Mohon tunggu...
Farah Nahlia
Farah Nahlia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Farah Nahlia NIM 2004177 Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunitas Belajar

21 Mei 2022   20:55 Diperbarui: 21 Mei 2022   21:00 1743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunitas Belajar

Dalam kehidupan, belajar memegang peranan penting bagi seseorang, dimana belajar merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan pendidikan yang baik. Belajar dapat menjadi salah satu kunci untuk meraih kesuksesan selain itu dengan belajar, akan menambah kepercayaan diri dan membangun kepribadian seseorang. Sebagaimana kita tahu bahwa seseorang dianggap telah belajar apabila seseorang dapat menunjukan perubahan perilaku yang tentunya kearah lebih baik. Belajar merupakan akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon, interaksi ini menghasikan keinginan untuk menghasilkan adanya keinginan belajar dan hasil belajar untuk mencapai tujuan belajar itu sendiri. Pendidikan sendiri prosesnya bisa terjadi baik secara formal, nonformal ataupun informal. Meninjau dari pentingnya pendidikan tersebut perlu adanya peningkatan dalam bidang pendidikan.

Namun seperti yang kita tahu bahwa dalam menempuh pendidikan formal, tidak lantas membuat kebutuhan belajar peserta didik terpenuhi sepenuhnya, ada beberapa permasalahan yang seringkali dihadapi misalnya kurang memadainya sumber daya manusia seperti guru, fasilitas kelas seperti buku atau media belajar lainnya, dan terhambatnya distribusi berbagai hal tersebut ke beberapa daerah di Indonesia, mengingat luasnya wilayah di negara Indonesia ini.

Maka dari itu melihat dari permasalahan tersebut perlu adanya penyempurnaan pendidikan formal dengan pendidikan non formal, misalnya dengan menciptakan komunitas belajar sebagai pelengkap dan alternatif dalam mendapatkan pembelajaran tambahan untuk melengkapi apa yang seharusnya dipenuhi oleh pendidikan formal.

Komunitas belajar merupakan suatu perkumpulan dimana anggotanya berpartisipasi dalam melakukan kegiatan belajar serta berinteraksi untuk mewujudkan tujuan belajar bersama. Seperti yang dikutip dari Zhao dan Kuh mengenai komunitas pembelajar, mereka menyatakan bahwa "Komunitas belajar merupakan kegiatan di mana fakultas dan siswa dalam kelompok belajar bersama melalui kegiatan yang disengaja dirancang untuk mempromosikan keterlibatan dalam kegiatan akademik dan pembelajaran sosial, baik di dalam maupun di luar kelas". Berbagai manfaat dapat terutama bagi peserta didik yaitu seperti dalam membina keterampilan tenaga kerja dalam pemecahan masalah dan meningkatkan keberhasilan program. Maka dari itu ada beberapa jurnal yang membahas mengenai komunitas belajar seperti sebagai berikut;

Jurnal yang berjudul The Lasting Effects of Learning Communities membahas mengenai dampak dari komunitas belajar dengan menjelaskan penyelidikan tentang bagaimana junior dan senior mencirikan pengaruh partisipasi komunitas pembelajaran tahun pertama mereka. Temuan penelitian menghasilkan bahwa pentingnya keterlibatan dan persiapan fakultas, penggunaan High-Impact Practices (HIPS), dan cara-cara yang dapat kita lakukan untuk memperhatikan dinamika rekan di ruang kelas komunitas pembelajaran yang dilakukan dengan metode studi kualitatif dimana peran professor (guru) dan siswa akan berhubungan dalam menciptakan kenyamanan dalam bertanya berdiskusi di dalam kelas komunitas belajar sehingga akan menciptakan hubungan yang berkelanjutan. Hal ini juga menunjukan adanya dampak positif praktik komunitas belajar jika di pasangkan dengan HIPS Dimana siswa mengganggap bahwa komunitas pembelajar sebagai ajang dalam mencari pengalaman. Mereka juga memberikan dukungan sosial pada mentor fakultas selama tahun petama siswa, untuk mengembangkan tema dan struktur komunitas pembelajar dengan mengintegrasi HIPS pada proses pembelajaran layanan dan intelektual umum. Sehingga temuan ini menunjukan adanya hasil jangka Panjang dari partisipasi belajar di komunitas, yaitu adanya pengalaman pendidikan dan dapat menginformasikan pilihan kurikulum, program dan pelatihan untuk fakultas

Adapun referensi selanjutnya yaitu, Jurnal yang berjudul Maximal cliques based method for detecting and evaluating learning communities in social networks menjelaskan mengenai jejaring pembelajaran sosial mempromosikan interaksi kolaboratif antara pelajar, dan sebagian besar keterampilan diperoleh melalui kerja kolaboratif dimana peserta didik menciptakan komunitas belajar yang bergantung pada minat dan tingkatan mereka. Dalam jurnal ini penelitian dilakukan dengan Mengevaluasi peserta didik sesuai dengan karakteristik dengan menggunakan Homophily untuk mengidentiifikasi tingkat keragaman komunitas. Kemudian dalam penelitian ini melibatkan evaluasi dinamis dari komunitas belajar dengan output statis berupa evaluasi karakteristik pengguna untuk setiap jaringan untuk menunjukan perbandingan nilai tinggi dari modularitas dan rata-rata siluet.

Kemudian dalam Jurnal berjudul Using Learning Communities to Support Adoption of Health Care Innovations menunujukan bahwa komunitas pembelajaran dapat menyediakan lingkungan kolaboratif yang kaya dan mendukung dalam adopsi inovasi perawatan kesehatan dan memotivasi adanya perubahan organisasi dengan berfokus pada adopsi inovasi di tiga bidang prioritas yaitu : (1) memajukan praktik perawatan yang berpusat pada pasien dan keluarga di rumah sakit , (2) mempromosikan manajemen terapi pengobatan untuk populasi berisiko, dan (3) mengurangi layanan darurat yang tidak mendesak. Dengan menggunakan metode sintesis kualitatif dengan mengidentifikasi pelajaran terkait komunitas belajar seperti partisipasi, pengambilan keputusan, kolaboratif dan berkelanjutan juga dengan mengimplementasikan inovasi dengan mengubah proses kebijakan dalam pemberian perawatan. Hasil ini menunjukan bahwa model pembelajaran komunitas dari pembelajaran kelompok dapat berfungsi sebagai metode yang efektif untuk mendukung penyebaran dan implementasi inovasi, dan untuk mencapai hasil yang diinginkan dalam pengaturan local.

Selanjutnya, Jurnal Fostering an interprofessional learning community of scholars: A model for contemporary faculty development Penelitian ini terinspirasi dari komunitas belajar sebagai solusi untuk memerangi kelelahan fakultas University of X (UX)  Center for  Interprofessional Health Education's Faculty Fellows and Associates Program dengan menawarkan pendekatan baru untuk pengembangan fakultas kontemporer dalam kampus dimana Program Associates terus berkembang sebagai  peserta fakultas memainkan peran yang semakin aktif dalam kehidupan di kampus. Perkembangan dan keberhasilan program ini menunjukkan bahwa program ini dapat menjadi model fleksibel yang dapat diadaptasi oleh  institusi lain sebagai komponen dari  upaya pengembangan fakultas.

Kemudian, Jurnal yang berjudul Learning Communities menjelaskan beberapa jenis komunitas belajar yang bermanfaat bagi mahasiswa dan fakultas dalam membina keterampilan tenaga kerja dalam memecahkan masalah dan meningkatkan keberhasilan program dan menjadi panduan bagi guru untuk menerapkan komunitas pembelajaran yang baru maupun yang sudah ada. Dihasilkan bahwa sebuah komunitas belajar (LC) menjalin bersama pembelajaran, keterampilan, dan dinamika dalam kelas menjadi mosaik terpadu melalui metode Observasi keberhasilan strategi diimplikasikan dalam kelas dengan memasukan prinsip-prinsip ilmiah kedalam metedologi yang digunakan siswa untuk mengevaluasi validitas situs web. Learning Community menyediakan platform yang ideal untuk menggabungkan berbagai pendekatan untuk belajar, mengelompokkan kelas di sekitar keterampilan yang berguna dalam berbagai mata pelajaran, sehingga siswa lebih mungkin untuk merasakan hubungan atau koneksi di antara disiplin akademis Komunitas belajar. Maka dari itu komunitas belajar tertentu cocok dengan program komunitas belajar yang lebih besar yang ditawarkan di kampus.

Kesimpulan

Sebagian besar penelitian mengenai komunitas pembelajar hanya membahas tentang hasil positif pada siswa saja, ada dampak dari keterlibatan masyarakat belajar itu sendiri yang cukup penting namun kurang diketahui. Umumnya, peserta didik menciptakan komunitas belajar sesuai dengan tingkat, minat, dan keterampilannya. Sehingga perlunya menciptakan penelitian dalam praktik komunitas pembelajar. Sejumlah besar pendekatan telah diusulkan untuk mendeteksi komunitas ini di jejaring sosial, komunitas belajar adalah salah satu jenis praktik berdampak Tinggi, yang hasilnya lebih efektif ketika dipasangkan dengan HIPS tambahan. Komunitas belajar bermanfaat bagi mahasiswa dan fakultas dalam membina keterampilan tenaga kerja dalam memecahkan masalah dan meningkatkan keberhasilan program juga sebagai alternatif dalam memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. Learning Community (komunitas belajar) juga menyediakan platform yang ideal untuk menggabungkan berbagai pendekatan untuk belajar beberapa program dalam implikasi komunitas belajar yaitu Program Associates yang terus berkembang sebagai upaya pengembangan fakultas di kampus.

            Sebagaimana pendapat Zhao dan Kuh mengenai komunitas pembelajar, mereka menyatakan bahwa "Komunitas belajar merupakan kegiatan di mana fakultas dan siswa dalam kelompok belajar bersama melalui kegiatan yang disengaja dirancang untuk mempromosikan keterlibatan dalam kegiatan akademik dan pembelajaran sosial, baik di dalam maupun di luar kelas", pentingnya menciptakan dan meningkatkan pendekatan dan starategi dalam membentuk komunitas pembelajar yang bersama-sama melakukan kegiatan belajar, untuk memberikan pemahaman satu sama lain demi mencapai tujuan yang sama. Komunitas pembelajar dapat dilakukan dalam pendidikan formal, non-formal, maupun informal. Komunitas pembelajar dapat terbentuk dalam berbagai jejaring sosial disekitar kita. Komunitas belajar juga dapat dijadikan sebagai strategi dan pendekatan dalam menciptakan iklim pembelajaran dalam berbagai bidang sosial. Pengalaman yang dihasilkan dari komunitas belajar akan membentuk pemahaman dan kolaborasi antar manusia dalam kelompok untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan berbagai keterampilan yang bermanfaat pada diri seseorang.

REFERENSI ;

Adraoui, M., Retbi, A., Idrissi, M. K., & Bennani, S. (2022). Maximal cliques based method for detecting and evaluating learning communities in social networks. Future Generation Computer Systems, 126, 1--14. https://doi.org/10.1016/j.future.2021.07.034

Carpenter, D., Hassell, S., Mardon, R., Fair, S., Johnson, M., Siegel, S., & Nix, M. (2018). Using Learning Communities to Support Adoption of Health Care Innovations. Joint Commission Journal on Quality and Patient Safety, 44(10), 566--573. https://doi.org/10.1016/j.jcjq.2018.03.010

Dodge, L., & Kendall, M. E. (2004). Learning Communities. College Teaching, 52(4), 150--155. https://doi.org/10.3200/CTCH.52.4.150-155

Virtue, E., Maddox, G., & Pfaff, K. (2019). The Lasting Effects of Learning Communities. Learning Communities Research and Practice, 7(2), 6.

Woltenberg, L. N., Aulisio, M. C., & Taylor, S. A. (2021). Fostering an interprofessional learning community of scholars: A model for contemporary faculty development. Journal of Interprofessional Education and Practice, 23, 100390. https://doi.org/10.1016/j.xjep.2020.100390

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun