Apa Manfaat,Tantangan Sampai Prinsip Revolusi Induatri 4.0|| Era milenial sudah menjadi tak asing lagi bagi semua kalangan pemerhati, dari mulai pegiat pendidikan , politikus, pegiat kebudayaan, penegak hukum, penegak keamanan negara, penggerak sosial, pegiat keagamaan, dan yang lainnya.Â
Menjamurnya komunitas-komunitas milenial di era percepatan pembangunan kawasan pedesaan dan transmigrasi selama kurun waktu 4 tahun kebelakang ini menunjukan bahwa dampak dari perkembangan informasi yang sangat cepat mampu dirasakan oleh seluruh masyarakat, serta majunya laju pertumbuhan ekonomi di desa menjadi hal yang sangat dominan, dari mulai pasar Retail, UMKM , bisnis e komersil dan banyak lagi yang lainnya menjadikan peluang bagi seluruh kalangan, khususnya pasar teknologi industri  yang akhir-akhir ini menjadi issue strategis untuk pengembangan bisnis ataupun penguatan kapasitas SDM demi terwujudnya haralan serta cita-cita bersama.
Untuk memahami perkembangan serta persaingan pasar milenial saya ingin mengulasnya dari segi dampak serta peluang manfaat untuk menyiapkan potensi kita agar dapat bersaing di era industri digital.
DAMPAK REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan, dan komputasi kognitif.
Industri 4.0 menghasilkan "pabrik cerdas". Di dalam pabrik cerdas berstruktur moduler, sistem siber-fisik mengawasi proses fisik, menciptakan salinan dunia fisik secara virtual, dan membuat keputusan yang tidak terpusat. Lewat Internet untuk segala (IoT), sistem siber-fisik berkomunikasi dan bekerja sama dengan satu sama lain dan manusia secara bersamaan. Lewat komputasi awan, layanan internal dan lintas organisasi disediakan dan dimanfaatkan oleh berbagai pihak di dalam rantai nilai.(wiki). Istilah "Industrie 4.0" berasal dari sebuah proyek dalam strategi teknologi canggih pemerintah Jerman yang mengutamakan komputerisasi pabrik.
Istilah "Industrie 4.0" diangkat kembali di Hannover Fair tahun 2011. Pada Oktober 2012, Working Group on Industry 4.0 memaparkan rekomendasi pelaksanaan Industri 4.0 kepada pemerintah federal Jerman. Anggota kelompok kerja Industri 4.0 diakui sebagai bapak pendiri dan perintis Industri 4.0. Laporan akhir Working Group Industry 4.0 dipaparkan di Hannover Fair tanggal 8 April 2013.Â
Komoditi industri digital sudah sangat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi laju pasar ekonomi kelas menengah kebawah, dengan hadirnya industrialisasi teknologi sudah tidak ada alasan bagi siapapun yang akan memulai usahanya dalam bidang apapun, kini peluang manfaat pasar tersebut sudah banyak diminati para milenialisme atau generasi milenial, pengaruh tersebut dirasa mampu memberikan warna baru bagi percepatan ekonomi di seluruh daerah khususnya kawasan pedesaan yang awalnya bingung untuk memasarkan produksi barang dan jasa sebelum lahirnya era milenial. Dampak dari revolusi imdustri 4.0 ini secara pembahasan bisa dianalisis dari peta perkembangan industri seperti yang sudah dijelaskan diatas.
PRINSIP RANCANGAN INDUSTRI YANG WAJIB KAMU KETAHUI
Revolusi Industri Keempat adalah adalah sebuah kondisi pada abad ke-21 ketika terjadi perubahan besar-besaran di berbagai bidang lewat perpaduan teknologi yang mengurangi sekat-sekat antara dunia fisik, digital, dan biologi.[1] Revolusi ini ditandai dengan kemajuan teknologi dalam berbagai bidang, khususnya kecerdasan buatan, robot, blockchain, teknologi nano, komputer kuantum, bioteknologi, Internet of Things, percetakan 3D, dan kendaraan tanpa awak.
Sebagaimana revolusi terdahulu, revolusi industri keempat berpotensi meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh dunia. Namun, kemajuan di bidang otomatisasi dan kecerdasan buatan telah menimbulkan kekhawatiran bahwa mesin-mesin suatu hari akan mengambil alih pekerjaan manusia. Selain itu, revolusi-revolusi sebelumnya masih dapat menghasilkan lapangan kerja baru untuk menggantikan pekerjaan yang diambilalih oleh mesin, sementara kali ini kemajuan kecerdasan buatan dan otomatisasi dapat menggantikan tenaga kerja manusia secara keseluruhan.