Mohon tunggu...
Farah Ayodya Swari
Farah Ayodya Swari Mohon Tunggu... Freelancer - -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

-

Selanjutnya

Tutup

Money

Rempah-Rempah, Komoditas yang Tidak Pernah Mati Sejak Zaman Nenek Moyang

21 Desember 2018   17:33 Diperbarui: 22 Desember 2018   20:54 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berada di garis khatulistiwa, membuat Indonesia dikenal sejak zaman nenek moyang akan rempah-rempahnya yang memiliki nilai tinggi. Hanya tumbuh di daerah tropis merupakan salah satu alasan mengapa Indonesia salah satu penyumbang baik komoditas maupun produk rempah-rempah. 

Rempah-rempah dapat dimanfaatkan mulai dari obat-obatan tradisional hingga penyedap rasa makanan. Hingga saat ini, permintaan komoditas hingga produk rempah-rempah semakin tinggi. Pala, Cengkih, dan Kayu Manis merupakan jenis rempah-rempah yang kian tinggi permintaannya (UN Comtrade, 2017).

Mother of Spices 

Grandma's Spices merupakan produk rempah-rempah dengan tiga varian, yaitu bubuk pala, bubuk kayu manis, dan cengkih kering. Ketiga tanaman rempah tersebut pernah menjadi tanaman yang sangat dicari oleh bangsa Eropa karena memiliki khasiat untuk menghangatkan tubuh dan menurunkan demam. Produk ini juga tersedia dalam dua kemasan, yaitu botol kaca untuk kemasan kecil dengan bobot 80 gram dan kemasan karung dengan bobot 50 kilogram. 

Diproduksi berdasarkan segmentasi, konsumen rumahan dan pembeli dalam jumlah besar, Grandma's Spices berusaha menjangkau pasarnya melalui segmentasi tersebut. Ketiga jenis rempah tersebut sangat diminati di beberapa negara besar, seperti India, Belanda, Arab Saudi, Perancis, dan negara besar lainnya. 

Negara-negara tersebut memiliki makanan-makanan yang memiliki kekayaan rasa sehingga dengan adanya penggunaan rempah-rempah akan memperkaya cita rasa makanan tersebut.

Kualitas? Jangan Ditanya!

Berasal dari bahan baku berkualitas menjadikan produk ini memiliki kualitas yang dapat bersaing di pasar yang dituju. Penggunaan teknologi dan mesin di dalam produksi memungkinkan perusahaan memproduksi dengan kualitas yang tinggi dalam jumlah yang besar. Product Research and Development akan menjaga dan meningkatkan kualitas produk Grandma's Spices. Selain itu, semua produk sudah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI), Standar Kesehatan dan Keselamatan Internasional, serta International Organization for Standardization (ISO 9001 Quality Management) loh!

flaticon.com
flaticon.com
Bagaimana sih potensinya?

Potensi pada investasi pada produk ini sangat tinggi. Melalui analisis kelayakan investasi, Grandma's Spices memiliki Internal Rate of Return sebesar 28% dengan discount factor sebesar 16%. Rasio Benefit-Cost selalu menunjukkan hasil positif selama lima tahun pertama dengan rata-rata sebesar 1,08. Tingkat Return of Invesment perusahaan adalah sebesar 29,26%  dengan payback period sekitar 3 tahun 1 bulan.

Cukup potensial bukan? Tunggu apalagi, mari investasikan uang anda di Grandma's Spices!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun