Mohon tunggu...
Farah Qotrunnada
Farah Qotrunnada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dari Pelepasan Penyu hingga Pembuatan Mural, Rangkuman Kehebohan Kegiatan Kelompok 286 UNS 2021

5 September 2021   21:02 Diperbarui: 5 September 2021   21:23 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bengkulu, (31/08/2021) Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui aktivitas mahasiswa yang dilaksanakan secara langsung bersama masyarakat. Dalam periode tahun 2021 ini, Pelaksanaan KKN kelompok 286 Universitas Sebelas Maret (UNS) masih berlangsung secara daring dan mandiri seperti halnya dengan tahun sebelumnya sejak pandemi COVID-19 mulai tersebar di Indonesia. 

Hingga akhir Agustus 2021 data perkembangan pandemi COVID-19 di Indonesia tercatat sebanyak 4.123.617 kasus, bertambah 6.727 kasus dari hari sebelumnya. Dilatarbelakangi hal tersebut Universitas Sebelas Maret mengeluarkan kebijakan pelaksanaan KKN Tematik Membangun Desa secara plotting per daerah tempat tinggal mahasiswa terdekat. Dimana kelompok 286 terdiri atas tiga provinsi, yaitu provinsi Batam, Sumatera Utara, dan Bengkulu. 

KKN Kelompok 286 UNS ini dilaksanakan selama satu bulan mulai dari tanggal 1 Agustus hingga 30 Agustus 2021. Tema yang diangkat pada KKN ini yaitu “Peningkatan Wawasan dan Kemampuan dalam Bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi Sebagai Upaya Menyongsong Kebangkitan Masyarakat Terdampak Pandemi COVID-19”

Terdapat empat program kerja utama yang dilaksanakan oleh kelompok 286 di Desa Pekik Nyaring, yaitu sekat pelindung anti corona, budikdamber ikan lele, menghias kantor desa Pekik Nyaring dan pendampingan UMKM masyarakat setempat.

Program kerja yang pertama yaitu sekat pelindung anti corona. Mahasiswa KKN kelompok 286 berinisiatif membuat sekat pelindung anti corona untuk dipasangkan pada meja kerja kantor Desa Pekik Nyaring. Program kerja ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk tindakan preventif dalam pencegahan penyebaran COVID-19 yang didasarkan pada hasil survey kebutuhan pegawai yang ada di kantor desa. Terdapat 8 buah sekat pelindung dengan ukuran 1,2m x 0,6m yang dibuat dengan bahan pipa, plastik mika, perekat antara pipa, dan alat-alat lainnya. Menurut bapak kepala desa ide pembuatan sekat pelindung dianggap sangat bermanfaat secara praktis. 

(Rabu,18/08), Penyerahan sekat anti korona secara resmi kepada pengurus desa pekik nyaring.

Program kerja kedua yaitu budikdamber ikan lele. Ide program kerja budikdamber berangkat dari menurunnya tingkat perekonomian dan keterbatasan mobilitas masyarakat untuk memperoleh kebutuhan pangan, salah satunya nutrisi yang berasal dari protein hewani. Maka untuk menciptakan ketahanan pangan di masa pandemi COVID-19, mahasiswa KKN kelompok 286 UNS bersama dengan ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Pering Lestari Desa Pekik Nyaring membuat media budidaya ikan dalam ember (Budikdamber). Budikdamber dibuat menggunakan ember besar ukuran 85 liter dan diisi sebanyak 45 ekor bibit ikan lele ukuran sedang. Ikan lele dipilih karena mengandung sumber protein hewani yang tinggi, yaitu sekitar 20%. Didalam kandungan ikan lele yang memiliki sumber protein ini tidak hanya menambah kadar protein dalam tubuh, tetapi juga dapat dijadikan sebagai pelengkap mutu protein dalam makanan yang dimakan. Selain protein yang tinggi, ikan lele juga mengandung leusin, metionin dan minyak esensial serta asam amino dengan kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging ataupun susu. Untuk menambah nilai fungsi wadah, pada bagian atas tutup yang dilubangi juga ditambahkan gelas-gelas berisi bibit tanaman limbah sayuran kangkung. Program kerja ini dinilai efektif dan efisien karena dapat diimplementasikan pada lahan terbatas seperti misalnya halaman rumah. Selain itu masyarakat desa merasa sangat terbantu dari segi ekonomi karena hasil panen dari budikdamber dapat mereka jual dan menambah penghasilan harian.

01-6134cd0c31a2870f73475ae2.jpeg
01-6134cd0c31a2870f73475ae2.jpeg
(Kamis, 19/08) Penyerahan budikdamber pada ibu-ibu KWT desa pekik nyaring.

Program kerja yang ketiga yaitu menghias kantor Desa Pekik Nyaring. Program kerja ini merupakan kegiatan yang diarahkan langsung oleh bapak-ibu perangkat desa. Program kerja menghias kantor desa terdiri atas kegiatan mural dinding, penanaman tanaman obat keluarga seperti tanaman serai, kunyit, jahe, temulawak dan sayur-sayuran seperti kucai, daun bawang, cabai, mentimun, selada, dan kisik di pekarangan kantor desa, serta pembuatan vertical garden. Lukisan yang apik yang menyegarkan suasana di sekitar pekarangan Desa ini adalah mahakarya original yang dibuat oleh Mahasiswa KKN UNS Kelompok 286 yang pengerjaannya dibantu langsung oleh pemuda desa setempat. Ornamen yang dimasukkan ke dalam mural merupakan kearifan lokal warga Desa Pekik Nyaring. Beberapa diantaranya adalah konservasi penyu Alun Utara, produk makanan ringan UMKM, wisata pantai dan hasil laut warga, tanaman jeruk kalamansi, Kelompok Wanita Tani (KWT) Pering Lestari, dan gerbang utama memasuki wilayah desa.

3-6134ccd331a287061c4eb5b2.png
3-6134ccd331a287061c4eb5b2.png
(Minggu, 22/08) Telah menyelesaikan program kerja menghias kantor desa.

Program kerja yang terakhir yaitu pendampingan UMKM milik masyarakat Desa Pekik Nyaring, Bengkulu. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan bantuan kepada UMKM untuk memperkuat bisnis mereka melalui observasi kebutuhan UMKM secara langsung. Survei dilakukan selama dua hari pada beberapa UMKM diantaranya UMKM bawang goreng, jagung marning, keripik pisang, wedang jahe merah, sirup jeruk kalamansi dan konservasi penyu Alun Utara. Dari hasil survey diperoleh beberapa masalah yang kurang lebih serupa, yaitu pada labeling produk, marketing secara digital dan konvensional. Untuk merespon identifikasi masalah tersebut, beberapa kegiatan yang kami lakukan diantaranya, yaitu membantu membuat desain stiker label untuk produk, foto produk untuk kemudian membantu penjualan dengan promosi online melalui media sosial resmi KKN 286 UNS, pembuatan video publikasi dan pelepasan penyu khusus untuk konservasi penyu Alun Utara, mendaftarkan lokasi produksi di google maps, dan pembuatan spanduk yang dipasang pada tempat produksi. Usulan-usulan kegiatan di atas sangat diterima positif oleh masyarakat Desa Pekik Nyaring. Masyarakat merasa bisa mendapatkan wawasan pengetahuan yang baru agar bisa menciptakan inovasi dalam melakukan bisnis dan mengerti strategi pasar yang dapat menguntungkan UMKM milik mereka.

4-6134ccca01019058116428c2.png
4-6134ccca01019058116428c2.png
(Sabtu, 25/08) Pelepasan penyu di Alun Utara Desa Pekik Nyaring.

Selain empat kegiatan utama di atas, Mahasiswa KKN UNS Kelompok 286 yang berjumlah 14 orang memiliki program kerja individu yang disebut dengan program kerja penunjang. Beberapa diantaranya dilakukan dalam memeriahkan kegiatan kemerdekaan 17 Agustus dengan mengadakan lomba mencuci tangan, melukis masker, menghias masker dengan teknik tie dye, membuat kerajinan bunga dari kertas, dan permainan tradisional anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun