Pelatihan yang digelar selama 1 bulan (16 September 2022-7 Oktober 2022) dengan sistem plan-do-review ini memberikan kesempatan bagi guru untuk belajar sekaligus mengeksplorasi ide dan gagasannya dalam membuat buku cerita versi baru. "Kami belum pernah sebelumnya mendapat pelatihan seperti ini, di sekolah-sekolah kebanyakan buku cerita hanya berkisah tentang dongeng fabel, cerita rakyat, dan cerita sehari-hari yang dekat dengan anak, tapi buku cerita yang saat ini kami buat berbeda, berbasis problem solving dan setelah bercerita anak-anak diajak membuat proyek untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul pada cerita tersebut. Saya senang sekali bisa mendapatkan ilmu baru yang bermanfaat." Ujar Dian, salah satu peserta Pelatihan.
Pelatihan ini diselenggarakan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Prodi PGPAUD Universitas Negeri Malang bekerjasama dengan Gugus 3 Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di TK LAB UM Blitar. Pada sesi minggu pertama, guru-guru melakukan pretest, pengenalan materi dan coaching tim untuk membuat buku cerita. Setelah itu, guru-guru diminta untuk membuat buku cerita kemudian menerapkannya di sekolah untuk mengetahui efektivitasnya. Selama pembuatan buku hingga proses penerapan di sekolah, guru diberikan kesempatan untuk melakukan perbaikan dan konsultasi secara online dengan Tim Dosen yang tergabung dalam program pengabdian. Pada minggu kedua, guru-guru tersebut mempresentasikan hasil akhir pembuatan dan penerapan buku cerita berbasis problem solving serta melakukan refleksi atas penerapan yang telah dilakukan sebelumnya.
Melihat guru-guru yang antusias untuk belajar hal baru, diharapkan pelatihan seperti ini lebih sering dilakukan dan menyebar ke berbagai sekolah yang ada di desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H