Mohon tunggu...
Farah Apit Tantri
Farah Apit Tantri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobby saya membacar, menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membangun Kemandirian Kelompok Difabel Desa Karanganya melalui Pelatihan Pembuatan Turus Tanaman

25 September 2022   22:50 Diperbarui: 25 September 2022   22:53 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap kelompok difabel desa Karanganyar, Weru, Sukoharjo, (1&2/8) lalu, kelompok 50 KKN UNS menyelenggarakan program pelatihan pembuatan turus tanaman untuk kelompok difabel di desa Karanganyar, Weru, Sukoharjo. Pelatihan ini dilakukan secara door to door atau mengunjungi rumah setiap difabel secara bergantian.

“Pelatihan turus tanaman ini dilakukan secara door to door dengan mengunjungi rumah difabel secara bergantian. Kami melakukan metode ini supaya difabel bisa lebih kondusif dan fokus ketika dilatih” ungkap Nurdin, ketua kelompok 50 KKN UNS.

Pelatihan ini dilakukan oleh anggota kelompok 50 KKN UNS secara mandiri. Proses pelatihan ini dimulai dari menyiapkan alat dan bahan, proses pembuatan rangka turus tanaman, pengisian turus dengan sabut kelapa, dan proses finishing. Hasil pembuatan turus tanaman oleh kelompok difabel akan dikemas dan dipasarkan baik secara online atau dipasarkan ke toko-toko tanaman terdekat. Hasil karya kaum difabel ini diharapkan dapat menjadi penghasilan bagi tiap individu difabel.

kkn-2-633077754addee2d163a93e2.jpeg
kkn-2-633077754addee2d163a93e2.jpeg

Dokpri

Program pelatihan pembuatan turus tanaman ini diselenggarakan oleh kelompok 50 KKN UNS diketuai oleh Nurdin Mahendra (Pendidikan Bahasa Indonesia) yang beranggotakan Ambar (PPKN), Anisa Ilma Wardhani (Pendidikan Guru SD), Diyan Sriatun (Pendidikan Seni Rupa), Efa Setiyani (Pendidikan TIK), Farah Apit Tantri (Pendidikan Fisika), Muhammad Rhadja Prasta Esta Yudha (Pendidikan Kepelatihan Olahraga), Novita Yuliana (Bimbingan dan Konseling), Ovira Laila Nurjannah (Pendidikan IPA), dan Salsabila Rizqy Amalia (Pendidikan Biologi). 

“Semoga dengan adanya program pelatihan pembuatan turus ini, kelompok difabel desa Karanganyar, Weru, Sukoharjo bisa menjadi orang-orang yang mandiri baik secara sikap dan finansial serta dapat percaya diri untuk berbaur dengan masyarakat sekitar. Tentunya dengan hadirya mahasiswa di Desa Karanganyar ini semoga dapat memicu semangat kelompok difabel untuk terus semangat dan berjuang dalam menggapai cita-cita” ungkap salah satu perangkat desa Karanganyar, Sriono.

Diharapkan dengan adanya pelatihan pembuatan turus tanaman ini  mampu melatih kelompok difabel desa karanganyar, Weru, Sukoharjo, dalam menumbuhkan semangat, dapat hidup secara mandiri, dan menumbuhkan rasa percaya diri untuk berbaur dengan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun