Mohon tunggu...
Farah Cahya Nadhifah
Farah Cahya Nadhifah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya Seorang Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis dan Modifikasi Teks Cerita Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit

1 November 2024   08:54 Diperbarui: 1 November 2024   09:15 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar dari www.rekomkita

1. Pengertian Cerita Sejarah

Cerita sejarah adalah teks yang menceritakan peristiwa-peristiwa penting di masa lalu yang memiliki pengaruh signifikan bagi masyarakat atau bangsa. Cerita ini biasanya melibatkan tokoh-tokoh berpengaruh, tempat-tempat bersejarah, dan latar budaya yang sesuai.

 Tujuan dari cerita sejarah adalah untuk menyampaikan informasi mengenai kejadian-kejadian yang membentuk atau memengaruhi perjalanan suatu bangsa atau kebudayaan, serta melestarikan nilai-nilai dan pelajaran yang terkandung dalam peristiwa tersebut.

2. Analisis Struktur Teks Cerita Sejarah Kerajaan Majapahit

Cerita sejarah umumnya disusun dalam struktur orientasi, komplikasi, klimaks, resolusi, dan koda. Berikut adalah analisis struktur teks sejarah Kerajaan Majapahit beserta pengertian tiap bagian dan contoh kalimat yang sesuai.

a. Orientasi

 *Pengertian: Orientasi adalah bagian pengantar yang memperkenalkan latar belakang cerita, termasuk tokoh, waktu, tempat, dan situasi awal.

 *Contoh Kalimat: "Cikal bakal Nusantara lahir dari Kerajaan Majapahit yang berkembang hebat di abad ke-14. Kerajaan Majapahit merupakan lanjutan dari Kerajaan Singasari yang didirikan oleh Ken Arok."

 *Analisis: Kalimat ini memberikan latar awal, memperkenalkan Majapahit sebagai penerus Singasari dan menyebutkan periode keemasannya di abad ke-14.

b. Komplikasi

 *Pengertian: Komplikasi adalah bagian yang mengandung konflik atau masalah yang dihadapi oleh tokoh utama, yang memicu terjadinya peristiwa besar.

 *Contoh Kalimat: "Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Bupati Gelanggelang (Madiun) Jayakatwang pada 1292. Setelah Singasari runtuh, Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya yakni Sora, Nambi, dan Ranggalawe."

 *Analisis: Di sini terlihat konflik awal, yaitu runtuhnya Singasari akibat pemberontakan Jayakatwang, yang memaksa Raden Wijaya melarikan diri dan berjuang untuk melawan kembali.

c. Klimaks

*Pengertian: Klimaks adalah bagian puncak cerita, di mana tokoh utama menghadapi keputusan atau pertempuran besar yang menentukan nasib mereka.

 *Contoh Kalimat: "Raden Wijaya memanfaatkan situasi dengan meminta bantuan tentara Mongol yang datang ke Jawa untuk menghukum Jayakatwang. Bersama pasukan Mongol, ia menyerang dan berhasil membunuh Jayakatwang di Kediri. Setelah itu, Raden Wijaya berbalik melawan tentara Mongol dan memaksa mereka meninggalkan Jawa."

 *Analisis: Pada bagian ini, Raden Wijaya menghadapi pertempuran terbesar, yaitu merebut kembali kekuasaan dengan bantuan pasukan Mongol, lalu mengusir pasukan tersebut dari tanah Jawa. Ini adalah puncak dari perjuangannya untuk mendirikan Majapahit.

d. Resolusi

*Pengertian: Resolusi adalah bagian penyelesaian konflik, di mana masalah utama telah teratasi dan cerita mulai mereda.

 *Contoh Kalimat: "Pada tanggal 10 November 1293, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit di Trowulan dan dinobatkan sebagai raja pertama dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana."

 *Analisis: Raden Wijaya berhasil mendirikan Majapahit dan menjadi raja pertamanya, menandakan penyelesaian dari konflik utama yang dihadapi dalam cerita.

e. Koda

 *Pengertian: Koda adalah bagian penutup yang biasanya memberikan refleksi atau gambaran mengenai akibat atau dampak dari peristiwa tersebut.

 *Contoh Kalimat: "Kerajaan Majapahit kemudian tumbuh menjadi salah satu kerajaan terbesar di Nusantara dan mencapai masa kejayaannya, memberikan pengaruh besar bagi kebudayaan dan sejarah Indonesia."

 *Analisis: Koda menceritakan dampak jangka panjang dari pendirian Majapahit, yang kemudian menjadi kerajaan yang sangat berpengaruh dalam sejarah Nusantara.

3. Analisis Konjungsi dalam Teks

Dalam teks cerita sejarah, konjungsi digunakan untuk menghubungkan ide-ide dan menunjukkan hubungan antara peristiwa. Berikut adalah beberapa jenis konjungsi yang digunakan dalam teks sejarah Kerajaan Majapahit beserta contohnya:

a. Konjungsi Penyebab

*Contoh: "Karena" (implisit dalam kalimat): "Raden Wijaya melarikan diri karena Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Jayakatwang."

 *Analisis: Konjungsi penyebab di sini menunjukkan alasan di balik tindakan Raden Wijaya yang melarikan diri, yaitu keruntuhan Singasari.

b. Konjungsi Hubung (Penambahan)

 *Contoh: "dan": "Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya, yakni Sora, Nambi, dan Ranggalawe."

 *Analisis: Konjungsi "dan" digunakan untuk menambahkan informasi tentang tokoh-tokoh lain yang ikut serta melarikan diri bersama Raden Wijaya.

c. Konjungsi Pertentangan

 *Contoh: "Namun": "Raden Wijaya memanfaatkan tentara Mongol untuk mengalahkan Jayakatwang, namun kemudian ia berbalik menyerang tentara Mongol untuk mengusir mereka dari Jawa."

 *Analisis: Konjungsi "namun" menunjukkan kontras atau pertentangan antara kerja sama awal dengan tentara Mongol dan tindakan Raden Wijaya yang kemudian berbalik melawan mereka.

d. Konjungsi Temporal

*Contoh: "Setelah": "Setelah berhasil mengalahkan Kediri, Raden Wijaya berbalik menyerang tentara Mongol dan memaksa mereka angkat kaki dari Jawa."

 *Analisis: Konjungsi "setelah" menunjukkan urutan waktu, menggambarkan peristiwa yang terjadi setelah kemenangan Raden Wijaya di Kediri.

Kesimpulan

Cerita sejarah Kerajaan Majapahit disusun dengan struktur yang jelas, yaitu orientasi, komplikasi, klimaks, resolusi, dan koda, yang membantu dalam menyampaikan alur peristiwa. Penggunaan konjungsi seperti penyebab, penambahan, pertentangan, dan temporal memperkuat hubungan antarbagian cerita, memudahkan pembaca untuk mengikuti perkembangan peristiwa serta memahami konteks setiap tindakan dan akibatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun