Mohon tunggu...
Farah Nur
Farah Nur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

media

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sasaran Dakwah, Mengembalikan Manusia kepada Islam

10 Juni 2024   15:42 Diperbarui: 10 Juni 2024   15:47 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Syamsuml Yakin dan Farah Nur Amelia Sabina Dosen dan Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 

Sasaran dakwah adalah seluruh umat manusia. Nabi Adam, sebagai manusia pertama, adalah seorang muslim, begitu pula dengan semua nabi yang memiliki satu agama yaitu Islam, meskipun syariat mereka berbeda. Nabi Muhammad bersabda bahwa para nabi seperti saudara seayah, agama mereka satu yakni Islam, namun ibu-ibu (syariat-syariat) mereka berbeda-beda (HR. Bukhari dan Muslim). 

Syariat adalah aturan yang diterapkan untuk nabi tertentu dan mungkin berbeda dengan nabi lainnya. Allah menyatakan, "Dan untuk tiap-tiap umat di antara kalian (umat Muhammad dan umat-umat sebelumnya), Kami berikan aturan dan jalan yang terang" (QS. al-Maidah/5: 48). 

Misalnya, umat Nabi Isa pada awalnya adalah muslim. Al-Qur'an mencatat hal ini: "Ketika Isa mengetahui keingkaran Bani Israil, dia bertanya, 'Siapa yang akan menjadi pembela-pembelaku untuk menegakkan agama Allah?' Para Hawariyyun menjawab, 'Kamilah pembela-pembela agama Allah. Kami beriman kepada Allah dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim" (QS. Ali Imran/3: 52). 

Orang-orang Islam adalah mereka yang menyerahkan diri kepada Allah. Allah berfirman, "Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia berbuat kebaikan, maka sesungguhnya dia telah berpegang pada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allahlah kesudahan segala urusan" (QS. Luqman/31: 22). 

Tafsir Jalalain menjelaskan bahwa frasa "Menyerahkan dirinya kepada Allah" berarti menaati-Nya. Sedangkan "Dia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh" berarti berpegang pada bagian tali yang paling kuat, yang tidak mungkin putus. Tali ini adalah Islam. 

Dakwah ditujukan kepada orang kafir, sebagaimana Allah berfirman, "Katakanlah kepada orang-orang kafir itu, 'Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang sudah lalu, dan jika mereka kembali lagi, sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunah Allah terhadap orang-orang dahulu" (QS. al-Anfal/8: 38). 

Dalam konteks ayat di atas, yang dimaksud dengan orang-orang kafir adalah Abu Sufyan dan pengikutnya. Dakwah saat ini tetap berupaya mengembalikan orang kafir kepada Islam. Jika mereka kembali kepada Islam, dosa-dosa mereka akan diampuni. Allah menjanjikan, "Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan" (QS. al-Ankabut/29: 7). 

Selain orang-orang kafir, sasaran dakwah juga mencakup empat kelompok: diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Dakwah adalah mengajak ke jalan Allah untuk beriman, beribadah kepada-Nya, dan berakhlak mulia. Keempat sasaran dakwah ini harus diseru, seperti perintah Allah, "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik" (QS. al-Nahl/16: 125).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun