Dengan kata lain, data warehouse menyimpan data historis dalam jumlah besar yang digunakan untuk analisis strategis, sementara database operasional menangani transaksi harian dalam jumlah besar secara real-time (Elmasri & Navathe, 2016).
Pendekatan Pengembangan Data Warehouse
Ada dua pendekatan umum dalam pengembangan data warehouse, yaitu pendekatan top-down dan bottom-up. Pendekatan top-down dimulai dari pengumpulan data di seluruh organisasi dan berfokus pada kebutuhan informasi strategis secara keseluruhan.Â
Sebaliknya, pendekatan bottom-up memulai dengan pengembangan data mart yang lebih spesifik dan kemudian menggabungkannya menjadi data warehouse yang lebih besar (Kimball & Ross, 2013). Kedua pendekatan ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tergantung pada skala dan kebutuhan bisnis.
Potensi Data Warehouse dalam Pengambilan Keputusan Bisnis
Data warehouse telah menjadi alat penting dalam pengambilan keputusan bisnis yang berbasis data. Dengan menyediakan akses ke data historis yang terintegrasi, sistem ini memungkinkan perusahaan untuk melakukan analisis yang lebih mendalam, mendukung perencanaan strategis, dan meningkatkan efisiensi operasional.Â
Baik menggunakan pendekatan top-down maupun bottom-up, implementasi data warehouse dapat membantu perusahaan memahami tren pasar, memprediksi perilaku konsumen, dan pada akhirnya, membuat keputusan yang lebih baik dan lebih cepat.
References
Connoly, T., & Begg, C. (2021). Database Systems: A Practical Approach to Design, Implementation, and Management, 6th edition. https://www.pearson.com/en-us/subject-catalog/p/database-systems-a-practical-approach-to-design-implementation-and-management/P200000003525/9780137517053
Dennis, A. L. (2017). Gudang Data: Dari Masa Lalu hingga Sekarang. https://www.dataversity.net/data-warehouse-past-present/
Elmasri, R., & Navathe, S. (2016). Fundamentals of Database Systems. Pearson.