Bagaimana perasaanmu ketika sedang melakukan pertandingan namun harus kehilangan fokus karena mengalami kram perut? Hal ini dialami oleh Luh Kadek Dewi Rahayu saat bertanding pada cabang olahraga selam yang dilaksanakan di Pantai Lovina, Bali pada November 2022 lalu.
Luh Kadek Dewi Rahayu merupakan salah satu atlet yang ditunjuk untuk mewakili Buleleng pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XV Tahun 2022. Pada pertandingan selam 3.000 meter tersebut, Luh Kadek Dewi Rahayu menjadi salah satu atlet terdepan dan pertandingan berjalan lancar hingga jarak 1.500 meter. Permasalahan dimulai ketika rival Luh Kadek Dewi Rahayu terlihat mendekat dan membuat Luh Kadek Dewi Rahayu gugup hingga terjadi kram dan tegang otot. Kejadian tersebut membuat Luh Kadek Dewi Rahayu harus dievakuasi dari lintasan.
Insiden kram dan tegang otot yang dialami Luh Kadek Dewi Rahayu menjadi catatan bagaimana seorang atlet dapat mengalami kejadian diluar dugaan yang mungkin dapat berpengaruh terhadap proses berlangsungnya pertandingan. Lalu muncul pertanyaan, sejauh mana persiapan fisik dan mental yang diperlukan para atlet sebelum pertandingan agar dapat mengatasi berbagai situasi yang dapat terjadi selama berlangsungnya pertandingan? Hal ini penting untuk diperhatikan mengingat ajang kejuaraan pada bidang olahraga di Indonesia merupakan momentum yang sangat ditunggu oleh masyarakat Indonesia. Rasanya akan mengecewakan jika pengetahuan dalam bidang keolahragaan dan persiapan pada ajang perlombaan tidak dilakukan dengan matang.
Mengantisipasi cidera dan insiden dalam pertandingan dapat dilakukan dengan memperdalam pengetahuan mengenai sport science dan menerapkannya untuk dapat meningkatkan prestasi atlet dalam setiap pertandingan. Para ahli mengungkapkan pemahaman mengenai sport science, seperti yang diungkapkan Haff (dalam Rohendi, 2020) bahwa sport science merupakan penerapan berbagai ilmu pengetahuan dalam bidang keolahragaan yang meliputi coaching, physiology, sport biomechanics, motor control and motor development, sport psychology, dan sport nutrition. Wicaksono (dalam Rohendi, 2020) mengungkapkan bahwa sport science tidak bisa bergantung hanya dari satu ilmu pengetahuan karena memerlukan ilmu pengetahuan pendukung yang dapat menunjang penerapan program sekaligus evaluasi kelemahan yang ada dalam penerapannya.
Dalam mencapai kesuksesan pada berbagai bidang olahraga, perlu ada persiapan yang dilakukan. Sport science melalui bidang pendukungnya membantu pelatih olahraga dan atlet dalam mempersiapkan diri pada kejuaraan. Pengetahuan dalam sport medicine membantu mencegah cedera pada atlet melalui penanganan atlet secara fisik sebelum pertandingan. Sport medicine juga membantu atlet dalam melakukan perawatan tubuh untuk meningkatkan stamina hingga membantu proses penyembuhan pada atlet yang cedera.
Bidang lain yang mendukung sport science adalah sport physiology yang dapat menganalisis kondisi tubuh atlet sehingga membantu pelatih dan atlet dalam memberikan treatment khusus dalam menyusun program latihan. Utami (dalam Rohendi, 2020) berpendapat bahwa tindakan ini dapat didukung dengan adanya sport biomechanic yang mempelajari teknik gerak manusia agar menghasilkan gerakan yang efektif dan efisien dalam menghindari cedera sendi dan otot. Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah sport nutrition yang baik terhadap atlet. Pemenuhan gizi, vitamin, hingga nutrisi atlet perlu diperhatikan untuk memperkuat stamina atlet dalam bertanding.
Upaya tersebut perlu didukung dengan adanya sport psychology. Persiapan fisik pada atlet tidak cukup untuk mencetak prestasi. Pemahaman mengenai kondisi psikologis atlet perlu dilakukan untuk dapat memberikan persiapan mental terhadap atlet dalam bertanding. Pengendalian emosi juga penting untuk diperhatikan agar atlet dapat menjalankan pertandingan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan mampu mengendalikan diri saat bertanding.
Bidang pendukung dalam sport science menunjukkan bahwa dalam dunia olahraga diperlukan pengetahuan yang mampu menunjang performa atlet. Persiapan fisik dan mental atlet perlu menjadi perhatian khusus dalam meningkatkan prestasi atlet pada setiap cabang olahraga. Setidaknya dengan melakukan persiapan yang matang atlet dapat percaya diri dalam mengikuti berbagai tingkat kejuaraan. Kepercayaan diri atlet yang disertai dengan pembekalan yang tepat dapat memajukan dunia olahraga di Indonesia.
Ditulis oleh Farah Gita Maharani
Mahasiswi S1 Ilmu Komunikasi