Mohon tunggu...
farah hikmah cahyani
farah hikmah cahyani Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Prodi Pendidikan IPA, Universitas Pancasakti Tegal

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Tes Klasik, Teori Respons Butir, Perbedaan Teori Tes Klasik dan Teori Tes Modern

19 Maret 2023   19:15 Diperbarui: 19 Maret 2023   20:34 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Asumsi-Asumsi Teori Respon Butir (IRT), menurut Dali S.Naga (1992), persyaratan dan hakikat pada iRT, yaitu:
1. Unidimensi (mengukur satu dimensi)
2. Independensi Lokal
3. Invariansi Parameter

C. Perbedaan Teori Tes Klasik dan Teori Tes Modern
Ada beberapa perbedaan berdasarkan prinsip, yaitu:

1. Eror Standar Pengukuran

  • Prinsip Lama (CTT): Kesalahan standar pengukuran berlaku untuk semua skor dalam populasi tertentu.
    Telah dianalisis suatu hasil tes dengan program ITEMAN (CTT), menghasilkan 1 standar eror, ini berlaku untuk semua.
  • Prinsip Baru (IRT): Kesalahan standar pengukuran berbeda di semua skor tetapi digeneralisasikan di seluruh populasi.
    Telah dianalisis suatu hasil tes dengan IRT, dihasilkan menunjukkan adanya hasil yang berbeda-beda yang tergantung dari skor dari masing-masing orang.

2. Panjang Tes

  • Prinsip Lama (CTT): Tes yang panjang akan menghasilkan skor yang reliabel dibandingkan dengan tes yang pendek.
  • Prinsip baru (IRT): Tes yang pendek bisa menghasilkan skor yang lebih reliabel dibandingkan dengan tes yang panjang.

3. Perbandingan antar Tes

  • Prinsip Lama (CTT): Perbandingan skor antar tes akan optimal jika tes yang dibandingkan itu paralel.
    Tes Paralel
    - Rerata-Tingkat Kesulitan
    - Varians-Keragaman
    - Jumlah butir
    - Eror Pengukuran
  • Prinsip Baru (IRT): Perbandingan skor antar tes akan optimal jika tes yang dibandingkan itu tingkat kesulitannya bervariasi.

4. Karakteristik Sampel

  • Prinsip Lama (CTT): Kualitas hasil pengukuran tergantung dari karakteristik sampel.
  • Prinsip Baru (IRT): Kualitas pengukuran tidak tergantung dari karakteristik sampel.

5. Makna Skor

  • Prinsip Lama (CTT): Makna terhadap skor kemampuan individu didapatkan dari perbandingannya dengan orang-orang di dalam norma.
  • Prinsip Baru (IRT): Makna terhadap skor kemampuan individu didapatkan dari selisihnya dari tingkat kesulitan butir.

6. Data Interval

  • Prinsip Lama (CTT): Data interval dapat dicapai dengan mendapatkan skor yang terdistribusi normal.
  • Prinsip Baru (IRT): Data interval bisa didapatkan dengan mengaplikasikan model pengukuran yang terjustifikasi.

7. Skala dengan Format Berbeda

  • Prinsip Lama (CTT): Butir-butir dengan format yang berbeda memberikan dampak berbeda-beda pada parameter butir.
  • Prinsip Baru (IRT): Butir-butir dengan format yang bervariasi akan mampu menghasilkan tes yang optimal.

8. Skor Perubahan

  • Prinsip Lama (CTT): Skor karena suatu perubahan (change score) tidak bisa dibandingkan dengan skor awalnya ketika skor inisialnya berbeda.
  • Prinsip Baru (IRT): Skor akibat dari suatu perubahan dapat dibandingkan meskipun skor inisialnya berbeda.

9. Eror Standar Pengukuran

  • Prinsip Lama (CTT): Analisis faktor pada butir yang bersifat biner (0;1) akan menghasilkan kumpulan butir berdasarkan artefak daripada faktor.
  • Prinsip Baru (IRT): Analisis faktor pada semua jenis data mentah akan menghasilkan informasi mengenai faktor yang komprehensif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun