Mohon tunggu...
Farah Na
Farah Na Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

#studidampak / Perjalanan Singkat Menyingkap Pariwisata Kota Ho Chi Minh

27 Juni 2018   12:57 Diperbarui: 28 Juni 2018   17:38 2402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berwisata tidak selalu tentang tempat yang ingin di datangi tetapi bagaimana kita dapat melihat dan memaknai sebuah pariwsata dari sudut pandang yang berbeda.  Salah satu negara di semenanjung Indo-Cina yang memiliki pemandangan alam menakjubkan dengan jejak  peperang yang panjang. Vietnam. 

Tak hanya karena keindahannya, kekayaan alam dan lokasi staregis dengann bentang garis pantai yang melintang di sepanjang negaranya membuat Vietnam menjadi salah satu tempat yang di impikan wisatawan untuk datang di kawasan Asia Tenggara.

Mengunjungi Ho Chi Minh City , Vietnamn sebuah perjalanan yang sudah diagendakan, untuk melengkapi sebuah tugas salah satu mata kuliah. Menikmati sisi lain keindahan Vietnam, selain Hanoi tentunya yang sudah menjadi maskot pariwisata Vietnam. Perjalanan yang cukup singkat untuk mempelajari dan menikmati pariwisata di Vietnam Selatan.   

Ho Chi Minh City adalah kota terbesar dan pusat perdagangan di negara Vietnam. Sebelumnya dikenal dengan nama Saigon. Namun Ho Chi Minh City bukanlah pusat pemerintahan negara Vietnam. Citra perang yang dulu kental di Vietnam kini sudah hilang tergantikan dengan pariwsiata yang terus meningkat.

Ingin tahu bagaimana kisah perjalanan saya di Ho Chi Minh City?

Perjalanan  dari Jakarta menuju Ho Chi Minh City, Vietnam membutuhkan waktu sekitar 3 jam perjalanan udara. Dari Jakarta saya transit selama 1 jam di Changi International Airport Singapore lalu melanjutkan penerbangan ke Vietnam. Tiba di Tan Son Nhat Airport sekitar pukul 6 sore. 

Proses imigrasi di Ho Chi Minh City tidak sulit dan tidak membutuhkan waktu lama, serta tidak memerlukan visa karena kita masih berada di lingkup negara ASEAN. 

Saya di jemput dengan sebuah bus dan seorang tour guide perumpuan asli Vietnam namun ia pandai berbahasa Indonesia, yang rupanya ia pernah mengenyam pendidikan selama satu tahun di Yogyakarta dan ia pun memiliki seorang suami yang berkebangsaan Indonesia.

Saya menginap di Universe Hotel, hotel bintang 3 ala Vietnam. Berlokasi di Distrik 1. Pembagian wilayah di Vietnam adalah menggunakan sistem distrik. Karena saat tiba di Ho Chi Minh sudah malam, agenda kegiatan dilaksanakan pagi hari di hari kedua.

Karena kunjungan saya ke Ho Chi Minh bukan semata-mata untuk berlibur layaknya tourist sesungguhnya, akan ada kunjungan kesebuah instansi pendidikan tinggi di Ho Chi Minh.

Kunjungan pertama saya setelah tiba di Ho Chi Minh City yaitu kami menuju Hoa Sen University. Melakukan MoU, Campus Tour, berbagi penampilan tarian khas, lalu mencicipi snack khas Vietnam. 

Sebagai pengganjal sebelum makan siang. Kami makan siang di sebuah restaurant Vietnam, kecil berada di tengah tengah pertokoan. Set menu, kami akan makan mulai dari hidangan pembuka, hidangan utama, hingga hidangan penutup. Makan dengan gaya seperti itulah selama berada di Ho Chi Minh.

Sumber: Pribadi
Sumber: Pribadi
Selanjutnya menuju Katedral Notre Dame, Post Office lalu menuju Balai Kota. Disana terdapat patung besar Ho Chi Minh serta area publik yang luas.

Sumber: Pribadi
Sumber: Pribadi
Sumber: Pribadi
Sumber: Pribadi
Sumber: Pribadi
Sumber: Pribadi
Di hari ketiga saya menuju Mekong River, untuk mengunjungi sebuah desa wisata di Delta Sungai Mekong.

Thoi Son Island adalah salah satu daratan yang berada di aliran Sungai Mekong. Sungai Mekong sendiri mengaliri beberapa negara dan bermuara di Vietnam. Jika melihat Thoi Son Island sebagai sebuah daratan tidak akan jauh berbeda dengan di Indonesia. 

Namun, sejak pariwisata mulai berkembang di Vietnam Selatan, pemerintah memanfaatkan salah satu sumber daya alam nya yang mereka buat menjadi sebuah desa wisata. Thoi Son Island dirubah dari semulai daratan biasa yang hanya berisikan pepohonan dijadikan sebuah desa yang dapat menarik wisatawan.  

Meskipun akulturasi budaya Vietnam banyak di pengaruhi budaya Prancis dan Cina, di Thoi Son Island kita akan merasakan identitas budaya asli masyarakat Vietnam Selatan. 

Di sana kita dapat melihat peternakan lebah sekaligus menikamti produknya (royal jelly), pabrik tradisonal pembuatan permen kelapa, buah-buahan tropis musiman, musik tradisional Vietnam dan tentunya menyusuri kanal-kanal Sungai Mekong dengan sampan.

Sumber: Pribadi
Sumber: Pribadi
Kemudian saya menujuh sebuah vihara  yang terdapat patung budha besar, terapat dua patung budha yaitu patung budha yang sedang duduk dan patung budha tidur. 

Namun sebaiknya mengunjungi tempat ini disarankan tidak tepat pada siang hari saat matahari terik karena tempat ini terbuka jadi akan sangat tersa panas yang menyengat dari matahari.

Sumber: Pribadi
Sumber: Pribadi
Ben Thanh market merupakan pasar tradisional terbesar di Ho Chi Minh City. Meskipun Ben Thanh merupakan pasar tradisional namun tempat ini terlihat sangat rapi dan lengkap. Cocok untuk wisatawan membeli oleh-oleh khas Vietnam yang lengkap dengan harga terjangkau, tapi tentunya harus pintar-pintar menawar harga. 

Dan Ben Thanh Market ini juga pasti akan masuk dalam daftar tempat yang ada di dalam paket tour di Ho Chi Minh. Jam operasinal Ben Thanh market ini mulai dari pukul tujuh pagi hingga pukul tujuh malam. 

Saya juga mencoba Pho yaitu sejenis ramen jika itu di Jepang, ya Pho ini adalah mie khas dari Vietnam. Rasanya segar dan cenderung asam. Memakannya dengan di campur daun-dauan (sayuran) dan saus khas Vietnam.

Sumber: Pribadi
Sumber: Pribadi
And the last , yaitu makan malam di Cruise yang berlayar memutari Saigon River. Sebuah atraksi pariwisata baru yang patut dicobat saat datang mengunjungi HO Chi Minh City. 

Secara umum makanan khas Vietnam bercita rasa segara khas rempah daun-daunan karena mereka memang banyak menggunakan rempah daun-daunan seperti basil, daun ketumbar, daun mint, daun laksa serta beberapa daun khas Vietnam.

Sumber: Pribadi
Sumber: Pribadi
Sebagian penduduk di Vietnam Selatan yang ikut berperan dalam kegiatan pariwisata dapat berbahasa asing, salah satunya Bahasa Indonesia. Mereka pun menerima mata uang rupiah dalam transaksi keuangannya. 

Hal ini juga memudahkan dan menguntungkan bagi kita wisatawan asal Indonesia. Karena akan sangat terbantu jika masyarakatnya mengerti dengan apa yang kita ucapkan dan tidak perlu repot-repot mencari money changer apabila kehabisan Vietnamesse Dong, kita tetap dapat menggunakan rupiah.

Selain itu karena pertumbuhan pariwisata yang pesat di Vietnam membuat pemerintah Vietnam juga mengharuskan adanya sertifikasi untuk setiap usaha pariwisata yang dijalankan baik oleh lembaga maupun masyarakat. 

Selain itu masyarakatpun dilatih untuk dapat mengusasai salah satu bahasa asing, minimal Bahasa Inggris. Namun dengan intensitas   pertemuan antara turis yang datang dengan masyarakat tidak menutup kemungkinan membuat masyarakat Vietnam pandai berbahsa asing karena sering melakukan komunikasi dengan wisatawan.

Dengan pertumbuhan pariwisata baik membuat citra perang dari negara Vietnam ini menghilang, berubah menjadi sebuah kota pariwisata dengan pemandangan alam menakjubkan, warisan budaya dan kuliner dengan cita rasa yang unik.

Kota Ho Chi Minh pun tumbuh menjadi kota metropolitan yang nantinya dapat menjadi pesaing bagi kota-kota besar lainya  di kawasan Asia Tenggara.

Demikian sepenggal perjalanan singkat saya ke Negeri Paman Ho, sebuah tempat menakjubkan yang masih belum mainstream sebagai tempat pariwisata internasional namun memiliki kesan tersendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun