Mohon tunggu...
farah dilla nur jihan
farah dilla nur jihan Mohon Tunggu... Lainnya - pekerjaan

ilmu itu penting bagi semuanya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Kepribadian Sigmund Freud terhadap Manifestasi Alam Bawah Sadar

15 Desember 2023   10:00 Diperbarui: 15 Desember 2023   10:04 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. ISI 

Sigmund Freud  adalah seorang neurologis Austria dan pendiri psikoanalisis, sebuah metode klinis untuk mengobati psikopatologi melalui dialog antara pasien dan seorang psikoanalis. Teori-teori Freud telah memiliki dampak besar pada psikologi, psikiatri, dan pemikiran secara umum. Meskipun karyanya berpengaruh, penting untuk dicatat bahwa banyak dari gagasannya telah menjadi objek kritik dan revisi selama bertahun-tahun.(Setyorini, 2017)

Freud mengusulkan model struktural pikiran, yang terdiri dari tiga komponen utama:

Id: Id adalah bagian primitif dan naluriah dari pikiran. Ini beroperasi berdasarkan prinsip kesenangan dan mencari pemenuhan kebutuhan dan keinginan dasar secara langsung.

Ego: Ego berkembang sebagai hasil dari kebutuhan untuk berurusan dengan realitas dunia. Ini beroperasi berdasarkan prinsip realitas dan berfungsi sebagai perantara antara id dan dunia eksternal, seimbang antara keinginan id dengan batasan realitas.

Superego: Superego mewakili standar sosial dan moral yang terinternalisasi dari individu. Ini berkembang saat seseorang belajar apa yang dianggap benar dan salah sesuai dengan norma dan nilai-nilai masyarakat.

Freud juga mengusulkan serangkaian tahap perkembangan psikoseksual, masing-masing terkait dengan zona erogen dan konflik yang harus dipecahkan untuk perkembangan kepribadian yang sehat. Tahap-tahap ini meliputi tahap oral, anal, falik, laten, dan genital.

Salah satu kontribusi terkenal Freud adalah gagasan tentang pikiran bawah sadar, yang berisi pemikiran, kenangan, dan keinginan yang tidak berada dalam kesadaran saat ini tetapi dapat memengaruhi perilaku. Freud mengembangkan teknik seperti asosiasi bebas dan analisis mimpi untuk mengeksplorasi pikiran bawah sadar.

Menurut Sigmund Freud, alam bawah sadar (subconscious) adalah bagian dari pikiran yang tidak secara langsung dapat diakses oleh kesadaran seseorang. Freud membagi pikiran manusia menjadi tiga tingkat: kesadaran, prabawah sadar, dan bawah sadar.(Bertens, 2006)

Kesadaran (Conscious): Ini adalah bagian dari pikiran di mana individu memiliki pemahaman langsung tentang pikiran, perasaan, dan pengalaman mereka saat ini.

Prabawah sadar (Preconscious): Prabawah sadar mencakup informasi yang tidak sedang dipikirkan secara aktif oleh seseorang, tetapi dapat diakses dengan mudah ke dalam kesadaran. Contohnya adalah ingatan yang dapat dipanggil dengan usaha sedikit.

Bawah sadar (Unconscious): Ini adalah tingkat yang paling dalam dan tidak dapat diakses secara langsung oleh kesadaran. Menurut Freud, alam bawah sadar mengandung hasrat, kenangan, dan impuls yang cenderung tidak disadari oleh individu, tetapi dapat memengaruhi perilaku mereka.

Beberapa aspek kunci alam bawah sadar dalam teori Freud meliputi:

Hasrat Seksual dan Agresi: Freud percaya bahwa sebagian besar hasrat seksual dan agresi terdorong oleh impuls-impuls dari alam bawah sadar. Konsep libido, atau energi psikis yang terkait dengan dorongan seksual, juga merupakan bagian integral dari teorinya.

Mekanisme Pertahanan: Freud mengajukan bahwa alam bawah sadar melibatkan berbagai mekanisme pertahanan yang dirancang untuk melindungi individu dari kecemasan dan ketidaknyamanan emosional. Contoh mekanisme pertahanan termasuk represi (penindasan pikiran yang tidak diinginkan) dan proyeksi (mengatribusikan pikiran atau perasaan tidak diinginkan kepada orang lain).

Pengaruh pada Mimpi: Freud menganggap mimpi sebagai jendela ke alam bawah sadar. Menurutnya, isi mimpi mencerminkan keinginan dan konflik yang mungkin tidak disadari oleh individu saat sadar(Ardiansyah, Sarinah, Susilawati, & Juanda, 2022)

Bahwa teori-teori Freud telah dikritik karena kurangnya bukti empiris dan sulit diuji secara ilmiah. Selain itu, gagasannya tentang seksualitas dan bawah sadar dianggap kontroversial. Meskipun beberapa aspek karyanya telah diintegrasikan ke dalam psikologi modern, banyak teori dan konsep khususnya telah dimodifikasi atau digantikan oleh perspektif yang lebih kontemporer.(Zaenuri, 2005)

Istilah "manifestasi alam bawah sadar" merujuk pada proses di mana pikiran bawah sadar memengaruhi kenyataan atau kehidupan seseorang. Konsep ini terkait dengan keyakinan bahwa pikiran bawah sadar memiliki kekuatan untuk menciptakan realitas atau pengalaman hidup seseorang. Beberapa aspek yang terkait dengan manifestasi alam bawah sadar melibatkan pemikiran positif, hukum tarik-menarik, dan kekuatan pikiran.(Dedik, 2021)

Berikut adalah beberapa cara di mana manifestasi alam bawah sadar dapat terjadi:

Hukum Tarik-Menarik (Law of Attraction): Konsep ini mengatakan bahwa pikiran positif atau negatif akan menarik pengalaman yang sejalan dengan pikiran tersebut. Oleh karena itu, jika seseorang fokus pada hal-hal positif, mereka lebih mungkin mengalami hasil yang positif dalam hidup mereka.

Pikiran Positif: Manifestasi alam bawah sadar dapat terjadi melalui pemikiran positif. Jika seseorang secara konsisten membangun dan memelihara pikiran positif, ini dapat memengaruhi sikap, tindakan, dan hasil hidup mereka.

Visualisasi Kreatif: Proses visualisasi kreatif melibatkan membayangkan atau "melihat" diri sendiri mencapai tujuan atau meraih kebahagiaan. Dengan melibatkan pikiran bawah sadar dengan gambaran positif, seseorang dapat menciptakan energi positif yang dapat memengaruhi hasil nyata.

Afirmasi: Penggunaan afirmasi, atau pernyataan positif yang diulang-ulang, dapat membantu membentuk pikiran bawah sadar dan menciptakan kepercayaan diri yang lebih besar. Afirmasi ini dapat membantu menggantikan pemikiran negatif dengan yang positif.

Programasi Mental: Beberapa orang percaya bahwa dengan mengatur pikiran bawah sadar melalui repetisi atau pengulangan pola pikir positif, seseorang dapat "memprogram" diri mereka untuk mencapai tujuan atau merubah perilaku.

B.PENUTUP

  • Sigmund Freud adalah seorang neurologis Austria dan pendiri psikoanalisis, sebuah metode klinis untuk mengobati psikopatologi melalui dialog antara pasien dan seorang psikoanalis. Id: Id adalah bagian primitif dan naluriah dari pikiran. Ego: Ego berkembang sebagai hasil dari kebutuhan untuk berurusan dengan realitas dunia. Superego: Superego mewakili standar sosial dan moral yang terinternalisasi dari individu. Ini berkembang saat seseorang belajar apa yang dianggap benar dan salah sesuai dengan norma dan nilai-nilai masyarakat. Freud juga mengusulkan serangkaian tahap perkembangan psikoseksual, masing-masing terkait dengan zona erogen dan konflik yang harus dipecahkan untuk perkembangan kepribadian yang sehat. Salah satu kontribusi terkenal Freud adalah gagasan tentang pikiran bawah sadar, yang berisi pemikiran, kenangan, dan keinginan yang tidak berada dalam kesadaran saat ini tetapi dapat memengaruhi perilaku. Menurut Sigmund Freud, alam bawah sadar (subconscious) adalah bagian dari pikiran yang tidak secara langsung dapat diakses oleh kesadaran seseorang. Prabawah sadar (Preconscious): Prabawah sadar mencakup informasi yang tidak sedang dipikirkan secara aktif oleh seseorang, tetapi dapat diakses dengan mudah ke dalam kesadaran. Bawah sadar (Unconscious): Ini adalah tingkat yang paling dalam dan tidak dapat diakses secara langsung oleh kesadaran. Menurut Freud, alam bawah sadar mengandung hasrat, kenangan, dan impuls yang cenderung tidak disadari oleh individu, tetapi dapat memengaruhi perilaku mereka.Konsep ini terkait dengan keyakinan bahwa pikiran bawah sadar memiliki kekuatan untuk menciptakan realitas atau pengalaman hidup seseorang. Beberapa aspek yang terkait dengan manifestasi alam bawah sadar melibatkan pemikiran positif, hukum tarik-menarik, dan kekuatan pikiran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun