Namun, letak permasalahannya adalah Taliban dengan semena-mena mengambil alih kekuasaan Afghanistan dan memberikan aturan-aturan yang justru tidak dapat mengembangkan masyarakat, telebih lagi pada perempuan yang diberi batasan akses pendidikannya.
Taliban berupaya untuk melindungi perempuan, namun tindakan yang diberikan sama sekali tidak mencerminkan kehendak tersebut. melainkan keamanan yang seharusnya didefinisikan perlindungan dari segala ancaman, berubah dengan hadirnya Taliban menjadi keamanan berupa gerakan yang terbatas dan hukum yang mengekang.
Referensi
Kesaksian perempuan di Afghanistan yang dipukul Taliban karena berunjuk rasa - BBC News Indonesia. BBC News Indonesia. (2021). Retrieved 28 October 2021, from https://www.bbc.com/indonesia/dunia-58496553.
Securitycouncilreport.org. (2021). Retrieved 28 October 2021, from https://www.securitycouncilreport.org/atf/cf/%7B65BFCF9B-6D27-4E9C-8CD3-CF6E4FF96FF9%7D/WPS%20SRES1325%20.pdf.
Aktivis Perempuan Dicambuk di Afghanistan, Janji Palsu Taliban? | Kontekstual. Kontekstual. (2021). Retrieved 28 October 2021, from https://kontekstual.com/aktivis-perempuan-dicambuk-di-afghanistan-janji-palsu-taliban/.
Afghan women leaders speak at the UN: “Give us a seat at the table.”. UN Women. (2021). Retrieved 28 October 2021, from https://www.unwomen.org/en/news/stories/2021/10/news-afghan-women-leaders-speak-at-the-un.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H