Mohon tunggu...
Farah Adiba NM
Farah Adiba NM Mohon Tunggu... Wiraswasta - An early childhood education enthusiast

An early childhood education enthusiast, a full time traveler, a food lover

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kembangkan Buku Cerita Berbasis PBL, Tim PAUD UM Tingkatkan Kolaborasi dengan TK Gugus Kepanjen Kidul Blitar

9 Oktober 2022   10:08 Diperbarui: 9 Oktober 2022   10:30 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

img-20220917-105731-634240391afec31a81115712.jpg
img-20220917-105731-634240391afec31a81115712.jpg
Kurikulum merdeka saat ini menjadi motor penggerak pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Salah satu yang menjadi fokus utama dari pelaksanaan Kurikulum Merdeka adalah Pembelajaran Berbasis Masalah atau biasa dikenal dengan Problem Based Learning (PBL). Pada satuaan pendidikan PAUD dibutuhkan sentuhan yang berbeda untuk menerapkan pembelajaran berbasis PBL, salah satunya yaitu menggunakan buku cerita.Hal itulah yang dilakukan oleh tim pengabdian Prodi PGPAUD Universitas Negeri Malang untuk berbagi ilmu dalam kegiatan pelatihan. Sekitar 35 orang guru TK gugus Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar bergabung dalam Pelatihan Pembuatan Buku Cerita Berbasis Masalah (Problem Solving) Untuk Menumbuhkan Self Reliance dan Nilai-nilai Pancasila Anak Usia Dini. Wuri Astuti, M.Pd. selaku ketua pelaksana menjelaskan bahwa pelatihan ini dalam rangka membekali guru untuk bisa menemukan cara-cara baru yang menarik dalam pembelajaran untuk anak usia dini, salah satunya dengan membuat buku cerita yang kontennya disesuaikan dengan tema pada kurikulum merdeka dengan tujuan untuk menstimulasi kemunculan profil pelajar Pancasila melalui permasalahan yang diangkat dalam buku cerita tersebut.

Pelatihan yang digelar selama 1 bulan (16 September 2022-7 Oktober 2022) dengan sistem plan-do-review ini memberikan kesempatan bagi guru untuk belajar sekaligus mengeksplorasi ide dan gagasannya dalam membuat buku cerita versi baru. "Kami belum pernah sebelumnya mendapat pelatihan seperti ini, di sekolah-sekolah kebanyakan buku cerita hanya berkisah tentang dongeng fabel, cerita rakyat, dan cerita sehari-hari yang dekat dengan anak, tapi buku cerita yang saat ini kami buat berbeda, berbasis problem solving dan setelah bercerita anak-anak diajak membuat proyek untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul pada cerita tersebut. Saya senang sekali bisa mendapatkan ilmu baru yang bermanfaat." Ujar Dian, salah satu peserta Pelatihan.

Pelatihan ini diselenggarakan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Prodi PGPAUD Universitas Negeri Malang bekerjasama dengan Gugus 3 Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di TK LAB UM Blitar. Pada sesi minggu pertama, guru-guru melakukan pretest, pengenalan materi dan coaching tim untuk membuat buku cerita. Setelah itu, guru-guru diminta untuk membuat buku cerita kemudian menerapkannya di sekolah untuk mengetahui efektivitasnya. Selama pembuatan buku hingga proses penerapan di sekolah, guru diberikan kesempatan untuk melakukan perbaikan dan konsultasi secara online dengan Tim Dosen yang tergabung dalam program pengabdian. Pada minggu kedua, guru-guru tersebut mempresentasikan hasil akhir pembuatan dan penerapan buku cerita berbasis problem solving serta melakukan refleksi atas penerapan yang telah dilakukan sebelumnya.

Melihat guru-guru yang antusias untuk belajar hal baru, diharapkan pelatihan seperti ini lebih sering dilakukan dan menyebar ke berbagai sekolah yang ada di desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun