Mohon tunggu...
Farah Fahira
Farah Fahira Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengamen Boneka di Kota Tua

25 Oktober 2016   13:27 Diperbarui: 25 Oktober 2016   19:43 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mukhtar, usianya kini sudah memasuki 60 tahun. Meski seluruh rambutnya telah memutih, beliau masih lihai memainkan panggung boneka yang dibuatnya itu.

Mulai dari gerakan tangan yang memetik temali sambil kaki yang mengayunkan pedal, Mukhtar dapat membuat 6 boneka itu menari.

Ya inilah sosok bapak Mukhtar yang kesehariannya menjadi pengamen boneka di Kota Tua. Beliau sudah menjadi pengamen boneka sejak tahun 2012. 

Dengan usia yang tak muda lagi, Mukhtar tetap semangat menjalani pekerjaannya sebagai pengamen boneka tali. 

Mukhtar mempunyai seorang istri bernama Sri Astuti, dan anak bernama Fajar. 

Sehari-hari, Mukhtar berangkat dari rumah dengan kereta dari stasiun Klender Baru hingga stasiun Jakarta Kota.

Diatas panggung mini buatannya itu, enam boneka menari diiringi musik Melayu di halaman Kota Tua. 

Enam boneka tersebut mempunyai peranan masing-masing layaknya pertunjukan seni. Satu boneka perempuan di depan menyerupai seorang vokalis. 

Dan lima boneka lainnya berperan sebagai pemain alat musik, seperti gitar, gendang, terompet, dan keyboard.

Boneka tali dibuat Mukhtar dari sendal jepit. Satu boneka menggunakan sembilan sendal jepit. 

Boneka-boneka yang ia buat juga telah dilindungi oleh Kementerian Pariwisata dan Pengelola Museum Fatahillah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun