Mohon tunggu...
Farah Amelia
Farah Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya adalah seorang mahasiswa program studi PGSD di Universitas Jember

Hobi saya adalah menyanyi, menggambar dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Transformasi Pendidikan Islam: Peran Pesantren dalam Membentuk Karakter Unggul Generasi Muda

10 Juni 2024   13:00 Diperbarui: 10 Juni 2024   16:45 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Majlis Ta`lim"Al-Iffah" adalah salah satu lembaga yang berada dibawah naungan Yayasan Nurul Burhan (YANUBU) yang terletak di kelurahan Badean Kabupaten Bondowoso. Pendiri dan pengasuh Yayasan Nurul Burhan saat ini adalah Abah KH. Imam Barmawi Burhan dan Ibu Nyai Hj. Durrotul Muti'ah sebagai pengasuh kedua Majlis Ta'lim Al- Iffah.

 Berawal dari obsesi beliau untuk menciptakan generasi muda Qur'ani dalam rangka menciptakan kader-kader penerus ulama' dan pemimpin bangsa, terbesitlah keinginan beliau untuk mendirikan sebuah majlis ilmu yang mengutamakan "ilmul hall" namun tetap berprofesi sebagai pelajar. Pada awal pendiriannya, Majlis Ta'lim Al-Iffah diberi nama "Asrama Putri" dengan 3 orang santri. 

Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu banyak santri yang niat belajar disini mulai dari latar belakang siswa MTs, MA, dan juga Mahasiswa sehingga digantilah nama menjadi "MAJLIS TA'LIM AL-IFFAH"

Pada awal pendiriannya, Majlis Ta'lim Al-Iffah berada di gang 2 Jl.MT Haryono. Semenjak kepengurusan tahun 2019-2020, dikarenakan banyaknya santri yang berdatangan, Majlis Ta'lim Al-Iffah dibagi menjadi 3 dalem, yaitu Al-Iffah 1 yang di bimbing langsung oleh Abah.KH. Imam Barmawi Burhan dan ibu Ny,Hj. Durrotul Muti'ah, Al-Iffah 2 yang di bimbing oleh gus H.M. Ruslani Sa'dullah dan Umi Elok Afifah Fauziyah, dan Al-Iffah 3 yang di bimbing oleh gus Ahmad Nur Khotim dan Umi Indah Maftutah Kamalin. 

Pada saat itu Al-Iffah 2 dan 3 sudah lebih dulu dipindah ke dalem beliu-beliau yang letaknya di PPI Nurul Burhan. Sejak tanggal 31 Maret 2020 karena adanya covid, mayoritas santri diijinkan pulang, kemudian pengasuh Yayasan Nurul Burhan membuat kebijakan santri putri yang masih berada di pondok untuk pindah ke PPI Nurul Burhan. Sehingga santri Al-Iffah 1 harus menepati bangunan yang disediakan untuk RTQ. 

Namun diluar dugaan saat program praktek pengamalan ibadah selesai (tepatnya 10 syawal), 100% santri MT Al-Iffah kembali sehingga yang awalnya hanya 2 kelas yang ditempati, terpaksa ditempati seluruhnya. Hal ini menjadi pertimbangan pengasuh setelahnya, beliau membuat keputusan untuk sementara RTQ dipindahkan ke ruang Sholawat PPI Nurul Burhan.

Seiring berjalannya waktu Alhamdulillah teras dan paving di depan RTQ dirubah menjadi Bagunan Megah yang diberi nama "GEDUNG SITI ZUHRIYAH", yang sampai sekarang menjadi pusat kegiatan seluruh santri putri yaitu BTTQ (baca,tulis,terjemah Al-qur'an). Dan lahan kosong disebelahnya sudah berdiri beberapa kelas RTQ baru sehingga keadaan pembelajaran baik santri yang menetap maupun santri RTQ dapat berjalan tertib kembali. Pembangunan yang dilakukan terus berkelanjutan sehingga sarana prasana yang ada sangat memadai untuk kebutuhan santri. Tercatat di MT Al-Iffah sendiri memiliki 7 kamar untuk santri, 6 kamar mandi, kolam, jemuran, koperasi, dan Gedung Siti Zuhriyah. 

Di Majlis Ta'lim inilah mentalitas santri digembleng dengan Pendidikan yang mengutamakan amaliyah, karena dengan ini dianggap lebih mengenal dan mendasar untuk pembentukan karakter dan mental spiritual santri daripada pengutamaan beberapa kitab sebagai atensi pembelajaran utama. Hal ini sejalan dengan 5 Wadhifah (visi-misi) Majlis Ta'lim yaitu: Tiada Waktu Tanpa Jama'ah, Tiada Hari Tanpa Al Qur'an, Tiada Hari Tanpa Sholawat, Berprilaku Yang Di Ridhoi Allah, Membiasakan Hidup Bersih. Wadhifah tersebut menjadi acuan mendasar untuk program-program kegiatan yang ada, hal yang sifatnya sangat diperlukan ini dirumuskan sebagai bekal mental santri ketika terjun di masyarakat nanti. 

Hal ini menjadikan ciri khas karakter santri MT AL-IFFAH berbeda dengan yang lain. Santri dituntut untuk istiqomah ibadah dan serius dalam mengaji. Mengaji disini bukan diartikan sempit seperti orang yang sedang membaca Qur'an tetapi orang yang belajar dan mendalami ilmu agama. Sehingga dari hal tersebut melahirkan profil santriilmu yang amaliyah ( ilmunya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari ), dan amal yang ilmiyah (amalnya disadari ilmu).

Dengan pembiasaan 5 wadhifah itu bukan sekedar teoritas saja melainkan diaplikasikan dan dipraktikan oleh semua santri yang di bimbing oleh pengurus majlis ta'lim dengan pantauan oleh pengasuh. Ciri khas pengajaran amaliyahnya pun beragam, mulai dari hal yang terkecil sampai sampai hal yang sangat luar biasa pengaruhnya untuk mental santri yang dirujuk dari 5 teori visi misi (Wadhifah Santri). Semua pembiasaan itu diimbangi dengan pemberian takzir yang akan menimbulkan efek jera agar santri disiplin

Ciri khas pengajaran amaliyahnya pun beragam, mulai dari hal terkecil hingga yang pengaruhnya luar biasa bagi kehidupan, mulai dari sholat 5 waktu berjamaah, qiyamul lail, dan sholat duha berjamaah yang menjadi kewajiban para santri. 

Kajian ilmu Al-Qur'an mulai dari menulis, menerjemah, atau tilawahnya. Pembiasan bersholawat, seperti minimal membaca sholawat 1000 kali setiap sholat ashar dan maghrib, sholawat kiyam, sholawat burdah yang dilakukan setiap setelah sholat duha, dan setiap malam jum'at, higga gebyar pesta sholawat yang dilakukan serentak seluruh santri YAYASAN NURUL BURHAN setiap Malam Jum'at Manis di Gedung Sumber. 

Sampai pembiasaan sehari-hari santri untuk berprilaku yang diridhoi Allah seperti menjaga Ikhtilat (papas pandang dengan lawan jenis), dilarang pacaran, dilarang mencuri, sampai hal yang dianggap kecil seperti menggosop sandal. Yang menjadi eksestensi terbaik juga pembiasaan hidup bersih seperti piket 2 kali sehari, hingga penilaian kebersihan kamar setiap pagi.

Ciri khas lainnya,di majlis ta'lim ini terdapat pembiasaan agar santri dalam berperilaku dan berjiwa islami. Seperti yang muda menghormati yang lebih tua dengan mencium tangannya dan yang tua menyayangi yang lebih muda. Di samping itu,santri dibiasakan untuk bertanggungjawab seperti di setiap akhir periode kepengurusan wajib melaporkan program kerja dan inventaris kantornya.

Kondisi kepengurusan 2021-2022 Alhamdulillah berjalan dengan baik. kesadaran yang tinggi bahwa pemimpin harus memberi contoh yang baik kepada anggota, menjadi acuan agar kita selalu tertib. 

Antara pengurus yang satu dengan yang lain saling mengingatkan apabila ada hal yang kurang baik. tak dapat dipungkiri dalam satu organisasi perbedaan pendapat menjadi hal yang wajar, sehingga disini kita belajar untuk tidak mengedepankan egoisme, dan tidak mendahulukan kepentingan diri sendiri. 

Sejatinya santri disini dibagi menjadi beberapa jenjang, yakni: santri biasa, muallimah (pengurus), musyrifah dan ustadzah. Tingkatan muallimah atau pengurus di amanahkan untuk santri kelas 12 (dipilih dan dilantik pengasuh). Hal ini menjadi kesempatan bagi kami mengabdi, dengan harapan bisa menjadi seorang yang sholih (baik), dan mushlih (bisa memperbaiki) ketika terjun di masyarakat kelak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun