Mohon tunggu...
Farah Khalisa Putri
Farah Khalisa Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa tingkat 1 Politeknik Negeri Semarang Jurusan Akuntansi

Halo! Saya Farah, seorang mahasiswa jurusan akuntansi dan pecinta bahasa yang selalu tertarik dengan bahasa asing khususnya bahasa inggris. Dalam hal menulis, saya masih dalam tahap belajar, tetapi bisa dikatakan saya memiliki keterampilan tata bahasa yang baik dalam menulis. Selain menulis, saya juga aktif dalam kegiatan-kegiatan komunitas, salah satunya adalah English club yang membantu saya terus mengasah kemampuan bahasa Inggris. Blog ini saya dedikasikan untuk berbagi wawasan dan cerita seputar bahasa, budaya, perjalanan saya sebagai mahasiswa dan mungkin akan di isi oleh tugas tugas yang membuat saya berkembang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Profesi Antar Jemput (Anjem) oleh Mahasiswa Semarang: Soluasi Finansial dan Dampaknya pada Ekonomi Lokal

19 Oktober 2024   07:29 Diperbarui: 19 Oktober 2024   07:32 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

     Dalam beberapa tahun terakhir, profesi antar jemput di kalangan mahasiswa di Semarang semakin berkembang pesat. Banyak mahasiswa yang memanfaatkan kendaraan pribadi mereka untuk menawarkan layanan transportasi kepada teman-teman, warga kampus, maupun masyarakat umum. Antar jemput ini tidak hanya memberikan kemudahan mobilitas bagi masyarakat, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian lokal.

     Profesi antar jemput yang dijalankan mahasiswa ini memberikan keuntungan ekonomi baik secara individu maupun kolektif. Dari sisi individu, mahasiswa yang berprofesi sebagai pengemudi antar jemput dapat memperoleh penghasilan tambahan yang membantu menutupi biaya hidup sehari-hari, seperti biaya kuliah, kebutuhan pokok, hingga biaya transportasi. Dengan demikian, profesi ini menjadi salah satu alternatif yang menjanjikan bagi mahasiswa untuk mendukung finansial mereka selama kuliah. Ini membantu mengurangi tekanan ekonomi di kalangan mahasiswa dan bisa menjadi solusi sementara untuk pengangguran.

     Dari perspektif ekonomi lokal, keberadaan layanan antar jemput ini membantu meningkatkan perputaran ekonomi, terutama di sekitar kampus dan wilayah permukiman mahasiswa. Penghasilan yang diperoleh oleh mahasiswa kemudian digunakan untuk konsumsi lokal, seperti makanan, minuman, atau bahkan untuk perbaikan kendaraan. Hal ini secara tidak langsung meningkatkan pendapatan usaha-usaha kecil di sekitar kampus, seperti warung makan, bengkel motor, dan toko kelontong.

     Pemesanan layanan antar jemput (anjem) yang dilakukan oleh mahasiswa, biasanya dilakukan secara sederhana. Salah satu cara paling umum untuk memesan anjem adalah melalui grup chat di aplikasi pesan seperti WhatsApp, Telegram, atau Line. Biasanya, mahasiswa akan membuat grup khusus yang beranggotakan penyedia layanan anjem dan calon penumpang. Di dalam grup ini, calon penumpang bisa langsung mengirim pesan berisi lokasi penjemputan, tujuan, dan waktu yang diinginkan. Penyedia layanan anjem akan merespons jika mereka tersedia. Selain itu, media sosial seperti Instagram, Twitter, atau Facebook juga sering digunakan. Penyedia layanan anjem mungkin mempromosikan jasanya melalui status atau postingan, dan calon penumpang bisa memesan melalui pesan langsung (DM).

     Profesi antar jemput ini juga menimbulkan persaingan dengan jasa transportasi umum yang sudah ada, seperti ojek online dan angkutan kota karena harga yang ditawarkan antar jemput dari mahasiswa biasanya cenderung jauh lebih murah daripada jasa transportasi umum lainnya. Kehadiran layanan antar jemput mahasiswa menawarkan pilihan lebih bagi masyarakat khususnya mahasiswa dalam menentukan jenis transportasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka, sehingga meningkatkan efisiensi pasar transportasi lokal.

     Di sisi lain, profesi ini juga membawa beberapa tantangan, terutama terkait regulasi dan keamanan. Beberapa mahasiswa yang bekerja sebagai pengemudi antar jemput mungkin belum memiliki lisensi resmi atau tidak terdaftar sebagai penyedia layanan transportasi yang sah, sehingga rentan terhadap masalah hukum dan keselamatan. Oleh karena itu, diperlukan regulasi yang lebih jelas dan pengawasan yang ketat untuk memastikan bahwa layanan antar jemput ini tetap aman dan teratur.

     Secara keseluruhan, profesi antar jemput yang dilakukan oleh mahasiswa Semarang memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal, baik dalam bentuk peningkatan penghasilan individu maupun kontribusi terhadap perekonomian daerah. Namun, pengawasan dan regulasi yang lebih baik diperlukan agar profesi ini dapat berkembang dengan lebih baik di masa mendatang, tanpa mengabaikan aspek keselamatan dan legalitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun