Mohon tunggu...
Fararoa Erza Gayta
Fararoa Erza Gayta Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hi, just vibe.

Selanjutnya

Tutup

Money

Pembukaan "Kantin Kartini" Dharma Wanita Persatuan Dihadiri Ratusan Masyarakat

12 Desember 2021   20:29 Diperbarui: 12 Desember 2021   20:56 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KOMPAS, PACITAN- Dharma Wanita Persatuan Pacitan, Jawa Timur, meluncurkan Kantin Kartini untuk masyarakat. Kantin ini adalah yang Pertama dibuka di Samsat Pacitan.

Dibukanya Kantin Kartini Kabupaten Pacitan, kata Ketua Dharma Wanita Persatuan Pacitan Ervina, adalah "Kami bertujuan untuk kesejahteraan bagi anggota DWP dan juga bagi masyarakat yang sedang ada keperluannya masing-masing datang ke Samsat Pacitan, karena itu mereka buka kantin berjualan bakso, tahu tek, dan minuman ringan", sebutnya Jumat (10/12/2021).

be6d99d9-ae74-48a8-b084-a694e22e9db3-61b5ef9806310e4bf2582f92.jpeg
be6d99d9-ae74-48a8-b084-a694e22e9db3-61b5ef9806310e4bf2582f92.jpeg


Selain membangun dan membuka Kantin Kartini ini, makanan yang dijual juga memang dipertimbangkan, contohnya Warung yang bernama Kantin Nino.

8b156b5c-070b-49a4-9590-af5b0dc5cf17-61b5f01c75ead669736a45a2.jpeg
8b156b5c-070b-49a4-9590-af5b0dc5cf17-61b5f01c75ead669736a45a2.jpeg

Ia memasak memasak dengan memilih bahan yang selalu fresh (segar). Misal, daging ayam, ikan tuna, jamur tiram, tepung terigu, dan tepung kanji yang baru. Pembuatan makanan juga bersih. Bahan makanan dicuci bersih, memasak yang matang, dan menjauhi bahan pengawet, perasa juga pewarna. Alasan Bu Parti melakukan ini menurunkan angka kesakitan.

Kehadiran Kantin Nino disambut baik para masyarakat. Apalagi para bapak-bapak yang kerja di kawasan Samsat sangat antusias dan senang sebagai tempat cangkruk meminum kopi. Bahkan, ibu-ibu sangat mendukung dan tidak lagi khawatir dengan kesehatan makanannya. Ini karena ada banyak pilihan lauk dan pauk.

6e45a199-ac39-44d2-b2b8-01c50b65e00e-61b5f07362a704655954c384.jpeg
6e45a199-ac39-44d2-b2b8-01c50b65e00e-61b5f07362a704655954c384.jpeg

50ca0b51-e77c-42cd-a758-8f64e0cb43ae-61b5f0f662a70424a7103e62.jpeg
50ca0b51-e77c-42cd-a758-8f64e0cb43ae-61b5f0f662a70424a7103e62.jpeg

Saya juga berikut andil dalam menata dan menyusun makanan-makanan ringan yang dijual disana. Selagi orang tua saya yang saya panggil Ama (papa) bekerja sebagai Kepala Samsat Pacitan dan Ine (mama) Ketua DWP Samsat Pacitan, saya ingin membantu yang berjualan sembari melaksanakan tugas PKN pengabdian kepada masyarakat.

Berjualan selama 12 jam tidaklah hal yang mudah, selain tempat ini dijadikan untuk makan,  kantin enak dijadikan tempat mengobrol, setiap hari orang pastinya memiliki masalah hidupnya masing-masing, bercanda heboh bareng  jadi lebih seru kalau dilakukan di kantin. Biasanya yang makan cuma satu dua orang, yang lain cuma ikutan nongkrong aja.

Para anggota DWP  sangat terbantu dalam pengawasan keamanan makanan. Pihak DWP ikut memberikan dukungan penuh kepada warung-warung yang berjualan di Kantin Kartini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun