Pahami bahwa ada hal-hal yang dapat kita kendalikan, dan ada hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan. Pahami bahwa ada Dzat yang Maha Kuasa, yang Maha Mengendalikan segala sesuatu. Dengan memahami hal ini, hati kita akan menjadi tenang. Pendekatan spiritual bisa diterapkan dengan menulis jurnal kebersyukuran, baik nikmat sehat sampai hari ini, atau nikmat kebersamaan dengan keluarga. sebab tidak semua orang mendapatkan kenikmatan tersebut di masa pandemi. Ketika kita bersyukur, membuat menjadi pribadi yang sabar dan selalu berusaha menjaga diri dan orang lain untuk terhindar dari COVID-19.
 Bijak  dalam Menyaring Informasi atau Berita Seputar COVID-19
Informasi dapat diakses dengan mudah dan cepat, jika kita tidak menyaring informasi membuat kita menjadi panik, takut, dan cemas mempertanyakan kebeneran berita tersebut. Pada masa pandemi banyak informasi yang bermunculan, untuk itu kita harus mencari informasi yang dapat dipercaya, misalnya WHO. Kita juga harus bijak dalam menerima informasi dn menyebarkan informasi agar tidak menimbulkan kecemasan.
 Menerapkan Hidup Sehat dan Bersih
Penerapan protokol kesehatan harus kita lakukan baik di rumah maupun di luar untuk semua kalangan masyarakat dengan selalu mencuci tangan sebelum menyentuh area mata, wajah, dan hidung atau ketika akan makan. Gunakan masker dan sediakan handsanitizer bila terpaksa keluar rumah, serta bersihkan benda-benda yang sering disentuh dengan menggunakan desinfektan. Pastikan pola makan teratur dan asupan gizi tercukupi serta istirahat teratur.
Olahraga Teratur
     Olahraga memiliki dampak positif bagi kesehatan fisik dan mental, antara lain :
- mampu meningkatkan level energi dan kapasitas oksigen
- Meningkatkan self-esteem
- Meningkatnya hormon endorfin (hormon yang berperan dalam kestabilan suasana hati atau mood serta mencegah stres) yang dihasilkan tubuh
- Mampu menurunkan jumlah hormon kortisol yang menjadi pemicu stress dalam tubuh
Mari, kita usahakan selalu berolahraga setiap hari sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Bisa dilakukan sekitar 20 menit setiap harinya.
Itulah beberapa kegiatan yang bisa kita lakukan, agar di masa pandemi ini kita tetap sehat mental dan fisik. Penting bagi kita semua untuk berpikir positif bahwa semua elemen (pemerintah, WHO, peneliti, masyarakat yang peduli) sedang melakukan upaya yang terbaik untuk menangani pandemi COVID-19. Â Berpikir positif dapat menjadi cara yang efektif untuk menanggulangi rasa cemas berlebihan. Berpikir positif juga harus diimbangi dengan sikap realistis bahwa pandemi COVID-19 ini memang berbahaya dan berpotensi mematikan.
Situasi pandemi munculnya banyak stigma terhadap tenaga medis dan pasien yang menderita COVID-19. Munculnya stigma justru akan menyakiti seluruh manusia dengan menciptakan ketakutan berlebihan. Stigma juga dapat mempengaruhi kesehatan mental kelompok yang distigmatisasi sekaligus masyarakat tempat kelompok tersebut tinggal. Jangan sampai kepanikan kita justru menimbulkan permasalahan kesehatan mental bagi orang lain. Saatnya masyarakat dan dan tenaga medis saling peduli dengan meningkatkan empati. Oleh  karena itu, reaksi yang tanggap terhadap kesehatan mental selama pandemi COVID-19 hanya akan berakhir bila ada kesadaran dari bersama untuk patuh terhadap prosedur selama masa pandemi dan saling jaga serta mendukung satu sama lain.
Referensi :
WHO (2019) Mental Health During Covid-19 Pandemic. Diakses pada tanggal 20 Desember 2020