Mohon tunggu...
Farah Nur Aulia
Farah Nur Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jalankan apa yang harus dijalankan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Berdakwah Islam di Usia Muda

4 November 2024   00:06 Diperbarui: 4 November 2024   00:32 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemajuan dan kemunduran umat Islam tergantung dengan kegiatan dakwah yang dilakukan pemeluknya. Baik dari kalangan tua maupun muda, harus sama-sama bersinergi memperkuat dan menyebarkan ajaran agama Islam. Karena selama ini kebanyakan yang eksis berdakwah di masyarakat banyak dari orang-orang tua, sedangkan masih sedikit anak muda yang terjun dalam berdakwah. Sedangkan yang menguasai media digital adalah anak muda yang seharusnya mampu menjadi media penghubung antar dai dan masyarakat. Akan tetapi, yang terjadi saat ini masih sedikit anak muda yang berminat untuk berkecimpung dalam dunia dakwah dan lebih memilih membuat konten hiburan.

Pemuda saat ini tidak hanya menghadapi tantangan internal, seperti penguatan iman dan akhlak, tetapi juga pada tantangan eksternal yang datang dari lingkungan sosial dan perkembangan teknologi. Salah satu tantangan terbesar bagi pemuda dalam berdakwah adalah pengaruh media sosial. Platform-platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter dapat menjadi alat yang ampuh untuk menyebarkan pesan Islam. Namun media sosial juga memiliki sisi negatif, seperti penyebaran informasi yang salah dan konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pemuda harus mampu memilih konten yang relevan.

Usia muda sering kali dianggap sebagai fase di mana individu sedang mencari identitas dan tujuan hidup. Kebingungan mengenai identitas bisa menghambat semangat untuk berdakwah. Remaja sering kali merasa terperangkap antara tuntutan untuk beradaptasi dengan teman sebaya dan kewajiban beragama.

Terkadang, berdakwah di kalangan teman sebaya bisa menjadi sulit karena stigma atau tekanan sosial. Pemuda yang berusaha menyebarkan pesan-pesan positif sering kali dianggap aneh, terlalu religious atau biasa dibilang sok suci. Membangun komunitas yang mendukung, lalu memotivasi satu sama lain, dan dukungan dari lingkungan sekitar seperti keluarga, juga dapat membantu mengatasi rasa takut akan stigma atau tekanan sosial tersebut. 

Banyak pemuda yang tidak mendapatkan pendidikan agama yang memadai. Kurangnya pengetahuan tentang ajaran Islam dapat membuat mereka ragu dalam berdakwah. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan program pendidikan yang menarik dan relevan bagi generasi muda, baik di sekolah maupun di komunitas. Dengan dasar pemahaman pengetahuan yang baik, mereka dapat lebih efektif dalam menyampaikan pesan Islam.

Cara berdakwah yang efektif di kalangan generasi muda menjadi tantangan tersendiri. Bahasa dan metode yang digunakan harus sesuai dengan konteks budaya dan psikologi remaja. Karena remaja lebih cenderung menanggapi dakwah yang disampaikan dengan bahasa dan gaya yang mereka pahami. Jika metode komunikasi terlalu formal atau tidak relevan, mereka akan cepat bosan dan kehilangan minat untuk mendengarkannya. Penggunaan media interaktif seperti video, podcast, atau platform digital lainnya dapat menjadi solusi untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

Berdakwah di usia muda memang penuh tantangan, namun juga menawarkan peluang besar. Dengan mengedukasi diri, beradaptasi dengan perkembangan zaman, dan saling mendukung, generasi muda dapat memainkan peran penting dalam menyebarkan ajaran Islam. Beri ruang untuk anak muda berdakwah dengan berekspresi dan berinovasi dalam dakwah, sehingga Islam dapat dipahami dan diterima dengan baik oleh generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun