Sejak munculnya Covid-19, vitamin C banyak dicari masyarakat karena dikaitkan dengan peningkatan sistem imunitas. Vitamin c merupakan vitamin yang memiliki peran penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Perannya sebagai antioksidan memiliki banyak manfaat dalam melawan berbagai penyakit, termasuk infeksi saluran pernapasan. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus yang menyerang saluran pernapasan manusia.
Kandungan antioksidan dalam vitamin C diketahui mampu melawan infeksi ini. Dalam penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Nutrients tahun 2017, menunjukkan bahwa vitamin C dapat mengurangi keparahan infeksi bakteri dan virus. Infeksi menyebabkan adanya aktivasi fagosit, yang kemudian melepaskan radikal bebas. Jumlah radikal bebas yang tidak seimbang mengakibatkan stress oksidatif dalam sel. Dalam hal inilah vitamin C berperan untuk menghambat stres oksidatif karena radikal bebas.Â
Menurut WHO (2007), contoh patogen yang menyebabkan ISPA, diantaranya rhinovirus, severe acute respiratory syndrome associated coronavirus (SARS-CoV), virus Influenza, dan bakteri Streptococcus pneumoniae. Terdapat berbagai macam infeksi saluran pernapasan, ketiga diantaranya yaitu pneumonia, common cold, hingga Covid-19. Lalu, bagaimana peran vitamin C?Â
Berikut efek vitamin C pada ketiga bentuk infeksi saluran pernapasan tersebut:
Vitamin C pada Common Cold (selesma)
Common cold adalah infeksi saluran pernapasan yang banyak disebabkan oleh virus rhinovirus. Pemenang Nobel, Linus Pauling, menyimpulkan dalam penelitiannya yang dipublikasikan pada jurnal Nutrients tahun 2017, jika vitamin C dapat mencegah dan meredakan selesma. Sudah terbukti bahwa gejala selesma menjadi tidak terlalu parah dan sembuh lebih cepat dengan vitamin C oral dengan efek yang bergantung pada dosis.Â
Penelitian lain dalam jurnal tersebut juga menunjukkan bahwa vitamin C mengurangi durasi infeksi pada orang dewasa sebesar 8% dan pada anak-anak sebesar 18% dengan dosis 1 hingga 2 g/hari vitamin C.
Vitamin C pada Pneumonia
Tidak jauh berbeda dengan selesma, vitamin C juga membantu pemulihan kondisi pneumonia menjadi lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan yang tidak diberi vitamin C. Vitamin C dapat mengurangi gejala pernapasan pada penderita dan juga mengurangi resiko kematian.
Pada penelitian yang dilakukan pada salah satu rumah sakit di Former Soviet Union, menunjukkan bahwa pasien pneumonia yang diberi vitamin C dengan dosis lebih tinggi memiliki durasi rawat inap yang lebih pendek. Pasien pada kelompok vitamin C dosis rendah masa rawat inap di rumah sakit 19% lebih pendek dan pada kelompok vitamin C dosis tinggi 36% lebih pendek.Â
Vitamin C pada Covid-19
Masyarakat banyak yang meyakini bahwa vitamin C dapat membantu menyembuhkan Covid-19. Hal ini didukung dengan adanya beberapa penelitian. Pada salah satu penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrients tahun 2020, menyebutkan bahwa vitamin C dapat menurunkan derajat keparahan dan mortalitas pada pasien Covid-19. Pemberian Vitamin C berkontribusi pada tingkat kematian yang lebih rendah.
Tidak dapat diragukan lagi jika vitamin C memiliki peran dalam meredakan infeksi saluran pernapasan. Namun, tidak dipungkiri bahwa adanya zat gizi lain juga berperan dalam proses penyembuhan infeksi ini. Sehingga, mencukupi kebutuhan vitamin C saja tidak cukup untuk melawan berbagai penyakit, melainkan harus mencukupi kebutuhan semua zat gizi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H