Peradangan yang disebabkan oleh masalah kesehatan mulut, seperti penyakit gusi, dapat mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh. Ketika sistem kekebalan tubuh melemah, ibu hamil menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Infeksi yang berulang atau berkepanjangan dapat mengganggu kesehatan janin dan berkontribusi pada masalah pertumbuhan, termasuk stunting. Dengan menjaga kesehatan mulut, ibu hamil dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat dan melindungi janin dari risiko kesehatan yang lebih besar.
5. Stres dan Faktor Psikososial
Kesehatan mulut yang buruk sering kali disertai dengan rasa sakit dan ketidaknyamanan, yang dapat menyebabkan stres bagi ibu hamil. Stres ini tidak hanya memengaruhi kesehatan mental ibu, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan fisik janin. Faktor psikososial, seperti kecemasan dan depresi, dapat mengganggu pola makan dan kebiasaan hidup sehat, yang pada gilirannya dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut, ibu hamil dapat mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan, serta menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk pertumbuhan si kecil.
Menjaga kebersihan gigi dan mulut selama masa kehamilan sangatlah krusial, karena hal ini berpengaruh besar terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan. Oleh karena itu, perilaku dan kegiatan ibu hamil selama kehamilan perlu diperhatikan dan dikontrol dengan baik. Salah satu perilaku yang paling penting adalah rutin membersihkan gigi dan mulut.
Ibu hamil disarankan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan menyikat gigi secara teratur dan dengan teknik yang benar. Selain itu, ibu hamil juga sebaiknya rutin mengunjungi dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan kesehatan rongga mulut. Di rumah, penting untuk melakukan kebiasaan baik seperti menyikat gigi, menggunakan obat kumur, membersihkan lidah, serta menggunakan benang gigi untuk menjaga kebersihan area sekitar gigi. Dengan menjaga kesehatan rongga mulut, ibu hamil dapat mengurangi risiko peradangan dan masalah kesehatan gigi yang dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain itu, ibu hamil juga perlu mengonsumsi makanan bergizi seimbang, termasuk sayuran, buah-buahan, dan sumber protein sehat seperti ikan dan daging tanpa lemak. Pola makan yang baik akan mendukung produksi ASI yang berkualitas, yang merupakan sumber nutrisi utama bagi bayi dan dapat membantu mencegah stunting.
Daftar Pustaka :
Wijaksana, I.K.E. (2024) Antisipasi Stunting: Jaga Kesehatan Rongga Mulut Ibu Hamil dan Balita, Airlangga University Press, Surabaya
Manu, A. A., Ngadilah, C., Eluama, M. S. and Horo, Y. S. (2023) "Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Masa Kehamilan", Media of Health Research, 1(2), pp. 41--46. doi: 10.55681/mohr.v1i2.17.
PURWITANINGTYAS, R. ., & PARAMITHA, I. A. . (2024). HUBUNGAN RIWAYAT ANEMIA DAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) IBU PADA SAAT HAMIL DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUARAN TAHUN 2023. CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan , 4(2), 115-123. https://doi.org/10.51878/cendekia.v4i2.2820
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H