Mohon tunggu...
fara khusna sifati
fara khusna sifati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

sebisanya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kalkulasi Matematika Mizanul Amal Berdasarkan Amal Perbuatan Seorang Muslim

18 Juni 2022   21:07 Diperbarui: 19 Juni 2022   08:57 1363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dosa = Dosa pribadi + Dosa orang lain.

Dosa yang diperoleh dari amal pribadi yang dilakukan akan tergantung pada kualitas dari perbuatan dosa tersebut dan pelipatgandaan dosa dari Allah SWT. Dosa yang dilakukan seorang muslim akan hilang manakala seorang muslim tersebut bertaubat kepada Allah SWT. Dengan perhitungan kualitas taubat dan perbuatan dosa yang ditaubatkan kepada Allah SWT.

  • Dosa pribadi = Kualitas perbuatan dosa x Perlipatgandaan dosa oleh Allah SWT x Dosa perbuatan.  
  • Taubat = Kualitas taubat - Perbuatan dosa yang ditaubatkan kepada Allah SWT.

Sehingga dapat di deskripsikan jumlah dosa yang akan diterima oleh seorang muslim akibat perbuatan yang dilakukan yaitu :

Dosa = Dosa pribadi + Dosa yang diperoleh dari orang lain yang mengamalkan keburukan karena ajakannya - Taubat.

Perbuatan syirik akbar akan membatalkan seluruh pahala seorang muslim. Syirik akbar yaitu syirik paling besar, menjadikan sekutu selain Allah SWT yang disembah dan ditaati sama seperti menyembah dan menaati Allah SWT. Contoh dari syirik akbar antara lain :

  1. Menyekutukan allah seperti meminta hujan kepada pawang dan kesemuhan kepada dukun.
  2. Menyembelih hewan yang ditujukan selain kepada allah.
  3. Meminta pelindungan kepada selain allah seperti jin dan oan yang telah mati.

Pahala = ( Pahala perbuatan amal yang telah dilakukan + Pahala perbuatan baik yang tidak terlaksana + Pahala yang diperoleh dari orang lain yang mengamalkanya ) x Syirik.

Sistem persamaan tersebut menggambarkan tentang kalkulasi amal seorang muslim berupa pahala dan dosa  berdasarkan pebuatan yang dilakukan selama di dunia ini. Dimana dari dua persamaan tersebut terlihat bahwa persamaan pahala lebih banyak dibandingkan dengan persamaan dosa. Sehinggga peluang mendapatkan pahala lebih banyak dibandingkan peluang mendapat dosa. Hal inilah wujud betapa murah dan kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya.

Referensi :

Sabiq, S. Ensiklopedi Fiqih Islam Fiqih Sunnah 1. Yogyakarta: Mardhiyah Press, 2006.

Susanta, B. Pemodelan Matematis. Jakarta: Univeritas Terbuka, 2008.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun