Mohon tunggu...
Farah Khalisha
Farah Khalisha Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Jember

Undergraduate student majoring in International relations, University of Jember.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dari Bali untuk Dunia: Dampak dan Keuntungan Presidensi G20 bagi Indonesia

29 Februari 2024   15:54 Diperbarui: 29 Februari 2024   15:57 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdiri dari 19 negara dengan ekonomi terbesar di dunia dan Uni Eropa. Group of Twenty atau G20 telah menjadi forum utama kerjasama ekonomi internasional yang mewakili sekitar 60% populasi dunia, 80% perdagangan global, dan 90%  GDP global.

Didirikan pada tahun 1999 sebagai respons terhadap krisis keuangan global di Asia Timur. Sejak saat itu, G20 telah menjadi forum utama untuk membahas dan menyelesaikan berbagai isu ekonomi global. G20 telah memainkan peran penting dalam mengatasi krisis keuangan global tahun 2008 dan dalam mempromosikan pemulihan ekonomi global.

Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang diselenggarakan lalu di Roma, Italia. Tepatnya pada tanggal 31 Oktober 2021, Italia telah melakukan serah terima Presidensi G20 kepada Indonesia. Menjadikan Indonesia secara resmi menjadi Presidensi G20 berikutnya selama satu tahun penuh, yang dimulai sejak 1 Desember 2021 hingga KTT G20 pada November 2022 di Bali.

Pengangkatan Indonesia sebagai Presidensi G20 ini tentu saja memberikan dampak yang signifikan bagi Indonesia, terutama sebagai satu-satunya negara perwakilan dari Kawasan ASEAN yang menjadi anggota dari G20. Bertujuan untuk mengatasi kondisi atau krisis ekonomi global, Indonesia sebagai Presidensi G20 membawa tema "Recover Together Recover Stronger" atau "Pulih Bersama dan Lebih Kuat" sebagai tema dari pemulihan ekonomi global pasca COVID-19. Tema ini kemudian diturunkan kembali dalam berbagai agenda dan isu dalam dua jalur, yakni jalur Sherpa dan jalur keuangan.

Menurut Kemenkeu, Indonesia memiliki tiga agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia, yaitu: i) Arsitektur kesehatan global; ii) Transformasi ekonomi digital; dan iii) Transisi energi. Indonesia juga membawa enam agenda prioritas dalam agenda yang dipimpin oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia sebagai sebuah exit strategy dalam mendukung pemulihan dan pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Lalu, dengan kedudukan sebagai Presidensi G20 ini, apakah membantu Indonesia dalam perkembangan dan pertumbuhan ekonominya? Apa saja dampak dan keuntungan yang didapatkan Indonesia sebagai Presidensi G20 ini?

Berdasarkan pernyataan dari Kemenkeu, Indonesia telah mengklasifikasikan manfaat Presidensi G20 ini kedalam dua manfaat, yaitu manfaat secara strategis dan manfaat langsung. Selain itu, Presidensi G20 Indonesia ditujukan untuk kepentingan masyarakat dengan melibatkan peran serta masyarakat secara langsung, baik dalam penyelenggaraan rangkaian kegiatan, maupun penerapan-penerapan kerjasama dari G20 yang berdampak positif kepada masyarakat.

Manfaat G20, sebagaimana disampaikan oleh situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, mencakup peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan konsumsi domestik hingga mencapai 1,7 triliun rupiah selama masa Presidensi G20. Terdapat perkiraan peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 7,47 triliun rupiah, serta keterlibatan tenaga kerja sekitar 33 ribu pekerja di berbagai sektor industri.

Menko Airlangga, juga menyebutkan manfaat Presidensi G20 Indonesia untuk pemulihan ekonomi nasional, juga menyoroti harapan bahwa Indonesia, dalam periode Presidensi G20, dapat memainkan peran kunci dalam menghubungkan keberagaman yang ada dalam Forum G20. Hal ini penting mengingat Indonesia memiliki nilai-nilai musyawarah dan mufakat yang diharapkan dapat memediasi berbagai perbedaan di antara negara-negara anggota.

Selain itu, selama Presidensi G20, dituturkan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso bahwa Indonesia telah melaksanakan 438 rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia yang diselenggarakan pada 25 kota, yang mana penyelenggaraan ini telah memberikan manfaat yang baik baik secara substansi maupun fisik semenjak Desember 2021 dalam menyukseskan Presidensi G20 Indonesia 2022.

Dengan perannya sebagai tuan rumah penyelenggara G20 selama satu tahun penuh, Indonesia bukan hanya meraih keuntungan substansial dalam sektor perekonomian dan keuangan, tetapi juga memperoleh akses terdahulu terhadap informasi dan pengetahuan terkini mengenai dinamika ekonomi global, potensi risiko mendatang, dan kebijakan ekonomi yang tengah diterapkan oleh negara-negara maju. Sebuah peluang emas yang membuka pintu wawasan mendalam bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan dan menjalin kemitraan yang lebih erat di panggung internasional.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun