Dilema kota kecil dalam upaya memajukan daerahnya pada sektor pariwisata memang cukup sulit. Contohnya adalah Jember yang menurut saya menemukan banyak kesulitan untuk mengembangkan sektor pariwisatanya.
Kendala yang dialami Jember tentu beragam, mulai dari kurangnya peran serta pemerintah daerah dalam upaya memajukan sektor pariwisatanya, kurang melihat peluang , serta belum memanfaatkan sumber daya yang ada dengan maksimal.
Dampak dari majunya sektor pariwisata tentu dapat memajukan tingkat ekonomi suatu daerah pula. Jika daerah tersebut memiliki banyak pengunjung, baik wisatawan domestik maupun internasional, pandapatan daerah tersebut tentu akan meningkat.
Artikel ini akan membahas mengenai bagaimana cara agar kota kecil, khususnya Jember, bisa mengembangkan sektor pariwisata guna meningkatkan pandapatan daerah.
Pertanyaannya selanjutnya yang muncul dalam benak para pembaca pastinya adalah mengapa kota kecil sulit untuk mengembangkan sektor pariwisata mereka?
Padahal jika dikaji dari segi harga, kota kecil tentu menawarkan harga yang jauh lebih murah. Contohnya saja harga makanan yang ditawarkan di daerah Jember memiliki harga tiga kali lebih murah dari makanan yang berada di kota besar seperti Jakarta.
Menurut hasil pengamatan saya, berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan kota kecil agar sektor pariwisata mereka dapat berkembang lebih pesat dari keadaan mereka sekarang :
1. Memanfaatkan peluang yang ada
Menurut saya sektor pariwisata di Jember berbanding lurus dengan apa yang dikedepankan Indonesia dalam hal pariwisata. Jember dan Indonesia sama-sama mengedepankan alam sebagai objek wisatanya. Seharusnya hal ini dapat dijadikan peluang untuk lebih menggencarkan promosi pariwisata.
2. Memanfaatkan sosial media sebagai sarana untuk promosi
Aspek promosi merupakan salah satu aspek penting dalam upaya memajukan pariwisata terutama pada kota kecil. Bahkan saat ini muncul slogan "dunia dalam genggaman" yang berarti semua aktivitas yang sedang terjadi pada seluruh penjuru dunia, dapat dengan mudahnya kita akses melalui telepon genggam.
Semua informasi dapat kita dapatkan cukup dengan menggerakkan jari kita pada telepon genggam. Informasi tersebut dapat tersebar hanya dalam hitungan detik. Bisa kita sadari bahwa terdapat transparansi dan keefektifan dalam penyampaian informasi.
Ditambah lagi dengan peranan sosial media, contohnya adalah instagram, seluruh pengguna instagram pasti berlomba-lomba untuk mengupayakan agar foto yang dipampang pada laman Instagram mereka masing-masing adalah hasil foto dengan latar belakang yang bagus. Seperti pantai dengan keindahan matahari terbenamnya, pegunungan dengan cantiknya proses matahari terbit, dan wahana wisata buatan dengan keunikan tata bentuk bangunan serta kawasan.
Dapat kita bayangkan betapa besarnya pengaruh sosial media dalam  upaya memajukan sektor pariwisata.
Menurut saya, seharusnya pemerintah daerah bisa lebih memanfaatkan sosial media sebagai wadah untuk mempromosikan pariwisata alam maupun pariwisata buatan yang terdapat pada daerahnya.
Salah satu cara yang mungkin dapat dilakukan pemerintah daerah Jember adalah membuat akun instagram dan website yang aktif, dengan artian terus update mengenai informasi tentang Jember. Seperti membagikan jadwal kegiatan yang ada di Jember, membeli tiket acara tersebut secara online, dll.
3. Melakukan inovasi
Sifat alamiah manusia yang merasa cepat bosan, menuntut para pekerja yang terlibat dalam sektor ekonomi kreatif pada aspek pariwisata diharuskan untuk memutar otak untuk menciptakan Inovasi yang unik, kreatif, dan tentunya menarik.
Inovasi yang diciptakan pun bisa dalam berbagai aspek, seperti membuat wahana yang belum ada sebelumnya, menciptakan pertunjukan megah, menyediakan kuliner dengan bentuk yang unik dah rasa yang enak. Jember pun bisa menerapkan hal serupa agar pandapatan daerah dalam sektor pariwisata bisa meningkat.
4. Menyediakan sarana transportasi yang terintegrasi
Transportasi yang memadai pun menjadi salah satu alasan yang bisa mendatangkan wisatan untuk datang pada suatu daerah. Jika transportasi yang disediakan pada daerah tersebut kurang memadai, wisatawan yang akan datang tentu akan berpikir dua kali untuk mengunjungi tempat tersebut karena sulitnya akses transportasi untuk menjangkau kawasan wisata tersebut. Menurut pandapat saya, seharusnya pemerintah Jember dapat menyediakan transportasi yang saling terintegrasi untuk memudahkan wisatawan untuk menjangkau kawasan wisata tersebut.
Terlebih lagi, Jember dekat dengan Bali yang notabennya adalah tempat nomor satu di Indonesia dalam hal pariwisata. Jember sendiri pun sebenernya memiliki akses bandara udara. Hal ini harusnya menjadi nilai tambah untuk memudahkan wisatawan asing yang datang ke Bali, untuk singgah ke Jember.Hal ini merupakan peluang yang sangat besar, pemerintah daerah seharusnya bisa melihat peluang ini.
Contohnya adalah dengan menyediakan bus yang menghubungkan antara bandar udara, terminal, stasiun, dan objek wisata di Jember. Dengan begitu, wisatawan tidak kesulitan untuk datang dan berkunjung.
5. Perhatian lebih dari pemerintah daerah
Hal ini merupakan aspek terpenting untuk mengembangkan sektor pariwisata di kota kecil. Berdasarkan  pengalaman yang saya rasakan sebagai penduduk Jember, rata-rata objek wisata yang berada di kawasan Jember terkenal secara "musiman".
Maksudnya adalah objek wisata tersebut hanya akan ramai pada tahun awal pembukaannya, selebihnya pengunjung datang tidak sebanyak pada tahun pertama pembukaannya. Untuk terus menghidupkan pariwisata di Jember, diperlukan campur tangan pemerintah daerah untuk bertindak lebih agar objek wisata akan terus ramai di tahun-tahun berikutnya.
6. Peran serta masyarakat sekitar
Seperti yang sudah saya paparkan pada poin sebelumnya, sosial media berdampak besar untuk mempromosikan pariwisata. Masyarakat sekitar pun seharusnya bisa ikut mempromosikan tempat pariwisata pada daerahnya masing-masing.Â
Contohnya adalah pusat penelitian kopi dan kakao yang terletak di Jember, promosi bisa dilakukan dengan bantuan masyarakat sekitar terlebih dahulu. Mereka bisa membagikan foto-foto bagus pada laman Instagram mereka masing-masing agar mendorong wisatawan untuk datang.
Selain itu, masyarakat sekitar juga harus menumbuhkan suasana yang hangat kepada para wisatawan. Hal ini bertujuan agar wisatawan merasa nyaman dan ingin menghabiskan waktu lebih lama di daerah tersebut.
Menurut saya, pariwisata pada kota kecil akan terus berkembang jika masyarakat dan pemerintah daerah bisa saling bekerja sama untuk menciptakan kawasan pariwisata yang ramah wisatawan juga ramah akan lingkungan, meskipun nantinya akan dibangun berbagai fasilitas penunjang untuk merealisasikannya tetapi tidak lupa diiringi dengan penyediaan ruang terbuka hijau sebagai penyeimbang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H