Mohon tunggu...
Farah Nurul Aulia
Farah Nurul Aulia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Indonesia

Hanya seorang mahasiswi biasa yang tertarik dengan banyak hal kecuali kehidupannya sendiri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Isu Lingkungan Global dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia

11 Desember 2020   09:02 Diperbarui: 11 Desember 2020   11:57 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi polusi udara penyebab isu lingkungan-qureta.com

Kita sudah terbiasa dengan isu lingkungan dan mungkin itu sudah jadi bagian di kehidupan sehari-hari - meski itu bukan hal yang bagus memang. Namun apakah semua orang tahu sejak kapan isu lingkungan ini awal mulanya terjadi? Apa saja upaya manusia untuk mencegah isu lingkungan agar kasusnya tidak bertambah parah?

Isu Lingkungan

Isu lingkungan adalah dampak negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan biofisik. Isu lingkungan sebagai isu kontemporer dalam ilmu hubungan Internasional ada sejak setelah masa Perang Dunia II. Faktor terpenting dalam permasalahan lingkungan adalah besarnya populasi manusia. Pertumbuhan penduduk yang pesat menimbulkan tantangan yang dicoba diatasi dengan pembangunan dan industrialisasi. Namun industrialisasi di samping mempercepat persediaan segala kebutuhan hidup manusia juga memberi dampak negatif terhadap manusia akibat terjadinya pencemaran lingkungan.

Isu Lingkungan yang terjadi di dunia (Global)

Isu lingkungan dan penyebabnya yang kita hadapi saat ini adalah:

  • Polusi: Pencemaran lingkungan hidup atau polusi udara, air dan tanah memerlukan waktu yang lama agar dapat kembali normal. Sektor Industri dan asap kendaraan bermotor adalah sumber pencemaran utama terutama pencemaran udara. Logam berat, nitrat dan plastik beracun bertanggung jawab atas berbagai pencemaran yang ada. Sementara polusi air disebabkan oleh tumpahan minyak, hujan asam, limpasan perkotaan.
  • Pemanasan global: masalah lingkungan ini terjadi karena emisi gas rumah kaca yang tak lain tak bukan adalah hasil praktik manusia. Fenomena ini menyebabkan meningkatnya suhu di permukaan bumi sehingga menyebabkan mencairnya es di kutub dan kenaikan permukaan air laut. Akibat perubahan cuaca tersebut sangat terasa apalagi saat musim kemarau tiba, karena suhu saat musim kemarau sangat tinggi menyebabkan produksi pertanian sering mengalami gagal panen dan memperbesar peluang terjadinya kebakaran hutan.
  • Penggundulan hutan: seiring perkembangan industri yang mengharuskan suatu negara untuk memperluas wilayah untuk membangun lahan industri dan mengorbankan alam tentu saja sangat merugikan manusia di masa depan. Hutan yang sesungguhnya berperan menyerap racun karbon dioksida hasil pencemaran, kemudian mengubahnya menjadi oksigen, membantu menciptakan hujan, menjadi habitat bagi berbagai jenis satwa yang penting untuk mendukung bagi kehidupan manusia, harus dimusnahkan karena tuntutan industri. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi jika tidak ada lagi hutan yang akan melindungi lingkungan sekitar.
  • Penipisan lapisan ozon: lapisan ozon adalah lapisan pelindung bumi yang tak terlihat untuk melindungi bumi dari radiasi matahari yang berbahaya. Penipisan lapisan ozon sendiri terjadi disebabkan oleh gas Klorin dan Bromida yang ditemukan di Chloro-floro karbon (CFC). CFC sendiri terdapat di kulkas yang diciptakan awalnya untuk mempermudah kehidupan manusia, tapi justru berdampak buruk kepada alam.

Sejarah Hari Lingkungan Hidup

Sejak adanya pembahasan tentang isu lingkungan hidup ini tentu menyadarkan manusia betapa pentingnya menjaga lingkungan. Salah satu bukti untuk menyelamatkan bumi adalah dengan dirayakannya Hari Lingkungan Hidup pada tanggal 5 Juni setiap tahun di seluruh dunia. Seperti hari besar lainnya yang memiliki sejarah panjang hingga pada akhirnya diperingati secara rutin, hari lingkungan pun seperti itu juga.

Awal mula lahirnya Hari Lingkungan Hidup ini tentu juga dilatarbelakangi oleh kondisi lingkungan pada saat itu. Adapun perayaan ini dilakukan pertama kali pada tanggal 5 Juni 1974. Kondisi lingkungan pada masa itu sangat memprihatinkan dan menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Nyaris seluruh dunia merasakannya. Salah satu masalah lingkungan yang merebak kala itu adalah wabah penyakit Minamata yang menyerang negara Jepang. Minamata sendiri merupakan sindrom yang merusak fungsi saraf.

Selain itu di sejumlah wilayah Eropa terjadi kabut asap yang berdampak buruk terhadap kesehatan. Asap tersebut saat itu diperkirakan merupakan dampak yang ditimbulkan pembakaran hutan di berbagai wilayah untuk pembangunan pada kisaran tahun 1960. Meski dampaknya tidak serta merta, tetapi akibat yang ditimbulkan benar-benar sangat mempengaruhi kondisi kesahatan masyarakat.

Dengan kasus-kasus di atas yang sangat meresahkan dunia waktu itu, akhirnya diselenggarakanlah konferensi tingkat internasional yakni Stockholm Conference oleh United Nations Conference on Human Environment (UNCHE) atau Konferensi PBB tentang Lingkungan Hidup di Stockholm, Swedia, pada tanggal 5-16 Juni tahun 1972. Konferensi ini merupakan awal mula munculnya isu lingkungan yang melembaga dan telah memiliki prinsip-prinsip serta menyadari pentingnya peran negara dalam merespon permasalahan lingkungan. Negara yang menjadi pengusul pertama diadakannya Hari Lingkungan Hidup Sedunia adalah Jepang yang mengalami wabah Minamata dan negara Senegal.

Setelah terjadi diskusi panjang, konferensi PBB tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan terkait kondisi lingkungan. Menurut Emil Salim, Menteri Penertiban Aparatur Negara, pemimpin delegasi Indonesia serta para anggotanya konferensi tersebut menghasilkan kesepakatan sebagai berikut yang dilansir dari laman nasional.kompas.com.

  1. Deklarasi Stockholm, yang mengandung berbagai prinsip harus digunakan dalam mengelola lingkungan hidup di masa depan melalui penerapan lingkungan internasional.
  2. Rencana Aksi, mencakup perencanaan alam yang berkaitan dengan pemukiman, pengelolaan sumber daya alam, pengendalian pencemaran lingkungan, pendidikan serta informasi mengenai lingkungan hidup.
  3. Segi Kelembagaan, pembentukan United Nations Environment Program (UNEP) sebagai badan PBB yang menangani program lingkungan dan memiliki pusat di Nairobi, Kenya, Afrika. Badan ini berfungsi mengkoordinir kebijaka terhadap alam serta menggalakkan suistanable untuk dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun