Mohon tunggu...
Farchan Noor Rachman
Farchan Noor Rachman Mohon Tunggu... pegawai negeri -

PNS, Backpacker, Punker, Penikmat Musik, Pembaca Buku, Pemain Futsal, Penulis, Pemain Game, Penggila Film dan Pendukung Manchester United.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menelusuri Jejak Pati Unus di Malaka

25 Agustus 2014   15:10 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:37 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Porta de Santiago dan ornamen tinggalan A Famosa"]

[/caption]

Namun dari reruntuhan A Famosa ada beberapa cerita yang menarik. Saya menuju bagian depan, tampak pada pintu gerbang terdapat ornamen yang masih kentara dilihat dengan mata telanjang walau sebenarnya ornamen tersebut sudah susah payah menahan gempuran zaman yang mengikisnya perlahan.

Saya mendongakkan kepala untuk melihat ornamen pertama yang tepat berada di lengkung pintu gerbang. Ornamen tersebut dibuat oleh Belanda setelah mereka mengambil alih Malaka dari tangan Portugis. Belanda memang pernah menaklukkan Malaka dengan bantuan dari Kesultanan Johor dan Aceh. Lantas Malaka menjadi tanah kekuasaan kongsi dagang Belanda, kemudian pada 1670 Belanda merenovasi A Famosa sembari memberi ignisia berupa tulisan Anno 1670 pada lengkung pintu gerbang Porta de Santiago.

Lalu masih Iengkungan itu juga persis di tengah lengkungan terdapat ornamen topeng, sekilas tampak seperti topeng-topeng Suku Inca. Di atas lengkungan gerbang terdapat ornamen yang dikatakan adalah simbol kongsi dagang Hindia Belanda jaman dahulu.

Beruntung juga Raffles memerintahkan penghancuran benteng ini dihentikan ketika Malaka menjadi koloni Inggris. Sosok ini memang mencintai sejarah dan tak ingin jejak sejarah bangsa Portugis musnah. Setidaknya bagian dari A Famosa ini, Porta de Santiago yang konon adalah karya arsitektur Eropa pertama di Asia Tenggara masih bisa terselamatkan. Bayangkan jika reruntuhan benteng ini juga dihancurkan maka bangunan yang begitu berharga ini bisa musnah dan tak ada lagi bukti konstruksi fisik di era awal penaklukkan Portugis di Malaka.

[caption id="" align="aligncenter" width="526" caption="Tampak A Famosa dari Ketinggian"]

[/caption]

A Famosa Sekarang

Ketika di A Famosa akhirnya saya bisa melihat bagaimana sisa-sisa kejayaan Portugis di Malaka dan juga merekonstruksi cerita sejarah tentang Pati Unus. Meraba dinding tebalnya, saya seolah merasakan getar-getar sejarah yang pernah direkam benteng ini.

Maka saya lantas melihat ke arah laut dari Porta de Santiago. Barangkali arah pandang saya juga adalah arah pandang pasukan Portugis lima abad lalu yang menghadang serbuan Pasukan Pati Unus.   Dari Porta de Santiago saya kemudian sedikit mendaki bukit di belakang, tak jauh dari Gereja St. Paul yang terletak di puncak bukit. Dari sinilah saya membayangkan bagaimana dulu A Famosa berdiri gagah mengelilingi Malaka.

Sekarang A Famosa menjadi salah satu bangunan sejarah populer di Malaka dan masuk ke dalam jalur Heritage Trails di Malaka. Sisa – sisa Porta de Santiago benar-benar dijaga oleh Pemerintah Kota Malaka. Padanya diberi taman-taman yang cantik dan konstruksi diperkukuh dengan besi penahan, bangunan lima abad ini harus dijaga karena sejarah panjangnya.

Tapi buat saya ini tak hanya soal reruntuhan benteng tua Portugis. Benteng A Famosa adalah tempat ziarah di mana saya menemukan keping sejarah Pati Unus di masa lalu, ada untaian sejarah yang tersambung, tak hanya semata membayangkan kegagahan Pati Unus dari cerita sejarah saja. Dan ketika saya akhirnya meninggalkan A Famosa, saya bisa bilang bahwa saya sangat bersyukur bisa mengunjungi A Famosa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun