PENDAHULUAN
Masalah stunting sedang jadi permasalahan besar di Indonesia. Usaha pengendalian stunting tumbuh bisa diatasi dengan cara intervensi gizi sensitif dalam melakukan STBM. STBM adalah terkait lingkungan. Lingkungan dan higiene yang kurang baik menyebabkan timbulnya penyakit infeksi. Penyakit infeksi yang tidak ditangani secara konsisten dan tuntas dapat meningkatkan kejadian stunting di masyarakat,Praktik kebersihan yang buruk menyebabkan diare pada balita, yang kemudian dapat menghilangkan nutrisi penting bagi perkembangan mereka.
TINJAUAN PUSTAKA
Dampak Stunting
- 1.Akibat periode Pendek ; kesakitan serta kematian,.Kemajuan kognitif, motorik, serta lisan pada anak tidak maksimal
- 2. Akibat periode Panjang; Postur badan yang tidak maksimal dikala berusia (lebih pendek dibanding pada biasanya), rentan kegemukan serta penyakit yang lain, penyusutan kesehatan pembiakan, Kapasitas berlatih serta penampilan yang tidak maksimal dikala era sekolah, Daya produksi serta kapasitas kegiatan yang tidak bertugas dengan cara maksimal.
Penyebab Stunting
Kurang Gizi dalam Jangka Lama
2. Pola Asuh Kurang Efektif ; Pola membimbing yang kurang efisien pula jadi salah satu pemicu stunting pada anak. Pola membimbing berhubungan dengan sikap serta aplikasi pemberian santapan pada anak.
3. Pola Makan ; Rendahnya akses kepada santapan dengan angka vitamin besar dan menu santapan yang tidak balance bisa mempengaruhi perkembangan anak serta tingkatkan resiko stunting.
4.Faktor Sanitasi ; Sanitasi yang kurang baik dan terbatasnya akses air streril hendak meningkatkan resiko stunting pada individu. Apabila anak berkembang di area dengan sanitasi serta situasi air yang tak pantas
ANALISIS JURNAL
1. Judul : Implementasi program sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) Untuk mengurangi khasus Stunting di Puskesmas wilayah Kabupaten Sleman
Judul dan latar belakang sudah sesuai dengan latar belakang yang ada, metode yang digunakan sudah tepat karena penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan studi khasus karena penelitian ini dilakukan dengan wawancara secara mendalam dengan responden.
Kelebihan : penelitian ini sudah menggunakan sumber analisis yang jelas dari hasil wawancara
Kelemahan ; jumlah sampel yang digunakan cukup sedikit
2. Judul : Kebijakan penanggulangan stunting di Indonesia berdasarkan program sanitasi totsal berbasis masyarkat
Judul dan latar belakang saling berkaitan dan sudah sesuai yang ada di latarbelakang.
Kelebihan ; penyajian data berdasarkan dari pengumpulan jurnal hasilnya lebih relevan
Kelemahan ; Sampelnya hanya menggunakanstudi kepustakaan jadi hanya menggambil 5 jurnal yang berkaitan dengan judul
3. Judul : Hubungan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dengan upaya penurunan angka stunting pada balita
Tujuan dan judul sudah sesuai Teknik pengumpulan data menggunakan data sekunder
Metode yang di gunakan Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan menganalisa tiap sampel melalui analisis tujuan, kesesuaian topik.
metode penelitian yang digunakan, ukuran sampel dan hasil dari setiap sampel.
Kelebihan ; masalah yang dipecahkan, dalam hal ini yang relevan dengan pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan kejadian stunting, kemudian dibaca dan dianalisa dan dibahas sesuai dengan variabel penelitian.
Kelemahan ; sampelnya ada 9 jurnal jadi pengambilannya cukup lama.
4. Judul : Faktor yang mempengauhi keberhasilan program stbm pilar 1 dengan kejadian stunting
Judul dan tujuan sudah sesuai penelitian ini adalah observasi analitik dengan pendekatan secara cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi keberhasilan program STBM Pilar I dengan kejadian Stunting
Kelebihan ; Teknik pengambilan data menggunakan random sampling memudahkan untuk pengambilan data
Kelemahan : prsesnya cukup memakan waktu karena pengambilannya populasi balita sebanyak 270 balita
5. Judul : Analisis hubungan pelaksanaan program STBM Dengan penurunan faktor resiko Stunting pada anak Balita di Palembang
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik yang menggunakan pendekatan studi cross sectional, sedangkandata yang diambil adalah data primer untuk menganalisis hubungan antara keberhasilan implementasi program STBM dan penurunan faktor risiko stunting.
Kelemahan ; Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang memiliki anak di bawah dua tahun
Kelebihan ; Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor risiko stunting yang termasuk perawakan pendek ibu, anemia selama kehamilan, infeksi pada ibu selama kehamilan,jarak kehamilan, usia kehamilan, prematuritas, BBLR, infeksi pada anak, defisiensi seng pada anak, ASI eksklusif, sanitasi lingkungan. ketersediaan air bersih, dan pemanfaatannya dari bahan bakar biomassa
KESIMPULAN
1.Terdapat hubungan yang signifikan antara ASI eksklusif dengan kejadian stunting.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting.
3. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian stunting.
4. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan kejadian stunting.
5. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah anggota keluarga dengan kejadian stunting.
6. Terdapat hubungan yang signifikan antara status ekonomi dengan kejadian stunting
SARAN
1. Memberikan edukasi, penyuluhan atau leaflet kepada ibu hamil, ibu yang memiliki anak baduta dan balita mengenai stunting secara menyeluruh.
2.Membina kader-kader Posyandu/gizi untuk memberikan edukasi atau penyuluhan mengenai stunting, pengetahuan gizi, pola asuh ibu, dan kebersihan lingkungan.
3.Melakukan pengukuran tinggi badan secara rutin pada kegiatan posyandu tiap bulannya guna memantau status gizi TB/U anak secara teratur.
4.Bekerjasama dengan pihak KUA dalam memberikan edukasi kepada calon orang tua mengenai pengetahuan kesehatan calon ibu dan pola asuh keluarga yang baik dalam mempersiapkan 1000 hari pertama kehidupan anak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI