh Universitas California ,Carl Hayden Community High School itulah nama dari tim robotika ini. Anggota tim Robotika Carl Hayden community High School berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda meskipun mereka bersekolah di sekolah yang sama .

Oscar Vazquez yang memiliki obsesi berharga dalam hidupnya, ia memiliki keinginan untuk mengikuti Underwater Robotics Competition. Untuk mencapai keinginannya tersebut, Oscar memaksa seorang guru magang di sekolahnya, Fredi Cameron untuk menjadi pembimbing. Awalnya Fredi menolak untuk menjadi pembimbing Oscar karena dia hanya seorang guru magang dan fredi kira sekolah ini tidak punya peluang untuk mengikuti kotes tersebut. Namu, akhirnya Fredi menyetujui untuk membentuk tim robotika dan menyarankan agar Oscar mencari anggota lainnya untuk bergabung. Setelah terkumpul 4 orang anggota, kemudian mereka merancang sebuah robot dengan peralatan seadanya yang berada di sekolah mereka. Untuk menunjang kemampuan robot yang mereka ciptakan mereka memerlukan peralatan yang lebih canggih. Namun apa daya , dana mereka sangat minim bahkan tidak memiliki dana sepersenpun. Tapi Tim ini tidak menyerah mereka bekerjasama bagaimana caranya mendapatkan uang untuk mendanai robot mereka.

Keterbatasan dana memang menjadi suatu kendala, tetapi keterbatasan dana bukan menjadi penghalang mereka untuk berprestasi. Dengan berbagai cara akhirnya mereka bisa mengahasilkan robot yang sederhana dan apa adanya. Saat hari H berlangsung, mereka berhasil menduduki peringkat keempat ,sedangkan juara bertahan MIT berada di posisi pertama. Mereka sempat kecewa dengan hasil itu, akan tetapi kompetisi ini memiliki penilaian dimana sesi menyelesaikan misi tantangan memiliki presentasi 70% dari penilaian dan 30% untuk sesi wawancara. Pada sesi wawancara mereka berhasil menjawab semua pertanyaan dengan baik. Salah satu pertanyaan yang di ajukan kepada semua tim saat wawancara adalah berapa biaya untuk merakit sebuat robot tersebut. Dari tim Cornel membutuhkan anggaran sekitar 12.549 dollar, untuk juara bertahan MIT mereka membutuhkan dana sebesar 18.863 dollar. Sedangkan Carld Hayden hanya membutuhkan dana kurang dari 800 dollar, lebih tepatnya 787,16 dollar dan sempat membuat para juri tercengang terhadap jawaban Christian. Saat pengumuman pemenang para juri memberikan apresiasi penghargaan terhadap pencapaian tim robotika Carl Hayden. Mereka sempat kecewa karena berasumsi bahwa mereka hanya mendapatkan penghargaan sebagai bentu apresiasi mereka. Tapi tanpa di duga justru mereka juga meraih gelar juara pertama dalam kompetisi tersebut.

Yang menarik dari film ini adalah bagaimana perjuangan mereka untuk mengatasi setiap halangan yang menghadang. Mulai dari menyatukan tim yang terdiri dari orang-orang bermasalah, tidak punya modal untuk membeli spare parts robot, hingga kejar-kejaran dengan petugas imigrasi yang ingin mendeportasi mereka.Semua konflik tersebut justru semakin memperkuat cerita dari film ini. Penonton seperti diajak untuk merasakan bagaimana sulitnya perjuangan masing-masing dari mereka untuk bisa tetap mengikuti kontes robotik ini.  Untuk sebuah film yang mungkin dipandang sebelah mata, Film Spare Parts ini harus kalian tonton. Film ini sangat mengispirasi kalian yang ingin membuat sebuah karya namun terkendala oleh sesuatu, film ini memberi motivasi dan didasari dari kisah nyata. penulis Rasa rating 8.1/10 untu film Spare Parts ini cukup memuaskan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun