Mohon tunggu...
Fara Aliwireja
Fara Aliwireja Mohon Tunggu... Human Resources - HR / Penulis

Sering membahas tentang pengembangan diri dan pengembangan karir

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menulis Jurnal Setiap Hari Mengubah Hidup Saya, Berikut yang Saya Pelajari

4 November 2024   19:00 Diperbarui: 4 November 2024   20:53 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jurnal sebagai Arsip Emosional

Ketika kita berpikir tentang menulis jurnal, seringkali kita membayangkan buku harian yang dihias dengan sedemikian rupa. Tapi ternyata, jurnal bisa lebih dari itu. Menulis jurnal memungkinkan kita membuat arsip pribadi dari emosi, pikiran, dan pengalaman. Ini seperti membangun database dari diri kita sendiri, tempat yang bisa kita lihat kembali untuk melihat sejauh mana kita telah tumbuh, pola apa yang kita ulangi, dan di mana kita menemukan hikmah dari pengalaman sendiri.

Seiring waktu, saya menemukan bahwa jurnal bukan hanya sarana pelepasan tetapi juga sarana untuk membangun resiliensi. Dengan memiliki catatan ini, saya menjadi lebih sadar diri. Saya bisa melihat pemicu, reaksi, dan pertumbuhan saya dengan lebih jelas, dan kesadaran ini membuat saya lebih siap menghadapi situasi serupa di masa depan.

 --

Konsep “second brain” sering kali dipuji sebagai alat produktivitas, tapi bagi saya, menulis jurnal telah menjadi otak kedua untuk kehidupan emosional saya. Saat saya membuka entri lama, saya mendapatkan perspektif tentang siapa saya dulu, siapa saya sekarang, dan siapa saya yang akan datang. Proses ini membantu saya mengembangkan resiliensi mental, self-awareness, dan lebih siap dalam menghadapi lika-liku kehidupan.

Jika Anda mencari cara untuk meringankan beban emosional, cobalah mulai menulis jurnal. Tidak perlu rapi bak novel—biarkan sesuai kebutuhan pikiran Anda. Seiring waktu, Anda akan membangun kumpulan wawasan, pelajaran, dan refleksi, sebuah "second brain" yang mendukung Anda dalam menghadapi tantangan dalam hidup.

Pada akhirnya, mungkin jurnal kita tidak akan menyelamatkan kita dari semua kesulitan hidup, tapi mereka memberi kita tempat untuk kembali, untuk belajar, dan untuk tumbuh. Ini adalah bekal dan hadiah untuk diri kita di masa depan—pengingat bahwa kita telah menghadapi tantangan sebelumnya dan selalu menemukan jalan keluar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun