Mohon tunggu...
Farah Cahya Nadhifah
Farah Cahya Nadhifah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya Seorang Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Diary

Perjalanan Hidup Farah Cahya Nadhifah

13 September 2024   08:52 Diperbarui: 13 September 2024   08:55 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah kota kecil yang tenang, hiduplah seorang anak perempuan bernama Farah, seorang siswi kelas tiga di SMAN 1 Jombang. Sejak kecil, Farah selalu dikenal sebagai anak yang ceria dan penuh semangat. Ketika memasuki masa SMA, hidupnya mulai berubah. SMA adalah babak baru baginya, tempat di mana dia mulai mencari jati diri dan menghadapi tantangan kehidupan remaja.

Sebagai salah satu anak perempuan yang aktif di sekolah, Farah kerap menjadi panutan bagi saudara-saudaranya. Ia sering kali terlibat dalam berbagai kegiatan, seperti lomba non akademik, olimpiade sains, hingga acara seni sekolah. Namun, meski berprestasi, Farah juga harus menghadapi berbagai tekanan, baik dari lingkungan sekolah maupun keluarganya. 

Orang tuanya mengharapkan Farah masuk universitas ternama, sementara teman-temannya sering mengajaknya untuk lebih bersantai dan menikmati masa remaja.Meski demikian, Farah tetap teguh pada tujuan hidupnya. Dia ingin membuktikan bahwa anak perempuan bisa menjadi pemimpin yang tangguh, mampu menghadapi segala tantangan.

Berikut adalah cerita tentang seorang anak perempuan yang masih SMA dan obsesinya dalam dunia organisasi.
Farah adalah seorang siswi kelas 12 di sebuah SMA di Jombang. Sejak kelas 10, ia memiliki minat yang mendalam pada dunia organisasi. Ketika pertama kali bergabung dengan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), Farah langsung terpikat oleh bagaimana sebuah organisasi dapat menggerakkan dan memotivasi banyak orang untuk mencapai tujuan bersama. 

Baginya, organisasi bukan sekadar tempat berkumpul, tetapi merupakan wadah di mana ia bisa mengasah keterampilan kepemimpinan, manajemen waktu, dan belajar bekerja sama dengan orang lain. Obsesi farah terhadap organisasi membuatnya aktif mengikuti banyak kegiatan. Selain OSIS, dia juga tergabung dalam beberapa organisasi lainnya seperti komunitas kepemimpinan remaja di luar sekolah. 

Farah selalu terpilih menjadi ketua tim atau pemimpin proyek karena kemampuannya yang luar biasa dalam mengorganisir acara-acara besar, seperti pentas seni sekolah, lomba-lomba sekolah, dan proker-proker lainnya. Meskipun jadwal sekolah dan organisasi sangat padat, Farah tidak pernah merasa terbebani. Baginya, aktivitas organisasi adalah hal yang justru memberinya energi dan semangat.

Ia senang ketika bisa merencanakan sebuah acara, berkoordinasi dengan teman-temannya, dan melihat acara tersebut berjalan sukses. Nadia selalu merasa ada kepuasan tersendiri ketika melihat orang lain menikmati hasil kerja keras timnya. Namun, obsesinya terhadap organisasi juga membuat Farah sering harus berkorban dalam hal lain. Ia kerap kali harus mengurangi waktu bermain dengan teman-temannya atau bahkan harus rela mengorbankan waktu belajar. 

Terkadang, ia juga mendapat kritik dari keluarganya karena terlalu sibuk di luar sekolah. Meski begitu, Farah selalu berusaha membuktikan bahwa dengan manajemen waktu yang baik, ia masih bisa mempertahankan prestasi akademiknya. Obsesi Farah terhadap dunia organisasi juga membentuk kepribadiannya. Jika dulu ia adalah seorang gadis pemalu, sekarang Farah telah berubah menjadi seseorang yang percaya diri, tegas, dan mampu memimpin dengan baik. 

Ia bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan di jurusan kesmas atau Ilmu Politik, karena ia ingin terus berkembang di dunia organisasi dan mungkin suatu hari nanti bisa menjadi seorang pemimpin di masyarakat. Cerita saya ini menggambarkan bagaimana obsesi saya terhadap organisasi telah membentuk perjalanan hidup saya di masa SMA.

Koleksi Pribadi Foto Anak Osis 
Koleksi Pribadi Foto Anak Osis 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun