Mohon tunggu...
Farah Oke
Farah Oke Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Tradisional (Engklek)

13 Januari 2025   00:06 Diperbarui: 13 Januari 2025   04:46 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permainan egklek ini tidak membosankan bagi anak, karena media yang diterapkan sangat menyenangkan,permainan  ini juga aman bagi anak-anak dan sangat mengasyikkan bagi anak. Selain untuk melatih motorik kasar, permainan engklek ini juga menjadi media belajar bagi anak melalui berhitung.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di TK Dwidjorini khususnya motorik kasar anak sudah berkembang secara maksimal.hal ini dapat dilihat disaat sedang melakukan kegiatan seperti senam,bermain permainan tradisional seperti engklek. Dari 16 anak terdapat anak yang belum berkembang 16.66% (2 anak), kategori mulai berkembang 16.66%( 2 anak),kategori berkembang sesuai harapan 41.66% (5anak),berkembang sangat baik 58,32% (7anak). Metode pembelajaran yang digunakan di TK Dwidjorini adalah pembelajaran kooperatif  melibatkan murid dalam kelompok kecil.Mengetahui permainan-permainan tradisional   begitu menarik, maka perlu dilakukan tinjauan yang lebih jauh mengenaipemanfaatannya sebagai sarana perkembangan fisik motorik anak. Tujuan tulisan ini adalah melihat bagaimana pengaruh permainan tradisional  terhadap kemampuan motorik kasar.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti tidak melakukan penelitian sendiri namun bekerja sama dengan guru kelas. Dengan demikian sejak perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencatat dan mengumpulkan data, lalu menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitian. Menurut Wijaya (2010: 9), menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas termasuk dalam penelitian kualitatif walaupun data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif,penelitian kualitatif karena menunjuk pada suatu proses tindakan, hasil penelitiannya hanya berlaku bagi subjek yang diteliti atau tidak untuk digeneralisasikan.

HASIL & PEMBAHASAN

Kondisi awal anak sebelum dilakukan tindakan penelitian menunjukkan bahwa kemampuan motorik kasar anak terbilang baik,mengetahui peningkatan motorik kasar pada anak dalam aspek keseimbangan, kekuatan dan kelincahan, sebelum melakukan penelitian yaitu melakukan observasi terhadap anak pada proses pembelajaran mengenai keseimbangan, kekuatan dan kelincahan. Tindakan awal ini sangat penting untuk meningkatkan hasil yang baik.

Hasil Observasi Motorik Kasar pada permainan tradisional (Engklek)

No

Kriteria

Jumlah Anak

Presensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun