Bishop dalam Partnership  for  21stCentury  Skills menyatakan berpikir kritis dalam pembelajaran artinya melihat masalah dengan cara baru, serta menghubungkan pembelajaran lintas mata Pelajaran dan disiplin ilmu. Berpikir kreatif didefinisikan sebagai kegiatan mencoba pendekatan baru untuk mendapatkan sesuatu yang inovatif. Komunikasi berarti aktivitas berbagi pemikiran, pertanyaan, ide, dan solusi. Sementara kolaborasi berarti kegiatan bekerja bersama untuk mencapai tujuan dengan menempatkan talenta, keahlian, dan kecerdasan untuk bekerja.
Keselarasan dalam kebutuhan di masa depan yang terus berkembang menjadi salah satu poin penting dalam penerapan seni teater di sekolah dasar. Melalui seni teater, anak-anak belajar untuk mengungkapkan ide dan perasaan mereka dengan jelas, serta memahami makna komunikasi non-verbal seperti bahasa tubuh dan ekspresi wajah.
Seni teater melibatkan kerja sama dalam kelompok. Anak-anak belajar untuk berkontribusi dalam tim, menghormati peran masing-masing, dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Kemampuan bekerja dalam tim sangat penting dalam sebagian besar karir dan proyek di masa depan.
Lebih lanjut, seni teater juga mendorong pemikiran kritis dan kreatif. Anak-anak harus mencari solusi untuk tantangan yang muncul dalam pementasan, baik itu dalam hal karakterisasi, dialog, atau plot. Kemampuan berpikir kritis dan kreatif ini sangat berharga dalam menemukan solusi inovatif untuk masalah di dunia mendatang.
Membangun karakter sejak usia sekolah dasar bahkan usia dini sangatlah penting mengingat usia tersebut adalah golden age seorang anak. Melihat kompleksitasnya Pendidikan karakter dalam Pendidikan seni khususnya seni teater menjadikan seni teater layak mendapatkan perlakukan khusus dalam kurikulum di tingkat sekolah dasar..
Perlu diingat bahwa seni teater bukan hanya sekadar pertunjukan panggung, seni teater dapat menjadi wahana dalam memahami dunia dan diri anak sembari mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan hal -- hal lainnya. Seni teater mengajarkan nilai-nilai seperti empati, kerja tim, kepercayaan diri, dan kreativitas, yang merupakan fondasi karakter yang kuat.
Generasi muda adalah investasi masa depan bangsa. Dengan memberikan anak -- anak akses dan kesempatan untuk terlibat dalam seni teater, kita memberikan bekal yang tak ternilai bagi perkembangan mereka sebagai individu yang berpengaruh, berpengetahuan, dan mampu berkontribusi dalam masyarakat luas.
Penulis:
1. Farah Fauzia Zahra (Mahasiswa PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Semarang)
2. Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd. (Dosen PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Semarang)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H