Mohon tunggu...
Farah Nur Fadilah
Farah Nur Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UPN Veteran jakarta

Saya mahasiswa ilmu komunikasi pengguna website ini untuk menuangkan ilmu seputar komunikasi yang saya telah pelajari selama kuliah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lahirnya Simbol Semangka, Akibat Aksi Positif yang Disensor Sensitif

15 Desember 2023   13:08 Diperbarui: 15 Desember 2023   13:20 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Palestina dan Semangka / Ichsan (Sabili.id)

Penggunaan simbol-simbol ini dalam konteks mendukung Palestina melalui interaksi interpersonal dapat dipahami melalui lensa teori interaksionis, yang menyoroti peran simbol dalam membentuk makna sosial dan memobilisasi solidaritas. Di era digital saat ini, platform media sosial telah menjadi alat yang ampuh untuk menyebarluaskan simbol-simbol ini dan memobilisasi dukungan secara global.

Semangka, Ide Inovatif Pejuang Palestina

Simbol semangka berfungsi sebagai alternatif pengganti bendera Palestina di media, menunjukkan kreativitas dan tekad pendukung untuk menemukan cara-cara baru untuk mengekspresikan dukungan mereka meskipun ada tantangan. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan dalam menghadapi sensor, kekuatan simbolisme dapat menjembatani kesenjangan dalam komunikasi dan menyampaikan pesan perjuangan. Simbol semangka bukan lagi sekadar gambar sederhana, melainkan simbol perjuangam tanpa kekerasan dan solidaritas yang kuat di era digital.

Dukungan publik terhadap Palestina melalui media telah membuka ruang diskusi yang luas dan berpotensi menggeser opini publik secara global. Meskipun masih terdapat perbedaan pendapat, media memainkan peran penting dalam membentuk solidaritas internasional.

Solidaritas global melalui platform digital dapat menciptakan tekanan internasional untuk mendorong dialog dan mendorong perubahan pada isu-isu yang berkaitan dengan hak asasi manusia di Palestina. 

Dengan menekankan nilai martabat manusia, kita dapat bersatu dan mengadvokasi hak asasi manusia di wilayah tersebut. Melalui ekspresi dukungan di media sebagai arus utama, kita dapat secara kolektif menyuarakan dan menuntut perubahan menuju resolusi yang lebih damai. Dengan mempromosikan pemahaman dan berpartisipasi aktif dalam membawa konflik Israel-Palestina ke arah yang lebih baik, kita dapat berkontribusi pada gerakan kemanusiaan global yang lebih luas yang melampaui batas-batas geografis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun